首页> 外文OA文献 >PERANAN GALERI SENI RUPA DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SENIMAN DI KOTA BANDUNG
【2h】

PERANAN GALERI SENI RUPA DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SENIMAN DI KOTA BANDUNG

机译:政府美术馆在努力提高万隆市艺术家的创造力中的作用

摘要

Galeri seni rupa merupakan fasilitas berupa ruang atau gedung yang dirancang dan difungsikan untuk kegiatan seni rupa. Fungsi utama dari galeri seni rupa yakni sebagai sarana bertemunya hasil kreativitas seniman dengan masyarakat. Pemahaman tentang galeri tidak terlepas dari kata “Seni Rupa”, sebagai penunjang pemahaman, bahwa galeri yang dimaksud menunjukan tempat atau sarana berupa bangunan yang berisikan benda-benda seni rupa. Permasalahan kurangnya sarana seni rupa menjadi hambatan pada tahun 1990-an menjadi satu tantangan bagi para seniman untuk mencari suatu jalan penyelesaian. Seniman dituntut bukan hanya mampu menciptakan karya kreatif saja, namun harus mampu bepikir dan bersikap kreatif pula. Dari pemikiran kreatif para seniman seni rupa di Bandung ini, bangunan atau infrastruktur seni rupa mulai dibangun meskipun tanpa bantuan dari pemerintah. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengungkapkan peranan galeri seni rupa dalam upaya mengembangkan kreativitas seniman di Kota Bandung tahun 1990 – 2000. Alasan penelitian ini yakni adanya daya tarik penulis untuk meneliti potensi wisata seni rupa di Kota Bandung berdasarkan kajian historis. Untuk mengukur sejauh mana peran galeri terhadap kreativitas seniman, peneliti menggunakan metode historis dan teknik yang digunakan adalah studi literatur, wawancara dan pengamatan langsung. Peran galeri seni rupa tahun 1990 – 2000 diawali dengan kemunculan galeri seni rupa yang didirikan oleh Barli Sasmitawinara, beberapa seniman di Kota Bandung mulai mengapresiasikan karya seninya dalam sebuah galeri seni rupa. Adapun seniman yang turut medirikan galeri seni rupa pribadinya yakni Sunaryo, Jeihan Sukmantoro, I Nyoman Nuarta, dan Popo Iskandar. Pendirian galeri seni rupa di Kota Bandung menjadi awal perkembangan kreativitas para seniman di bidang seni rupa.; Art galleries is a form of space or building facilities designed and functioned for art activities. The main function of an art gallery that is, as a means of meeting of the creativity of artists to the public. An understanding of the gallery can not be separated from the word "Art", as supporting the understanding, that the gallery is showing a place or means a building that contains objects of art. Lack of sufficient means of art be a drag on the 1990s became a challenge for artists to seek a settlement road. Artists demanded not only able to create a creative work alone, but must be able to think with and be creative as well. Of creative thinking artists in Bandung art, or the art infrastructure building was built even without help from the government. The goal in this research is revealing the role of an art gallery in an effort to develop the creativity of artists in the city of Bandung in 1990 - 2000. The reason for this study which is the attraction of the authors to examine the tourism potential of art in Bandung based on historical studies. To measure the extent to which the role of the gallery for the creativity of artists, researchers used historical methods and techniques used are literature studies, interviews and direct observation. The role of an art gallery in 1990 - 2000 begins with the emergence of an art gallery founded by Barli Sasmitawinara, some artists in Bandung began to appreciate the works of art in an art gallery. The artist who co founded the private art gallery that is Sunaryo, Jeihan Sukmantoro, I Nyoman Nuarta, and Popo Iskandar. The establishment of an art gallery in the city of Bandung into the early development of the creativity of the artists in the field of fine arts.
机译:美术馆是以房间或建筑物的形式为艺术活动设计和运行的设施。美术馆的主要功能是与社区达成艺术家创造力的结果。关于美术馆的理解与“美术”一词密不可分,这是对美术馆的支持,即所讨论的美术馆以包含艺术品的建筑物的形式显示了场所或手段。缺乏艺术设施的问题在1990年代成为一个障碍,成为艺术家寻求解决方案的挑战。不仅要求艺术家能够创作作品,而且还必须具有思考能力和创造力。从万隆美术艺术家的创造性思维出发,即使没有政府的帮助,美术建筑或基础设施也开始建造。这项研究的目的是揭示美术馆在1990-2000年万隆发展艺术家创造力中的作用,其原因是作家有兴趣根据历史研究来考察万隆艺术旅游的潜力。为了衡量画廊对艺术家创造力的作用程度,研究人员使用了历史方法和技术,包括文献研究,访谈和直接观察。在1990-2000年,美术馆的作用始于Barli Sasmitawinara创立的美术馆的兴起,万隆市的几位艺术家开始在高级美术馆欣赏他们的艺术。同时设立个人画廊的艺术家有Sunaryo,Jeihan Sukmantoro,I Nyoman Nuarta和Popo Iskandar。在万隆建立美术馆,成为美术领域艺术家创造力发展的开端。美术馆是为艺术活动而设计和运行的空间或建筑设施的一种形式。美术馆的主要功能,是与公众分享艺术家创造力的一种方式。对画廊的理解不能与“艺术”一词分开,因为支持了这种理解,即画廊正在展示一个地方或意味着一个包含艺术品的建筑物。在1990年代,缺乏足够的艺术手段成为艺术家寻求定居之路的挑战。艺术家要求不仅能够独自创作作品,而且还必须能够思考并具有创造力。万隆艺术界中具有创造性思维的艺术家,甚至在没有政府帮助的情况下也建立了艺术基础设施。这项研究的目的是揭示美术馆在努力发展1990-2000年万隆市艺术家的创造力中的作用。进行这项研究的原因是作者很感兴趣地研究曼谷的旅游潜力。基于历史研究的万隆艺术。为了衡量画廊对艺术家创造力的作用程度,研究人员使用了历史方法和技术,包括文献研究,访谈和直接观察。 1990-2000年间,美术馆的作用始于Barli Sasmitawinara建立的美术馆的兴起,万隆的一些艺术家开始欣赏美术馆的艺术品。共同创立私人画廊的艺术家是Sunaryo,Jeihan Sukmantoro,I Nyoman Nuarta和Popo Iskandar。在万隆市建立美术馆,是美术领域艺术家早期创造力的早期发展。

著录项

  • 作者

    Hana Fadia Nurul;

  • 作者单位
  • 年度 2016
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号