PENGELOLAAN PERSEDIAANUANG KAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN BANK (Studi Kasus Pada PT.Bank X Cabang B)

摘要

Dalam melaksanakan fungsinya sebagai penghimpun danaudmasyarakat, maka modal utama bagi suatu bank adalah kepercayaanudmasyarakat. Kepercayaan masyarakat dapat dipenuhi apabila suatuudbank dapat memenuhi semua kewajibannya, terutama dalamudmemenuhi dana yang ditarik masyarakat yang terjadi sewaktu-waktuuddalam bentuk uang tunai. Di lain pihak, bank dihadapkan pada unsurudketidakpastian mengenai waktu dan jumlah penarikan kredit maupunudpenarikan dana yang dilakukan oleh masyarakat. Bagi kantor cabangudsebuah bank, masalah pemeliharaan alat likuid khususnya dalamudbentuk uang tunai sangat penting terutama bagi Kantor Cabang Bankudyang jauh dari kedudukan Kantor Cabang Bank Indonesia, sehinggaudsering kali kebutuhan uang tunai (cash supply) tidak dapatuddilaksanakan dalam waktu yang cepat. Di lain pihak, apabila uangudtunai tersedia cukup besar akan menimbulkan inefisiensi, karenaudkelebihan uang tunai yang tersimpan di brankas cabang tidak dapatuddioperasikan oleh Kantor Pusatnya. Permasalahannya adalahudbagaimana PT. Bank X Kantor Cabang B melakukan pengelolaanudkasnya agar pelayanan kepada nasabah tidak terganggu, faktor-faktorudapa saja yang menjadi kendala dalam pengelolaan uang kas, bagaimanaudPT. Bank X Kantor Cabang B mengatasi kendala tersebut, sertaudbagaimana PT. Bank X Cabang B menyiasati ketidakteraturan polaudpenarikan maupun penyetoran uang tunai yang dilakukan olehudnasabah agar tercapai bentuk pelayanan yang unggul.udBerdasarkan permasalahan tersebut, maka geladikarya iniudmemiliki beberapa tujuan, yaitu melakukan kajian terhadapudmanajemen kas yang dilakukan pihak manajemen PT. Bank X KantorudCabang B, menganalisa kendala-kendala yang dihadapi PT. Bank XudKantor Cabang B di dalam mengelola kas dan menganalisa polaudpenarikan dan penyetoran uang tunai oleh nasabah. Denganudtercapainya tujuan tersebut, diharapkan geladikarya ini dapatuddigunakan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen PT. Bank XudKantor Cabang B dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaanudkasnya.udSecara teori, salah satu tujuan pengelolaan persediaan adalahuduntuk menjaga kemungkinan hilangnya pelanggan apabila sewaktu-waktuuddatang membutuhkan persediaan tersebut. Pengelolaanudpersediaan dapat dilakukan dengan dua metode yang tergantungudkepada perilaku barang atau non-barang (termasuk kas) yang akanuddikelola. Dua metode tersebut adalah metode persediaan deterministikud(serba tentu) dan metode persediaan probabilistik (serba ubah).udSelanjutnya dari dua metode persediaan tersebut yang digunakanuddalam geladikarya ini adalah metode persediaan probabilistik. Hal iniuddikarenakan perilaku kas sulit untuk dipastikan, baik jumlah maupunudsaat pemesanannya.udDari hasil geladikarya dapat diperoleh beberapa temuan, yaituudPT. Bank X Cabang B tidak melakukan manajemen kas, tetapi hanyalahudmelaksanakan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh kantor pusatnyaud(Divisi Treasury). Perilaku nasabah PT.Bank X Cabang B dalamudmelakukan penyetoran dan penarikan kasnya dalam jangka pendekudbelum menunjukkan pola tertentu dan berdasarkan sebaran data yangudada, yaitu data rata-rata penyetoran kas (kas masuk), menunjukkanudadanya kecenderungan yang meningkat pada akhir bulan, yaitu antaraudtanggal 29 hingga tanggal 31. Kondisi tersebut terjadi karena PT. BankudX Cabang B melayani pembayaran gaji pegawai negeri maupunudperusahaan swasta yang menjadi nasabahnya pada awal bulan. Olehudkarena itu, pada tangal-tanggal tersebut PT. Bank X Cabang Budmenyiapkan uang tunai yang cukup besar dengan mengambil uangud(cash supply) dari Bank Indonesia. Namun demikian, secara umumudrata-rata saldo kas menunjukkan kecenderungan dibawah pagu kasudyang ditetapkan sebesar Rp. 1.700 juta per hari. Berdasarkan hasiludperhitungan cadangan kas dengan menggunakan pendekatan kurva Z,udpagu kas yang dianggap cukup untuk melayani nasabah PT. bank XudCabang B adalah sebesar Rp. 1.800 juta.udMenyadari atas hasil temuan tersebut, maka dalam laporanudgeladikarya ini disarankan agar PT. Bank X Cabang B dapatudmengusulkan untuk menaikkan pagu kasnya menjadi Rp. 1.800 juta.udHal ini perlu agar kantor cabang B dapat memberikan pelayanan yangudunggul kepada nasabah sesuai dengan misi yang diemban. Selain ituudagar terhindar dari terjadinya underlikuid yang dapat mengakibatkanudrendahnya kualitas layanan terhadap nasabah, maka pihak manajemenudkas perlu mengamati pola penarikan dan penyetoran kas yang terjadiudsetiap hari. Untuk menghindari pengendapan saldo kas yang cukupudbesar pada menjelang (setiap) akhir bulan, maka uang kas untukudpembayaran gaji tidak harus seluruhnya disediakan pada akhir bulan,udtetapi dapat dilaksanakan pada awal bulan.ud