首页> 外文OA文献 >Analisis kinerja pemasaran kartu kredit dan strategi peningkatannya dalam rangka akuisisi satu juta kartu di PT Bank Niaga Tbk
【2h】

Analisis kinerja pemasaran kartu kredit dan strategi peningkatannya dalam rangka akuisisi satu juta kartu di PT Bank Niaga Tbk

机译:PT尼亚加银行(TB Niaga Tbk)的信用卡营销绩效分析及其购置100万张卡的改进策略

摘要

Sekolah lapangan merupakan salah satu metode yang diterapkan dalam aktifitas penyuluhan pertanian. Metode ini merupakan suatu cara belajar yang memadukan teori dan praktek melalui pengalaman petani atau kelompok tani yang ada dalam usaha tani. Prinsip dari metode ini adalah pendidikan bagi orang dewasa yang menekan pada aktifitas peserta dalam mengembangkan dirinya sebagai orang dewasa yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang, termasuk dalam mempelajari teknologi baru. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) merupakan metode penyuluhan untuk mengimplementasikan Pengendalian Hama Terpadu. Sekolah Lapangan (i) mempunyai peserta dan pemandu lapangan, (ii) merupakan sekolah di lapangan dan peserta mempraktekkan/menerapkan secara langsung apa yang dipelajari, (iii) mempunyai kurikulum, evaluasi dan sertifikat tanda lulus. Pada sisi lain metode ini memiliki kurikulum yang rinci dalam satu siklus tertentu. Untuk mendukung program Perlindungan Tanaman maka Pemerintah Provinsi Maluku melalui Anggaran Proyek baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), telah melaksanakan SLPHT sejak tahun 1994.ududPermasalahan yang muncul di lapangan adalah masih ditemukan musuh alami yang mati di lahan petani, hal ini dicurigai sebagai akibat dari penggunaan pestisida yang belum memenuhi kriteria 6 (enam) tepat, petani masih menggunakan sistem penanaman yang tidak sesuai dengan prinsip PHT dan ketergantungan petani pada petugas pengamat Hama dan Penyakit. Untuk itu timbul berbagai pertanyaan untuk diteliti antara lain bagaimana pelaksanaan SLPHT yang meliputi; bagaimana proses seleksi peserta, materi, waktu pelatihan, metode yang digunakan, kemampuan pemandu dan fasilitas pelatihan, sejauhmana manfaat SL-PHT dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran/ sikap petani dalam menerapkan PHT di lahannya serta bagaimana Dampak SL-PHT terhadap penggunaan Pestisida kimiawi.ududUntuk mengetahui efektif tidaknya suatu progam pelatihan, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi tersebut perlu dilakukan untuk melihat apakah kegiatan pelatihan tersebut telah sesuai dengan harapan dan efektif dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta pelatihan. Selain itu untuk mengetahui apakah dengan pelatihan yang efektif berdampak pada peningkatan kinerja dan perubahan perilaku peserta pelatihan. Evaluasi terhadap Pelaksanan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu di Kabupaten Seram Bagian Barat sejak persiapan pelatihan, efektifitas pelatihan dan dampak pelatihan belum pernah dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pelatihan, efektifitas pelatihan dan dampaknya terhadap penggunaan pestisida kimiawi serta merumuskan rekomendasi pelaksanaan SL-PHT di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan dari bulan Desember 2008 sampai dengan Januari 2009.ududPengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur dan data pendukung lainnya. Hasil penilaian dari reponden dianalisis menggunakan rentang kriteria, Uji Wilcoxon dan Rank Spearman.ududHasil penelitian ini menunjukan bahwa Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu pada tanaman Padi di Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2007 mulai dari pemilihan peserta, materi, kurikulum dan kepemanduan telah berjalan sesuai harapan. Pencapaian sasaran pelatihan ditandai dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan peserta serta adanya perubahan sikap peserta kearah yang lebih baik. Pengetahuan tentang petani sebagai ahli PHT, Agroekosistem dan Penggunaan Teknologi PHT perlu mendapat perhatian karena berdasarkan hasil penelitian ini instrumen tersebut masih berada pada kriteria cukup.ududKemampuan petani untuk mengambil keputusan dan menindaklanjuti proses pengamatan masih berada pada kriteria cukup artinya instrumen ini masih perlu ditingkatkan lagi. Sementara itu Sikap petani untuk melaksankan prinsip PHT masih berada pada kriteria kurang untuk itu aspek ini perlu mendapat perhatian khusus.udTerdapat perbedaan yang nyata antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan terhadap aspek pengetahuan, sikap maupun ketrampilan peserta serta dampaknya pada penggunaan pestisida kimiawi. Pelatihan memberikan dampak positif terhadap frekuensi penyemprotan pestisida Kimiawi, namun tidak berdampak pada kebiasaan petani mengoplos/mengcampur pestisida. Sementara itu dasar aplikasi pestisida tidak mengalami perubahan. Pelaksanaan pelatihan mempunyai hubungan yang nyata dengan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta pelatihan.ududKeengganan melaksanakan prinsip PHT menurut petani adalah karena banyaknya aktifitas pengendalianyang harus dilakukan dalam sistem PHT, juga disebabkan langka dan mahalnya sarana produksi di lokasi mereka. Sementara itu Petugas PHP yang tidak berdomisili bersama petani di desa tersebut menyebabkan proses pembelajaran menjadi terhambat.ududKesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu pada tanaman Padi di Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2007 dinilai baik dan cukup sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Departemen Pertanian. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) terbukti efektif ditandai dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani serta adanya perubahan sikap petani kearah yang lebih baik dalam pelaksanaan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pelaksanaan SLPHT memberikan dampak positif terhadap perubahan perilaku petani dalam Penggunaan Pestisida Kimiawi.ududTerdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun ketrampilan peserta serta dampaknya pada penggunaan pestisida kimiawi. Terdapat Hubungan yang kuat antara pelaksanaan SLPHT dengan peningkatan pengetahuan, Ketrampilan, sikap dan dampaknya terhadap penggunaan pestisida kimiawi.ududBerdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman menunjukan bahwa pelaksanaan SL-PHT yang baik memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap peserta pelatihan. Demikian pula pengetahuan dan ketrampilan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan sikap petani dalam penerapan PHT dan penggunaan pestisida kimiawi. Materi yang mendapat perhatian khusus dari peserta yaitu pengamatan berkala, pelestarian musuh alami, pengendalian dengan agens hayati dan penggunaan pestisida secara bijaksana. Untuk itu materi ini harus tetap dipertahankan karena mampu membuat petani termotivasi untuk mempelajarinya.ududDitinjau dari segi materi pelatihan, menurut persepsi peserta materi yang diberikan sudah memadai dan sesuai dengan kebutuhan dilahan usaha mereka, namun materi khusus yang berhubungan dengan permasalah lain yang belum ada pada pedoman pelaksanaan, belum semuanya dapat didiskusikan untuk dicari solusinya. Pemberian materi melalui teori dan praktek pada setiap pertemuan dinilai sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta. Petani yang terlibat dalam SL-PHT setelah kembali ke lahan mereka masing - masing masih menemui masalah hama dan penyakit baru dalam usaha tani mereka, untuk itu pengetahuan baru selalu dibutuhkan. Materi yang tersedia perlu ditambahkan disesuaikan dengan kebutuhan peserta pada masing-masing lokasi pelatihan agar SL-PHT menjadi lebih optimal.ududSL-PHT juga memberi dampak positif terhadap penurunan penggunaan pestisida kimiawi, hal ini ditunjukan dengan semakin berkurangnya frekuensi penyemprotan pestisida kimiawi, ini adalah dampak dari pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida secara bijaksana yang semakin meningkat. Walaupun frekuensi penyemprotan pestisida mengalami penurunan namun kebiasaan petani mencampur pestisida tidak mengalami perubahan. Hal ini bisa berakibat pada munculnya permasalahan baru, yaitu terjadi resurjensi dan eksplosi serangan hama dan penyakit pada tanaman padi. Alasan pengcampuran/pengoplosan pestisida menurut petani adalah untuk menghemat waktu dan tenaga dalam proses pengendalian. Untuk itu dalam pelaksanaan SL-PHT, pelaksana perlu terus mempertahankan materi menyangkut penggunaan pestisida secara bijaksana.ududPelaksanaan SL-PHT perlu didasari atas hasil analisis kebutuhan pelatihan, agar materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan. Walaupun kurikulum ini sudah melalui proses yang panjang dan mengalami beberapa kali revisi namun kebutuhan untuk tiap wilayah yang lebih spesifik lokasi perlu diperhatikan termasuk aspek sosial budaya. Pelaksanaan SL - PHT perlu didasari atas hasil analisis kebutuhan pelatihan, agar materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan petani peserta. Walaupun kurikulum ini sudah melalui proses yang panjang dan mengalami beberapa kali revisi namun kebutuhan untuk tiap wilayah yang lebih spesifik lokasi perlu diperhatikan termasuk aspek sosial budaya. Dalam pemilihan peserta dianjurkan untuk memilih peserta dengan kriteria antara lain berusia antara 30 - 55 tahun dengan pengalaman berusaha tani antara 20 - 40 tahun. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian ini yang memberikan gambaran bahwa, petani yang masuk dalam kriteria tersebut menunjukan perubahan perilaku dalam pelaksanaan PHT lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk merubah perilaku petani dalam pelaksanaan sistem PHT maka Direktorat Perlindungan Tanaman dan Dinas Pertanian Provinsi Maluku perlu memberikan stimulus (ransangan) berupa reward (penghargaan) kepada petani maupun kelompok tani yang melaksanakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) secara baik dan berkesinambungan. Penghargaan tersebut dapat diberikan melalui lomba PHT bagi petani dan kelompoktani di tingkat Provinsi.ududPemerintah melalui Balai Proteksi Tanaman Pangan perlu memberikan informasi yang sangat diperlukan oleh petani dengan media informasi yang bersifat visual melalui leaflet bergambar tentang hama dan penyakit tanaman. Untuk mengsukseskan pelaksanan sistem PHT maka Stakeholder yang mampu bekerjasama dalam menyiapkan sarana produksi, termasuk bahan - bahan agens hayati yang diperlukan dalam Pengendalian Hama Terpadu perlu dilibatkan dalam pelaksanaan PHT. Evaluasi secara menyeluruh dan berkala perlu dilakukan terutama terhadap dampak pelatihan yaitu penggunaan pestisida kimiawi agar petani dapat menggunakan pestisida secara bijaksana sekaligus mencegah pengoplosan pestisida dan penggunaan pestisida yang tidak terdaftar.ududDinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Barat perlu dilibatkan dalam pelaksanan PHT terutama untuk melibatkan PPL dalam pelatihan Pemandu Lapang baik yang diselenggarakan di tingkat pusat maupun daerah agar dapat membantu tugas dari PHP yang jumlahnya terbatas.udUntuk lebih meningkatkan efektifitas SLPHT maka beberapa saran yang dapat dilakukan oleh pihak terkait yaitu: (1) perencanaan pelatihan perlu dilakukan melalui Analisis Kebutuhan Pelatihan, (2) dalam proses pemilihan peserta, diutamakan adalah orang yang memiliki motivasi yang tinggi terhadap sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) agar pelaksanaan pelatihan dapat memberikan dampak yang positif pada perilaku petani, (3) perlu ditambahkannya topik khusus tentang pengcampuran pestisida agar petani memahami dampak negatif dari pengcampuran pestisida. (4) evaluasi secara berkala terhadap efektifitas SLPHT dan dampaknya perlu terus dilakukan oleh Instansi yang terkait dalam pelaksanaan Pengendalian Hama Terpadu, agar bisa dilakukan perbaikan terhadap berbagai kekurangan dalam proses pelatihan maupun faktor eksternal lainnya terutama ketersediaan sarana produksi pertanian di tingkat lapangan dan (5) perlu dilakukan penelitian lanjutan, tentang evaluasi pelatihan sampai ke level Return On Training Investment (ROTI).
机译:田间学校是农业推广活动中使用的方法之一。这种方法是一种通过在耕作中存在的农民或农民群体的经验将理论与实践相结合的学习方法。这种方法的原则是成人教育,它强调参与者在发展成具有进步和发展潜力的成年人中的活动,包括学习新技术。病虫害综合治理实地学校(SLPHT)是实施病虫害综合防治的咨询方法。野外学校(i)有参加者和野外指导,(ii)是野外学校,参加者实践/直接应用所学知识,(iii)有课程,评估和毕业证书。另一方面,此方法在一个特定的周期中有详细的课程表。为了支持植物保护计划,马鲁古省政府通过项目预算(自州税收和支出预算(APBN)和地区收入和支出预算(APBD)采购)自1994年以来一直在实施SLPHT。该领域出现的问题是仍然发现天敌死在农民的土地上,这被怀疑是由于使用了不符合标准6(六)的杀虫剂所致,农民仍然使用的种植系统不符合IPM原则以及农民对病虫害观察者的依赖。因此,出现了许多问题需要研究,包括SLPHT的实施如何包括在内;参与者的选择过程,材料,培训时间,使用的方法,指南和培训设施的能力,SL-IPM在提高农民在其土地上实施IPM的知识,技能和意识/态度方面的收益有多大以及SL-IPM对化学农药使用的影响为了了解培训计划的有效性,需要进行全面的评估。需要进行评估,以查看培训活动是否符合期望并有效地增加了学员的知识,技能和态度。此外,找出有效的培训是否对提高学员的绩效和改变其行为有影响。自培训准备以来,从未对西塞拉姆区害虫综合治理野外学校的实施情况进行过评估,培训的有效性和培训的影响。这项研究旨在分析培训的实施,培训的有效性及其对化学农药使用的影响,并为将来实施SL-PHT提出建议。这项研究是从2008年12月至2009年1月采用案例研究方法进行的描述性研究。主要数据收集是通过问卷调查和访谈进行的,而次要数据则来自文献研究和其他支持性数据。利用Wilcoxon检验和Spearman等级等一系列标准对受访者的评估结果进行了分析。该研究的结果表明,已从参与者,材料,课程和侦察的选择入手,在2007年西塞拉姆地区实施了水稻病虫害综合防治实地学校。符合预期。培训目标的实现以参与者知识和技能的提高以及参与者对更好的态度的转变为特征。需要注意农民作为IPM专家,农业生态系统和IPM技术使用方面的知识,因为根据本研究的结果,该仪器仍处于充分的标准中,农民做出决定和跟踪观察过程的能力仍处于充分的标准中,这意味着该仪器仍需要再次增加。同时,农民在执行IPM原则方面的态度仍然缺乏,这方面需要特别注意,培训前后的参与者知识,态度和技能及其对化学农药使用的影响方面存在显着差异。培训对化学农药喷洒的频率有积极影响,但对农民混合/混合农药的习惯没有影响。同时农药的基本应用没有改变。培训的实施与学员的知识,技能和态度的增加有着真正的关系。,也由于其所在地的生产设备稀少且昂贵。同时,未在该村定居的PHP人员导致学习过程受到阻碍,该研究得出的结论是,2007年在西塞拉姆区实施了水稻病虫害综合防治实地学校,这被认为是很好的,很符合农业部粮食作物保护局提供的指南。病虫害综合治理实地学校(SL-IPM)被证明是有效的,其特点是提高了农民的知识和技能,改变了农民对更好地实施病虫害综合治理(IPM)的态度。 SLPHT的实施对农民使用化学农药的行为产生了积极的影响,培训前后的差异很大,参与者的知识,态度和技能及其对化学农药使用的影响。 SLPHT的实施与知识,技能,态度的增加及其对化学农药使用的影响之间存在密切关系,基于Spearman秩相关分析的结果表明,良好的SL-PHT实施对知识,技能和能力的提高有影响。改变学员的态度。同样,知识和技能与农民在应用IPM和使用化学农药方面的态度有很强的关系。与会人员特别注意的材料包括定期观察,天敌的保护,生物制剂的控制以及农药的合理使用。因此,必须保留这些材料,因为它能够激励农民学习。在培训材料方面,根据参与者的理解,所提供的材料是足够的,并且符合其业务用地的需要,但是与其他问题相关的特定材料尚未虽然有实施指南,但并非所有指南都能找到解决方案。在每次会议上通过理论和实践提供材料被认为对增加与会者的知识和技能非常有帮助。回到各自领域后,参与SL-IPM的农民仍然在其农业业务中遇到新的病虫害问题,因为始终需要新的知识。需要根据每个培训地点的参与者的需要添加可用的材料,以使SL-IPM变得更加理想IPL-IPM还对减少化学农药的使用产生积极影响,这可以通过减少化学农药喷洒频率来表明,这是农民对如何合理使用农药的了解不断增加的影响。尽管农药喷洒的频率降低了,但农民混合农药的习惯并未改变。这可能导致出现新问题,即水稻中病虫害的复兴和爆炸。根据农民的要求混合/混合农药的原因是为了节省控制过程中的时间和能源。因此,在实施SL-IPM时,实施者需要继续明智地捍卫有关农药使用的材料.SL-IPM的实施需要基于培训需求分析的结果,以便提供的材料符合实地农民的需求。尽管该课程经历了漫长的过程并经过了多次修订,但仍需考虑每个地区的特定地点需求,包括社会文化方面的需求。 SL-IPM的实施需要基于培训需求分析的结果,以便提供的材料符合参与农民的需求。尽管该课程经历了漫长的过程并经过了多次修订,但仍需考虑每个地区的特定地点需求,包括社会文化方面的需求。在选择参与者时,建议选择年龄在30至55岁之间且具有20至40岁耕种经验的参与者。这是根据这项研究的结果得出的。,符合这些标准的农民表现出在实施IPM方面的行为变化要比其他农民更好。为了改变农民在实施IPM系统中的行为,马鲁古省植物保护和农业局需要以奖励和奖励的形式提供奖励(奖励),以奖励对农民和农民团体进行正确和连续的病虫害综合治理(IPM)。该奖项可以通过省级农民和农民团体的PHT竞赛获得,政府通过粮食作物保护局需要通过带插图的病虫害传单向农民提供可视化媒体信息,以提供农民所需的信息。为了成功实施IPM系统,能够共同准备生产设施的利益相关者,包括病虫害综合治理中所需的生物制剂,必须参与IPM的实施。特别是在培训的影响上,需要进行彻底和定期的评估,即使用化学农药,以便农民可以明智地使用农药,同时防止农药混合和使用未经注册的农药。为了帮助数量有限的PHP任务,在中央和区域级别举行了“现场指南”培训中的PPL。培训,(2)在选择参与者的过程中,优先级是对集成虫害管理(IPM)系统具有较高动力的人,以便实施培训可以对农民的行为产生积极影响,(3)需要添加一个有关以下内容的特殊主题:混合农药使农民了解混合农药的负面影响。 (4)需要由实施综合病虫害防治的机构对SLPHT的有效性及其影响进行定期评估,以便可以改进培训过程中的各种缺陷和其他外部因素,特别是在实地一级农业生产设施的可用性;(5)需要就培训评估达到培训投资回报(ROTI)水平进行进一步的研究。

著录项

  • 作者

    Ully B. Roma;

  • 作者单位
  • 年度 2009
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号