首页> 外文OA文献 >PENERAPAN THOUGHT STOPPING PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
【2h】

PENERAPAN THOUGHT STOPPING PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

机译:止痛药在感觉障碍患者护理中的应用:精神分裂症患者的康复:翻新SURABAYA的黄褐土医院的健康

摘要

Gangguan jiwa atau skizofrenia 70% mengalami harga diri rendah dan halusinasi, sedangkan yang mengalami komunikasi verbal 30%.Penderita skizofrenia dengan di sertai halusinasi akan kesulitan membedakan rangsang eksternal dan internal, tidak memberi respon secara akurat, sehingga perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin bisa menakutkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan halusinasi setelah diberikan terapi thought stopping diruang Flamboyan RSJ Menur Surabaya.udMetode yang digunakan adalah study kasus dengan melakukan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi dengan memfokuskan intervensi pada penerapan terapi thought stopping dengan melatih klien memutuskan pikiran yang mengganggu dengan mengatakan “stop” yang dilakukan dalam tiga sesi.udHasil penelitian selama diberikan tindakan keperawatan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan terapi thought stopping pada klien gangguan jiwa dengan masalah keperawatan halusinasi selama 3 hari didapatkan hasil klien dapat mengontrol halusinasi, klien relative tenang, ada kontak mata, klien mampu berkomunikasi dengan baik, serta klien tampak lebih rileks pada hari ketiga setelah dilakukan intervensi.udSimpulan penelitian ini semakin sering dilakukan terapi thought stopping, semakin mempercepat kemampuan klien penderita gangguan jiwa untuk mengontrol halusinasinya. Saran untuk perawat melakukan terapi-terapi lainnya seperti terapi thought stopping, terapi aktivitas kelompok, penerapan jadwal kegiatan harian dan lain lain agar mempercepat kesembuhan klien serta meningkatkan kinerja perawat diruangan.
机译:精神障碍或精神分裂症患者有70%的自尊和幻觉低,而经历口头交流的患者则有30%。患有幻觉的精神分裂症患者难以区分内在和内在刺激,反应不准确,因此难以理解且可能令人恐惧的行为。本研究旨在确定在泗水的梅瑟尔医院的华丽房间接受思想停止治疗后幻觉的减少情况,该方法是通过对护理进行评估,诊断,干预,实施和评估的案例研究,重点是通过培训受训者来应用思想停止治疗通过分三个阶段讲“停止”来决定令人不安的想法,护理行动期间的研究结果表明,在患有幻觉护理问题的精神障碍患者中应用思想停止疗法3天后,服务对象的结果可以控制幻觉,即患者的亲属镇静,有眼神交流,服务对象能够很好地沟通,并且在干预后的第三天,服务对象看起来更加放松。结论结论:停止治疗越快,这项研究就越容易完成。患有精神疾病的服务对象控制幻觉的能力。建议护士采取其他疗法,例如思想停止疗法,小组活动疗法,日常活动时间表的应用等,以加快服务对象的康复速度并改善室内护士的表现。

著录项

  • 作者

    MAYRITA SISCA NIDA;

  • 作者单位
  • 年度 2015
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号