首页> 外文OA文献 >Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebab menunggaknya pinjaman di swamitra (studi kasus di swamitra dki jakarta: blok a dan tebet barat)
【2h】

Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebab menunggaknya pinjaman di swamitra (studi kasus di swamitra dki jakarta: blok a dan tebet barat)

机译:分析影响斯瓦米特拉贷款拖欠原因的因素(以斯瓦米特拉dki雅加达为例:a区和tebet巴拉特)

摘要

Usaha mikro dan kecil merupakan sektor usaha yang mempunyai peranan sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Karena jumlah industrinya yang besar dan terdapat didalam setiap sektor ekonomi. Usaha ini memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Dalam situasi bangsa Indonesia dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan bahkan menjadi krisis multidimensi, justru usaha mikro dan usaha kecil memberi kontribusi yang sangat nyata dalam mengatasi krisis ekonomi tersebut. udNamun usaha ini kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya dan banyak yang tidak memiliki manajemen yang baik serta jaminan kredit yang cukup atau tidak bankable. Sebagai bank yang didirikan oleh gerakan koperasi yang mengemban misi pengembangan koperasi dan usaha kecil, Bank Bukopin sangat memahami kondisi ini dan berupaya merintis konsep terobosan “Swamitra”. Tujuan dari Swamitra salah satunya membuka peluang akses permodalan bagi koperasi (anggota koperasi) yang selama ini menghadapi banyak kendala dalam kerjasama dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Dalam perjalanan dan perkembangannya, pertumbuhan Swamitra cukup banyak Swamitra yang tutup, karena kegagalan dalam pengelolaan dan banyaknya pinjaman yang menunggak. udBeberapa perumusan masalah analisis pemberian pinjaman kepada anggota swamitra adalah (1) Bagaimana kebijakan yang ada dan pelaksanaan pemberian pinjaman Swamitra kepada anggotanya, (2) faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap menunggaknya anggota, (3) bagaimana model yang tepat untuk pemberian pinjaman Swamitra yang aman bagi Swamitra. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengevaluasi pelaksanaan pemberian pinjaman kepada anggotanya oleh Swamitra, (2) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebab anggotanya menunggak, (3) merumuskan saran penyempurnaan kebijakan yang tepat untuk memberikan pinjaman Swamitra kepada anggotanya.udData yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Data-data tersebut diperoleh dari internal Bank Bukopin dan Swamitra juga dari eksternal. Data primer diperoleh melalui form evaluasi pinjaman dan wawancara dengan group head dan manajer usaha mikro Jakarta, kepala urusan dan manajer pengembangan manajemen produk mikro, pembina kredit (Account Officer atau A/O) Swamitra dan A/O Supervisi (dari Bank Bukopin). Data sekunder diperoleh dari Bank Bukopin, Swamitra, jurnal, data dari instansi terkait serta media-media lainnya yang relevan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor, analisis regresi logistik dan analisis regresi berganda untuk menentukan model regresi yang tepat, dengan software yang dipakaia adalah SPSS 11.5.udAnalisis deskriptif yang dilakukan adalah mengevaluasi kebijakaan dan pelaksanaan pemberian pinjaman kepada anggota Swamitra dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis terhadap contoh yang diamati untuk beberapa variabel seperti prosedur pemberian putusan sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan, ada 98.37% pinjaman yang diberikan sudah diproses sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dan pada awal permohonan pinjaman, pembina pinjaman telah mendatangi (on the spot) tempat usaha peminjam. Hanya 1.63% yang tidak dikunjungi dan proses pinjaman sesuai dengan prosedur, persyaratan lengkap. Untuk variabel evaluasi pinjaman (analisa check list) dari beberapa variabel performance, kapasitas, dan jaminan, ada 86.18% peminjam yang memiliki rating sangat layak dan layak, dan 13,82% tergolong cukup, kurang layak dan tidak diterima. Jika kategori rating sangat Layak, layak, dan cukup ada 96.75% peminjam dan yang kurang layak serta tidak dapat diterima hanya 3.25%. Sementara untuk pembinaan dan monitoring 57.72% sampel tidak dilakukan pembinaan dan monitoring, dan 42.28% dilakukan. Hampir dari seluruh peminjam yang tidak dilakukan pembinaan dan monitoring kualitas pinjamannya lancar, sementara yang diberikan pembinaan dan monitoring tidak lancar. Dapat dipahami karena banyaknya jumlah peminjam tidak sebanding dengan jumlah pembina kredit. Penagihan kewajiban oleh kedua Swamitra tidak ditagih setiap hari, hanya pada saat jatuh tempo diingatkan melalui telepon. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah peminjam, sementara jumlah pembina pinjaman terbatas, disamping itu jauh atau dekatnya tempat usaha peminjam juga menjadi kendala untuk dapat menagih setiap hari, serta sesuai dengan jenis fasilitas yang diperoleh oleh peminjam. Untuk variabel jaminan hampir sebagian besar yaitu 84.55% jaminan tergolong dalam kriteria sangat mencukupi (>120%), dengan dokumentasi sangat sempurna. Jaminan yang nilai likuidasinya kurang dari 100% dengan dokumentasi sempurna hanya 0.81%. Jaminan ini berupa tanah dan bangunan, BPKB Mobil dan sepeda motor, Surat Ijin Penggunaan Tempat Berjualan (SIPTB/SIPTU), persediaan barang dagangan, inventaris rumah dan usaha serta akta jual beli.udAnalisis faktor dilakukan dalam penelitian ini untuk mereduksi dan mengelompokan variable-variabel yang dirating dalam formulir evaluasi pinjaman (analisa check list) yaitu performance (variabel lama berusaha, reputasi usaha, usia peminjam, administrasi usaha, kepemilikan tempat tinggal, kepemilikan usaha), kapasitas (variabel laba/kewajiban, laba/bunga, dana sendiri). Dari analisa faktor tersebut didapat satu faktor untuk komponen performance yang diberi nama faktor performance. Dari komponen kapasitas didapat dua faktor yaitu faktor kemampuan/kapasitas pembayaran (terdiri dari variabel laba/kewajiban, dan laba/bunga), serta faktor kapasitas financial yang terdiri dari variabel dana sendiri.udTahapan analisis selanjutnya adalah analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap menunggaknya pinjaman. Variabel bebas yang digunakan adalah variabel-variabel yang terpilih dalam analisis faktor yiatu performance, kapasitas/kemampuan pembayaran, kapasitas financial, ditambah dengan variabel lain yaitu prosedur pemberian putusan pinjaman terhadap permohonan anggota, pembinaan dan monitoring oleh Swamitra terhadap anggota penerima pinjaman, penagihan (collection) yang dilakukan oleh Swamitra (pembina pinjaman), serta jaminan. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian pinjaman (Y) yang diberikan oleh Swamitra, yang dijabarkan menjadi variabel dengan harga 1 bila anggota penerima pinjaman menunggak (kualitas pinjaman coll 2 sampai 4) dan harga 0 bila anggota tidak menunggak (kualitas pinjaman lancar/coll1). Hasil analisis menunjukkan model regresi yang layak digunakan untuk memprediksi kemungkinan pinjaman akan menunggak atau lancar adalah:udY=1.250 – 1.798 Pembinaan dan Monitoring + 0.595 Performance – 0.508 Kapasitas Pembayaran - 1.125 Kapasitas FinancialududModel regresi dari analisis regeresi logistik dibandingkan dengan model regresi dari analisis regresi berganda. Bedanya dengan regresi logistik hanya pada variabel terikat yang digunakan. Dalam analisis regresi berganda variabel terikatnya adalah Bed Debt Ratio (BDR) masing-masing fasilitas (account) pinjaman. Namun dari hasil analisis model analisis regresi berganda tidak tepat digunakan, karena tidak ada satu variabel yang dianalisa signifikan, sehingga model tidak dapat memprediksi populasi.
机译:微型和小型企业是在国民经济结构中具有非常重要战略作用的商业部门。因为行业的数量很大,并且遍及经济的每个部门。该行业在就业方面具有巨大潜力。在印度尼西亚国家遭受长期经济危机甚至是多维危机的打击的情况下,微型和小型企业为克服经济危机做出了非常实际的贡献。但是,该业务缺乏发展业务所需的资金,许多业务缺乏良好的管理以及足够的或不可银行的信用担保。作为一家由合作社运动建立的银行,肩负着发展合作社和小企业的使命,Bukopin银行非常了解这种情况,并力求开创“ Swamitra”这一突破性概念。 Swamitra的目标之一是为与银行或其他金融机构合作遇到许多障碍的合作社(合作社成员)开放获取资本的机会。在其发展过程中,由于管理不善和拖欠贷款的数量,斯瓦米特拉的增长已经关闭了很多。制定向斯瓦米特拉成员提供贷款的分析中的一些问题是:(1)斯瓦米特拉向其成员提供贷款的现行政策和实施是什么?(2)影响成员违约的因素是什么;(3)正确的授予模型Swamitra贷款对Swamitra是安全的。这项研究的目的是(1)评估Swamitra向其成员提供的贷款的实施情况;(2)分析影响成员欠款原因的因素;(3)提出有关改进向其成员提供Swamitra贷款的正确政策的建议。本研究中使用的定性和定量形式的主要和次要数据组成。数据来自内部的Bukopin银行和Swamitra,也来自外部。通过贷款评估表以及与雅加达的集团负责人和微型企业经理,微型产品管理开发事务负责人和经理,信贷顾问(客户官员或A / O)Swamitra和A / O监督(来自Bank Bukopin)的访谈获得了原始数据。二级数据来自银行Bukopin,Swamitra,期刊,相关机构和其他相关媒体的数据。所使用的分析工具为描述性分析,因子分析,逻辑回归分析和多元回归分析,以确定正确的回归模型,所使用的软件为SPSS 11.5。进行描述性分析以评估向Swamitra成员提供贷款的政策和行为。使用描述性分析。对观察变量样本的分析结果(如授予程序)已按照政策进行了分析,有98.37%的贷款已按照既定程序进行处理,并且在贷款申请开始时,贷款创建者已经(当场)来到了营业地点借款人。只有1.63%的人没有去拜访,而且贷款程序要按照程序,完整的要求进行。对于具有多个绩效,能力和抵押品变量的贷款评估变量(清单分析),有86.18%的借款人的评级非常适当和适当,而13.82%的借款人被归类为足够,不可行和不被接受。如果评级类别非常合格,可行,并且有足够的96.75%借款人,但只有3.25%的借款人不合格和不可接受。为了进行指导和监测,有57.72%的样本未提供指导和监测,而进行了42.28%。几乎所有没有提供指导和监控贷款质量的借款人,而提供了指导和监控的借款者却并不顺利。这是可以理解的,因为大量借款人与信贷教练的人数不成比例。两家Swamitra的开票义务并非每天都开具发票,只有在到期时才通过电话提醒。这是由于借款人数量众多,而贷款建立者的数量有限,除了借款人营业地点的距离或距离之外,这还成为每天收款的障碍,并且取决于借款人获得的融资类型。对于大多数担保变量,即84.55%担保被归类为非常充分的标准(> 120%),并且具有非常完善的文档记录。清算价值小于100%且提供完善文档的担保仅为0.81%。此保证形式包括土地和建筑物,BPKB汽车和摩托车,销售场所许可证(SIPTB / SIPTU),商品库存,房屋和商业库存以及买卖契约进行了因子分析,以减少和分类在贷款评估表(检查清单分析)中评级的变量,即绩效(工作时间长短,商业信誉,借款人年龄,行政管理等变量)企业,居民所有权,企业所有权),容量(利润/负债变量,利润/利息,自有资金)。通过对这些因素的分析,可以获得性能组件的一个因素,称为性能因素。从能力成分来看,有两个因素,即支付能力/支付能力(由利润/负债和利润/利息组成)和财务能力,由资金本身组成,下一步的分析是逻辑回归分析来确定这些因素。这会影响贷款的欠款。所使用的自变量是在分析以下因素时选择的变量:绩效,偿还能力/偿还能力,财务能力以及其他变量,即授予成员请求贷款决定的程序,由Swamitra指导和监控受贷者成员的过程,收款(收款) )由Swamitra(贷款主管)以及抵押品进行。这项研究中使用的因变量是Swamitra提供的贷款的还款率(Y),如果贷款接受者欠款(贷款质量Coll为2到4),则将其转换为价格为1的变量,如果成员未欠款,则转换为变量为0的变量(当前的贷款质量) / coll1)。分析结果表明,用于预测贷款逾期或平稳的可能性的体面回归模型为: udY = 1,250-1,798教练和监控+ 0.595绩效-0.508付款能力-1.125财务能力与逻辑回归分析的回归模型相比,该模型从多元回归分析中回归。与逻辑回归的区别只是所使用的因变量。在多元回归分析中,因变量是每个贷款工具的床债务比率(BDR)。但是,从多元回归分析的结果来看,不适合使用该模型,因为没有一个被显着分析的变量,因此该模型无法预测总体。

著录项

  • 作者

    Melala Efni Rahma;

  • 作者单位
  • 年度 2006
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号