PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PARTISIPASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH: Studi Terhadap Kelompok Tani Hutan Perhutanan Sosial Sebagai Kelompok Sasaran Penyuluhan Perhutanan Sosial Di Desa Padasari Kecamatan Cimalaka dan Desa Ciranggem Kecamatan Cadasngampar Kabupaten Sumedang

摘要

Penelitian ini berangkat dari masalah belum berfungsinya kelompokudsebagai wadah pengorganisasian dan pendekatan pembelajaran, khususnyaudkelompok tani hutan perhutanan sosial sebagai kelompok sasaranudpenyuluhan perhutanan sosial Hal tersebut diketahui dari sejumlah 145udkelompok tani hutan perhutanan sosial hanya sekitar 10 % saja yangudsampai saat ini dianggap berhasil. Sedangkan tujuan penelitian ini adalahuduntuk memperoleh informasi tentang perilaku partisipasi warga kelompokudtani hutan perhutanan sosial dalam pembelajaran pendidikan luar sekolahudbeserta faktor-faktor kelompok yang mempengaruhinya, baik itu faktorudeksternal maupun faktor internal, dengan mengungkap : (1) gambaranudtentang bentuk serta kadar hubungan antara variabel perilaku tugas,udkondisi lingkungan, motivasi berprestasi, interaksi antar warga, danudkeeratan hubungan dengan perilaku partisipasi pembelajaran. (2) perbedaanudperilaku partisipasi pembelajaran beserta variabel-variabel determinannyaudpada kelompok tani hutan yang berada di daerah hutan pinus dan yangudberada di daerah hutan jati, baik sebelum maupun sesudahudmemperhitungkan faktor latar belakang pendidikan, ekonomi, pengalamanudberkelompok dan frekuensi kehadiran.udBerpandangan pada permasalahan dan tujuan penelitian tersebutudserta peran kelompok sebagai wadah pengorganisasian petani pesertaudpenyuluhan, atau kelompok sebagai pendekatan pembelajaran, secaraudteoritis dipengamhi oleh berbagai faktor. Lebih jauh Gerald Zaltman,ud(1972), David Krech, dkk(1972), Darwin Cartwright (1972), Bales (1951),udMishler (1972) dan Frederick Hezbergh (1968) menyatakan bahwa peranuddan fungsi kelompok secara teoritis produktivitasnya dipengamhi olehudberbagai faktor, diantaranya adalah faktor eksternal dan faktor internal.udSedangkan Jack Mezirow (1982) dan David Krech (1972) lebihudmemfokuskan pada pengamh kelompok terhadap tinggjnya perilakuudpartisipasi anggotanya.udUntuk menguji hipotesis penehtian yang diajukan, penelitian iniudtelah dilakukan dengan mempergunakan metode deskriptif korelasionai,uddan deskriptif komparatif. Pengumpulan data mengenai faktor-faktorudkelompok, baik itu faktor eksternal dan faktor internal serta perilakuudpartisipasi pembelajaran, latar belakang responden Iseperti pendidikan,udsosial ekonomi, dan jenis kelamin dilakukan melalui penyebaran angket.udData mengenai kehadiran, luas tanah garapan dan jenis hutan, sarana yanguddiperoleh dan program penyuluhan (pembelajaran) diperoleh melalui studiuddokumentasi. Disamping itu juga dilakukan wawancara sebagai upayaudmelengkapi data dan informasi yang memerlukan pendalaman. Jumlahudsampel penehtian ini sebanyak 184 orang warga kelompok tani hutanudperhutanan sosial yang tersebar di dua daerah penelitian (BKPH HutanudPinus dan BKPH Hutan Jati). Teknik analisis yang digunakan adalahudanalisis korelasi, regresi, dan analisis jalur untuk menjawab model hubunganudinterrelasi antar faktor, sedangkan untuk mengetahui pengaruh dari variabeludlain digunakan uji kovarians.udHasil penelitian ini secara umum menyimpulkan : (1) Perilakuudpartisipasi pembelajaran warga kelompok tani hutan perhutanan sosialudsecara signifikan dipengamhi oleh tingginya faktor eksternal meliputiudperilaku tugas dan faktor lingkungan serta faktor internal kelompokudmeliputi motivasi berprestasi, interaksi antar warga dan keeratan hubungan.ud(2) Tingginya faktor internal kelompok yakni motivasi berprestai, interaksiudantar warga dan keeratan hubungan dari pengaruh faktor eksternaludkelompok, secara signifikan memberikan pengaruh yang besar terhadapudperilaku partisipasi pembelajaran. (3) Penyuluhan perhutanan sosialudmemberikan kontribusi terhadap peningkatan dinamika perilaku partisipasiudpembelajaran, beserta variabel determinannya. Hal tersebut tergambarkanuddari karakteristik warga kelompok tani hutan yang tingkatnya lebih tinggiuddalam variabel-variabel tersebut pada warga kelompok tani hutan yangudsudah lama menjadi warga kelompok dan sering hadir dalam kegiatanudpenyuluhan (pembelajaran). (4) Intensitas perilaku partisipasi pembelajaranudwarga kelompok tani hutan beserta variabel determinannya tidakuddipengamhi oleh kondisi daerah, kondisi ekonomi dan latar belakangudpendidikan. Dengan kata lain kondisi daerah, latar belakang ekonomi danudpendidikan bukan mempakan penghalang bagi warga kelompok tani hutanuduntuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap bentuk kegiatan pembelajaranuddan penyuluhan.udImplikasi yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah,udkelompok, sebagai wadah (learning group) dan pendekatan pembelajaran,udmanakala faktor eksternal dan faktor internal dipelihara secara maksimaludakan mampu memberikan suasana dan iklim belajar yang bergairah kepadaudwarganya. Dclim pembelajaran yang berkembang dalam kelompok danudmengarah pada group centered akan melibatkan seluruh warga kelompokuduntuk : saling berinteraksi secara hangat dan antusias, ketertarikan diantaraudanggota, pengabdian yang kuat terhadap norma kelompok, dan identifikasiudyang kuat antara warga kelompok dengan kelompok sebagai suatu sistem.udPerilaku partisipasi pembelajaran dalam iklim kelompok yanguddemokratis sangat mendorong bagi berhasilnya proses pembelajaran. Iklimudkelompok yang demikian tidak hanya tercipta apabila kelompok memilikiudkesepakatan dan orientasi bersama kepada tujuan-tujuan kelompok, akanudtetapi lebih diakibatkan oleh normalnya faktor eksternal dan faktor internaludberjalan dalam kelompok.