Analisis Perubahan Biaya Terhadap Perolehan Laba Industri Moulding Dengan Menggunakan Pendekatan Biaya-Kapasitas-Laba pada PT. Sako Indah Gemilang, Palembang

摘要

Industri perkayuan di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhirudmenunjukkan perkembangan yang sangat nyata dan telah memberikan kontribusiudyang cukup besar dalam penerimaan devisa negara, khususnya dari ekspor nonudmigas. Propinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu propinsi yangudmempunyai potensi besar dalam mendorong usaha di bidang perkayuan,udsehingga cukup banyak perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan diuddaerah ini. Jenis usaha kayu yang dilaksanakan juga beragam antara lain industriudkayu lapis, kayu gergajian, moulding/dowel, chips, blockboard dan slat pencil.udPT. Sako lndah Gemilang yang mempunyai lokasi pabrik di daerah Sako-udBorang-Kabupaten Musi Banyuasin adalah salah satu usaha yang bergerak diudbidang industry houlding. Sejak didirikan pada tahun 1984 sampai dengan saatudini perusahaan tersebut telah menunjukkan perkembangan yang berarti. Akanudtetapi dengan kemajuan teknologi dan usaha di bidang tersebut yang cukupudmenjanjikan keuntungan, maka timbul produsen sejenis yang merupakanudpesaing dari PT. Sako lndah Gemilang. Akibat dari kondisi tersebutudmenyebabkan biaya produksi yang harus dikeluarkan cukup besar untuk mampuudberkompetisi memperoleh laba bagi perusahaan. Untuk masa mendatang PT.udSako Indah Gemilang perlu melakukan antisipasi agar tidak mengalamiudhambatan dalam melaksanakan bisnis di bidang industri moulding ini. Salah satuudpendekatan adalah bagaimana upaya perusahaan agar dapat memperkirakanudpengeluaran biaya dengan hasil yang diharapkan pada suatu kondisi yanguddikehendaki. Untuk itu perlu dilakukan analisis dampak perubahan biayaudterhadap perolehan laba perusahaan. Dari kondisi yang demikian makaudpermasalahan utamanya adalah menentukan besarnya komposisi biaya tetap danudbiaya variabel, menentukan pada tingkat berapa untuk masing-masing produkudmencapai titik pulang pokok, bagaimana pola perencanaan laba yang ada saatudini dan bagaimana dampak perubahan biaya tetap serta biaya variabel yangudterjadi pada perusahaan.udSehubungan dengan hal tersebut maka tujuan dari geladikarya ini adalahudmelakukan analisis rincian biaya yang terdiri dari biaya tetap dan biayaudvariabel, melakukan perhitungan titik pulang pokok dari produk industri ini,udmelakukan perkiraan budget penjualan dan melakukan analisis dampak dariudperubahan biaya perusahaan serta implikasinya terhadap kebijakan manajemenudperusahaan.udDari jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukanudproduksi moulding selama tiga tahun terakhir dilakukan pemilahan menjadiudbiaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel dengan terlebih dahuluudmelihat fungsi masing-masing biaya tersebut. Pemilahan biaya semi variabeluddilakukan berdasarkan analisis regresi. Dari hasil pemilahan dimaksud diperolehudrincian biaya untuk tahun 1996, yaitu biaya tetap Rp. 2.235.982.325, biayaudvariabel Rp.8.824.167.132, biaya tetap yang berasal dari biaya semi variabeludRp.818.554.848 dan biaya variabel yang berasal dari biaya semi variabel Rp.ud908.859.086.-udUntuk menghasilkan produk moulding terdapat juga biaya bersama yangudmeliputi biaya bahan baku biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan biayaudpenjualan. Alokasi biaya-biaya tersebut dan bersifat variabel dilakukan denganudmempergunakan metode satuan fisik dan diperoleh hasil finger jointudRp.4.190.998.710, knockdown component Rp. 260.025.458, laminating Rp.ud379.426.484, decorative moulding Rp. 554.036.858, tool handle Rp. 47.454.047udDan finishing picture frame Rp. 305.808.390,-udPenentuan harga jual produk tahun 1996 untuk keperluan analisis dilakukanuddengan melakukan pembobotan, dan diperoleh nilai finger joint Rp.ud1.489.738,20 knockdown component Rp. 2.667.308,30 laminating Rp.ud2.012.590,05 dowel Rp. 1,726.072,23 decorative moulding Rp.2.262.263,33udtool handle Rp.2.613.358,42 dan finishing picture frame Rp. 4.227.407,53udHasil perhitungan titik pulang pokok tahun 1996 adalah sebesarud2.919,8494M3 dengan rincian finger joint 2.225,8149 M3, knock down componentud92,3619 M3, laminating 134,9375 M3, dowel 203,3 110 M3 decorative mouldingud167,7867 M3, fool handle 12,1590 Id dan 83,4784 finishing picture frameudM3. Jika dilihat dasi nilai rupiahnya sebesar Rp. 4.948.993.228, maka titikudpulang pokok tersebut dapat dirinci finger joint Rp.3.772.640.843, knockdownudcomponent Rp.156.548.655, laminating Rp.228.712.016, dowel Rp.ud344.601.587, decorative mouIdingRp.284.389.680, tool handle Rp.20.608.849uddan finishing picture frame Rp. 141.49 1.598. Perhitungan laba perusahaanudtahun 1996 diperoleh nilai sebesar 1313.7.063.456.947 dengan budget penjualanudRp. 16.393.379.974 dan persentase batas aman penurunan penjualan sebesarud69,81%.udDampak perubahan biaya terhadap laba tahun 1997 dilakukan analisisnyauddengan dua pendekatan yaitu:ud1. Persentase peningkatan biaya variable 20,06%, peningkatan biayaudtetap 22,26% dan peningkatan penjualan 14,81% dengan hasil titikudpulang pokok dicapai pada 2.034,7437 M3 atau sebesarudRp.10.941.090.284,- dan perkiraan laba sebesarudRp.2.307.357.938,- Apabila perusahaan tetap mengharapkan labaudseperti yang diperoleh tahun 1996, maka budget penjualan yangudharus dicapai adalah 14.367,2128 M3 atau senilai Rp.ud3 1.679.366.676,-ud2. Persentase peningkatan biaya variable 20,06%, peningkatan biayaudtetap 22,26%, peningkatan penjualan 14,81% ditambah denganudrata-rata peningkatan inflasi sebesar 7,81% maka diperoleh hasiludtitik pulang pokok sebesar 2,168,1695 M3 atau sebesar Rp.ud13.383.546.764,- dengan perkiraan laba sebesarudRp.1.284.352.867,- Seandainya perusahaan tetap inginudmemperoleh laba seperti tahun 1996 maka perlu melakukanudpenjualan sebesar 14.692,5897 M3 atau senilaiudRp.37.190.277.289,-udHal lain yang perlu diperhatikan manajemen secara serius adalah harusudbekerja keras untuk meningkatkan penjualan, karena dengan peningkatan biayaudyang lebih besar dari penjualan maka perolehan laba mengalami penurunan.udIndustri moulding termasuk salah satu industri yang menghasilkan devisa dariudnon migas yang cukup potensial. Oleh karena itu manajemen hendaknyaudmelakukan pemantauan dan pengendalian biaya-biaya perusahaan secara lebihudketat dan terarah. Disamping itu guna menghadapi era globalisasi yang datang,uddimana produk-produk dari dalam negeri akan bersaing dengan produk luarudnegeri, maka perlu juga diperhatikan mengenai pengelolaan limbah danudmanajemen lingkungan sehingga dapat menghasilkan produk moulding yangudbermutu baik serta ramah lingkungan.ud