首页>
外文OA文献
>Analisis pengaruh budaya kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai (studi kasus pada organisasi biro ekonomi dan pembangunan sekretariat daerah provinsi jambi)
【2h】
Analisis pengaruh budaya kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai (studi kasus pada organisasi biro ekonomi dan pembangunan sekretariat daerah provinsi jambi)
Biro Ekonomi dan Pembangunan memiliki tugas pokok membantu Sekretaris Daerah (Sekda) menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan perumusan kebijakan penyelenggaraan bidang perekonomian daerah dan membantu perkembangannya, merumuskan kebijakan penyelenggaraan bidang pembangunan perekonomian sesuai peraturan perundangan yang berlaku.udBiro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi (Biro Ekbang Setda Prov. Jambi) merupakan suatu fungsi yang menduduki tempat strategis dalam suatu manajemen organisasi pemerintahan. Organisasi ini memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah Provinsi Jambi. Salah satu unsur penting yang menjadi peranan organisasi adalah meningkatkan pendayagunaan sumberdaya manusia dalam hal ini aparatur Negara. udRumusan masalah dari penelitian ini adalah : (1) Faktor apa dari nilai-nilai budaya kerja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai, (2) Mengapa budaya kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja, (3) Mengapa Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi belum ada kebijakkan untuk mewujudkan pengembangan budaya kerja yang kondusif sehingga pegawai terpuaskan dengan pekerjaannya dan memberikan hasil kerja yang optimal. ud Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis faktor dari nilai-nilai budaya kerja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai, (2) Menganalisis pengaruh budaya kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja, (3) Merekomendasikan suatu sistem pengembangan budaya kerja yang kondusif sehingga kepuasan kerja dan kinerja pegawai mencapai tingkat optimal. udPenelitian dilaksanakan pada Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi. Pelaksanaan penelitian dilakukan bulan Februari-Maret 2007 menggunakan metode eksploratif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara terstruktur dengan alat bantu kuisioner. Data sekunder diperoleh dengan cara studi literatur. Total responden yang digunakan adalah 75 orang.udTeknik rentang kriteria digunakan untuk melihat persepsi responden terhadap budaya kerja, kepuasan kerja dan kinerja. Hasil uji rentang kriteria menunjukkan bahwa kecenderungan responden memberikan pernyataan setuju untuk semua indikator yang dianalisa. Keunikan pada variabel laten kepuasan kerja responden memberikan pernyataan cukup setuju untuk indikator Y1 (kompensasi). Artinya bahwa kompensasi yang diterima pegawai sudah cukup untuk membantu pemenuhan kebutuhan hidupnya. ud Pengaruh budaya kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai pada Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi di analisis dengan membangun suatu model konstruk dengan alat analisis SEM. Model yang dirancang terdiri dari variabel laten eksogenus () budaya kerja yang diukur dengan tujuh indikator yaitu: budaya kepemimpinan dan keteladanan (X1), budaya keikhlasan dan kejujuran (X2), budaya ketekunan dan kesabaran (X3), budaya kreativitas dan kepekaan (X4), budaya kedisiplinan dan keteraturan kerja (X5), budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (X6), budaya kebersamaan dan dinamika kelompok (X7). Variabel laten endogenus (1) kepuasan kerja diukur dengan enam indikator yaitu: kompensasi (Y1), kesempatan promosi (Y2), pimpinan (Y3), pengakuan prestasi kerja (Y4), dihargai dan dipercayai (Y5), kesempatan untuk berkembang/pelatihan (Y6) dan varabel laten endogenus (2) kinerja diukur dengan dua indikator yaitu: kemampuan memotivasi diri dan rekan kerja (Y7), kemampuan berinisiatif dalam bekerja (Y8).udHasil estimasi menggunakan LISREL 8.51 model awal yang dihasilkan nilai p-value sebesar 0.01522 masih dibawah 0,05 maka masih diperlukan melakukan modifikasi model. Hasil estimasi yang diperoleh dari modifikasi model diperoleh nilai chi square sebesar 78,65, df (degrees of freedom) sebesar 80, p-value sebesar 0.52177 dan RMSEA sebesar 0.000. Hal ini menjelaskan bahwa model sesuai dan fit (tepat) karena suatu model dikatakan fit bila nilai p-value lebih dari 0,05 dan RMSEA lebih kecil dari 0,05 (Suharjo dan Suwarno, 2002) sehingga dapat disimpulkan bahwa model diatas merupakan model yang fit atau sesuai dengan data empiris sehingga model tersebut dapat diterima. udBerdasarkan hasil uji signifikasi menunjukkan bahwa koefisien lintas gamma (γ) hubungan variabel budaya kerja dengan variabel kepuasan kerja memiliki nilai lebih besar dari 1,96. Hal ini berarti bahwa adanya pengaruh budaya kerja terhadap kepuasan kerja di Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi. Nilai gamma (γ) untuk variabel eksogenus budaya kerja terhadap kepuasan kerja 2,37. Adapun nilai gamma (γ) untuk variabel eksogenus budaya kerja terhadap kinerja -1,00. Hal ini menggambarkan variabel laten eksogenus budaya kerja terhadap kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan sedangkan pengaruh budaya kerja terhadap kinerja hubungannya tidak signifikan.udVariabel laten eksogenus () budaya kerja yang paling besar memberikan kontribusi sebagai pembentuk budaya kerja terhadap kepuasan kerja adalah indikator budaya kedisiplinan dan keteraturan kerja (X5) dengan kontribusi nilai sebesar 1,57 dan t-value = 2,87 . Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja pegawai pada Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi dipengaruhi oleh terciptanya disiplin dan keteraturan kerja. Variabel laten endogenus (1) kepuasan kerja yang paling besar dipengaruhi oleh budaya kerja adalah indikator kesempatan promosi (Y2) dan pengakuan prestasi kerja (Y4), masing-masing memberikan kontribusi sebesar 1,45. Hal ini berarti kontribusi (Y2) dan (Y4) dalam membangun budaya kerja 1,45 kali dari indikator kompensasi (Y1) atau dengan kata lain bahwa kontribusi indikator kesempatan promosi (Y2) dan pengakuan prestasi kerja Y4) lebih besar 0,45 kali dari indikator pembandingnya (Y1). Variabel laten eksogenus () budaya kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja denagn kontribusi sebesar 0,85, t-value sebesar 2,37. Namun variabel endogenus (2) kinerja tidak dipengaruhi langsung oleh budaya kerja. Kinerja pegawai akan meningkat bila kepuasan kerja terpenuhi hal ini ditujukkan dari hasil estimasi bahwa kepuasan kerja memberikan pengaruh dengan kontribusi sebesar 2,57 dengan t-value sebesar 2,20. Variabel laten endogenus (2) kinerja yang paling besar memberikan kontribusi sebagai pembentuk kinerja terhadap kepuasan kerja adalah indikator kemampuan berinisiatif dalam bekerja (Y8) sebesar 0,73 dengan t-value sebesar 4,46.udUpaya untuk mewujudkan budaya kerja pada Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi yang perlu dilakukan adalah mengembangkan suatu perilaku yang menjadi budaya kerja organisasi yang mencerminkan budaya kedisiplinan dan keteraturan kerja yang dikomunikasikan secara tertulis dan dapat dijadikan pegangan oleh seluruh pegawai. Budaya tersebut harus memiliki akar dan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar bagi etika pengelolaan pada Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi. Kedisiplinan dan keteraturan kerja merupakan kunci penting keberhasilan dalam menerapkan dan memelihara etika dalam organisasi karena dengan adanya budaya kedisiplinan dan keteraturan kerja membudaya akan dapat mengurangi perbuatan yang tidak baik atau kecurangan yang dilakukan pegawai. udBiro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi harus dapat mengembangkan budaya disiplin, karena dengan kedisiplinan dan keteraturan kerja pegawai akan mampu meningkatkan budaya kerja. Jika tiap individu memiliki budaya kerja yang baik, pada akhirnya budaya organisasi juga akan baik dan implikasinya tercapainya tujuan organisasi. Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jambi berdasarkan hasil penelitian juga perlu mengembangkan budaya kebersamaan dan dinamika kelompok melalui penerapan nilai-nilai budaya kerja dengan suatu proses sosialisasi, internalisasi dan institusionalisasi dengan cara antara lain perbaikan kebijakan serta lebih mengembangkan jati diri, sikap perilaku pegawai sebagai aparatur dalam memberikan pelayanan publik.
展开▼