首页> 外文OA文献 >Analisis strategi pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria di kabupaten pemalang
【2h】

Analisis strategi pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria di kabupaten pemalang

机译:在Pemalang区的土地改革计划中实施准入改革活动的策略分析

摘要

Pelaksanaan reforma agraria merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan untuk menata struktur penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan penggunaan tanah. Kegiatan tersebut oleh pemerintah diwujudkan dengan diselenggarakannya land reform plus yaitu penataan aset tanah (asset reform) bagi masyarakat dan penataan akses masyarakat (access reform) terhadap sumber-sumber ekonomi dan politik yang memungkinkan masyarakat untuk dapat memanfaatkan tanahnya dengan baik. Pelaksanaan land reform plus tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan apabila dalam pelaksanaan kegiatannya antara penataan aset reform dan penyediaan access reform kepada masyarakat dilaksanakan secara seimbang dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat yang menjadi sasaran program reforma agraria tersebut.udKabupaten Pemalang dalam pelaksanaan program reforma agraria pada tahun 2008-2009 telah dilaksanakan kegiatan penguatan aset kepada 36.388 bidang tanah dengan luas tanahnya lebih dari 2.000 hektar, yang terdiri dari kegiatan ajudikasi (LMPD), Prona, Proda, Redistribusi tanah dan SMS (sertipikat massal swadaya). Adapun untuk kegiatan pemberian access reform dalam periode yang sama terlaksana pada 20 lokasi di 15 desa dengan luasan mencapai 32,23 hektar. Dari segi perbandingan luasan terlihat bahwa kegiatan access reform hanya sekitar 1,60% dari total keseluruhan tanah yang dilakukan penataan asetnya sehingga jauh dari seimbang. Adanya kesejangan dari besarnya jumlah penguatan aset yang ada di Kabupaten Pemalang yang tidak diikuti dengan penyediaan akses kepada masyarakat dalam memanfaatkan tanahnya dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengalihan aset-aset tanah milik masyarakat kepada pihak lain yang memiliki akses lebih baik.udAdanya komitmen kuat dari pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dalam pelaksanaan program reforma agraria secara menyeluruh memberikan harapan untuk dapat lebih meningkatkan porsi kegiatan pemberian access reform bagi masyarakat penerima manfaat, sehingga dapat mengoptimalkan potensi tanah yang dimiliki masyarakat sebagai modal (capital) yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan pemiliknya. Namun untuk dapat mencapai hal tersebut cukup banyak hambatan yang harus diatasi seperti besarnya anggaran yang dibutuhkan, ketersediaan teknologi, adanya data potensi tiap-tiap desa, dan lain-lain.udBerbagai hambatan tersebut menjadikan pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria di Kabupaten Pemalang masih belum sesuai yang diharapkan, maka Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang yang mengemban tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program reforma agraria di tingkat kabupaten harus dapat memprioritaskan strategi yang telah dimiliki guna memperoleh hasil yang optimal dengan melihat kekuatan dan kelemahan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang, serta memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman dari stakeholder yang ada. udPenelitian ini bertujuan untuk: (a) menganalisa kondisi pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria; (b) menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria; (c) memformulasikan strategi pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria; (d) merumuskan implikasi manajerial apa yang bisa direkomendasikan dalam kelanjutan pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria. Ruang lingkup analisis dalam penelitian ini adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang sebagai instansi vertikal di daerah yang mengemban tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program reforma agraria di Kabupaten Pemalang.udBerdasarkan hasil analisis lingkungan internal, diperoleh faktor-faktor strategis yang merupakan kekuatan dan kelemahan. Faktor-faktor kekuatan terdiri dari: (1) dukungan dari instansi BPN di Pusat dan Propinsi; (2) keterlibatan SDM dalam pelaksanaan kegiatan; (3) kedudukan BPN dalam reforma agraria; (4) hubungan dengan para stakeholder; dan (5) telah terbentuknya gerakan masyarakat reforma agraria (GEMARA). Faktor-faktor kelemahan terdiri dari: (1) posisi BPN sebagai instansi vertikal; (2) pengetahuan SDM tentang reforma agraria; (3) jumlah SDM yang ada terbatas; (5) ketersediaan anggaran; dan (6) lemahnya implementasi peraturan tentang reforma agraria.udHasil analisis lingkungan eksternal diperoleh faktor strategis yang dapat menjadi peluang dan ancaman. Faktor-faktor peluang terdiri dari: (1) dukungan pemerintah Kabupaten Pemalang; (2) dukungan pihak perbankan; (3) partisipasi aktif warga masyarakat; (4) keterlibatan unsur perguruan tinggi (5) penyerapan hasil produksi; dan (6) adanya program sejenis. Faktor-faktor ancaman terdiri dari: (1) pola penjualan hasil produksi; (2) ketersediaan sarana produksi pertanian (SAPROTAN); dan (3) minat masyarakat terhadap kredit perbankan. udHasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT, diidentifikasi prioritas alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria di Kabupaten Pemalang, yaitu: (a) peningkatan komunikasi dan sinkronisasi dengan stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria; (b) optimalisasi sumber daya yang dimiliki stakeholder dan masyarakat; (c) pembentukan badan hukum / koperasi guna mengelola hasil produksi dan memfasilitasi proses kredit perbankan; dan (d) memfasilitasi petani untuk dapat membuat pupuk dan obat-obatan organik guna memenuhi kebutuhannya.udPenentuan prioritas strategi yang dilakukan dengan analisis QSPM, didapat strategi yang memiliki prioritas utama yang dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria di Kabupaten Pemalang yaitu; peningkatan komunikasi dan sinkronisasi dengan stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria. Dalam rangka peningkatan komunikasi dan sinkronisasi dengan stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: (a) mengadakan rapat koordinasi secara berkala, teratur dan sistematis sehingga dapat memantau perkembangan pelaksanaan kegiatan yang didukung dari ketersediaan infomasi dan data yang akurat. Hal ini diperlukan sehingga antara pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah terlaksana dan berbagai kendalanya untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.; (b) membentuk tim guna melakukan pemetaan potensi lokal berbasis agribisnis di tiap desa/kelurahan untuk memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pemberian access reform sebagai sarana untuk mengintegrasikan dengan program pemerintah Kabupaten Pemalang yang ingin mewujudkan Pemalang sebagai sentra agribisnis di Jawa Tengah dengan mengusung semboyan “Pemalang Agropolitan”; dan (c) memperbaharui dan merintis kerjasama antara Kantor Pertanahan dengan stakeholder guna menunjang pelaksanaan kegiatan penyediaan access reform dalam program reforma agraria.ud
机译:实施土地改革是一系列正在进行的活动,旨在组织对土地的控制,所有权,使用和使用的结构。该活动由政府实施,同时还实施了土地改革,包括为社区构建土地资产(资产改革)以及为经济和政治资源构建社区通道(获取改革),使社区能够正确利用其土地。如果以平衡和可持续的方式进行结构改革资产的结构设计和向社区提供接入改革之间的活动,以实现土地改革计划目标人民的福祉,那么土地改革实施方案就可以实现预期的目标。在2008-2009年,开展了农业活动,将资产增加到36388块土地,面积超过2,000公顷,包括裁决(LMPD),Prona,Proda,土地重新分配和SMS(自给自足的质量证明)。至于同期的准入改革的活动,在15个村庄的20个地点进行,面积32.23公顷。从面积比较来看,可以看到,通行改革活动仅占已建设土地总面积的1.60%,因此资产远非均衡。担心在Pemalang区存在大量资产强化的缺口,而在提供土地使用权之前没有提供社区访问权,这恐怕会导致将社区土地资产转移给其他拥有更好访问权的各方。 Pemalang摄政土地和Pemalang摄政区域政府在执行一项全面的土地改革计划时,希望能够进一步增加受益社区的准入改革活动的比例,从而最大程度地发挥社区拥有的土地作为资本(资本)的潜力,可将其用于所有者的福利。但是,为了实现这一目标,必须克服许多障碍,例如所需的预算数量,技术的可用性,每个村庄的潜在数据等。这些各种障碍使得在摄政地区的土地改革计划中实施了提供通行改革活动Pemalang仍然不如预期,在地区一级执行土地改革计划的职责范围的Pemalang地区土地办公室必须能够优先考虑其战略,以便通过查看Pemalang地区土地办公室的优势和劣势以及获得最佳结果来取得最佳结果。抓住机遇并预测现有利益相关者的威胁。这项研究旨在:(a)分析在土地改革计划中实施准入改革活动的条件; (b)分析在土地改革计划中影响实施无障碍改革活动的因素; (c)制定在土地改革计划中实施无障碍改革活动的战略; (d)制定管理建议,说明在土地改革计划中继续实施无障碍改革活动所能提出的建议。本研究的分析范围是在本地区的垂直机构佩马朗区土地办公室,其任务和责任是在佩马朗区实施土地改革计划的基础上,根据内部环境分析的结果,得出了优势和劣势的战略因素。实力因素包括:(1)中央和省的BPN机构的支持; (2)人力资源参与活动的实施; (3)人民网在土地改革中的地位; (4)与利益相关者的关系; (5)成立土地改革社会运动(GEMARA)。劣势因素包括:(1)BPN作为垂直机构的地位; (2)关于土地改革的人力资源知识; (3)可用的HR数量有限; (5)预算可用性; (6)土地改革法规执行不力,外部环境分析结果得出了可能成为机遇和威胁的战略因素。机会因素包括:(1)玛琅区政府的支持; (2)银行支持; (3)社区的积极参与; (4)高等教育要素的参与;(5)吸收生产成果; (6)类似程序的存在。威胁因素包括:(1)生产销售方式; (2)有农业生产设施(SAPROTAN); (3)银行信贷的公共利益。 ud使用SWOT矩阵进行分析的结果,确定了可用于实施帕玛朗地区土地改革计划中的获取权改革活动的优先替代策略,即:(a)在实施土地改革计划中的获取权改革活动中改善与利益相关者的沟通和同步; (b)优化利益相关者和社区拥有的资源; (c)组建法人实体/合作社以管理生产产出并促进银行信贷过程;通过QSPM分析确定的战略重点确定了在农业改革计划中实施获取权改革活动时可以实施的主要优先重点的战略,从而使农民能够制造满足其需求的肥料和有机药物。玛琅摄政是;在实施土地改革计划中的无障碍改革活动中,改善了与利益相关者的沟通和同步。为了在土地改革计划中改善与利益相关者的沟通和同步,以进行土地改革计划,可以提出以下几点建议:(a)举行定期,定期和系统的协调会议,以便他们可以监测获得信息支持的活动的实施进度准确的数据。这样做是必要的,以便在Pemalang地区土地办公室和Pemalang摄政政府之间,可以监视和评估已经开展的活动以及各种障碍,以作为开展进一步活动的参考; (b)组成一个小组,对每个村庄/克卢拉罕的农业综合企业当地潜力进行测绘,以获得可用于开发将在提供获取权改革中进行的活动类型的数据和信息,以与希望将培马兰实现为中爪哇省的农业综合企业中心的口号是“ Agropolitan Pemalang”; (c)扩大和启动土地局与利益相关者之间的合作,以支持在土地改革计划中实施无障碍改革活动。

著录项

  • 作者

    Zafar Saeful;

  • 作者单位
  • 年度 2010
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号