首页>
外文OA文献
>PERENCANAAN KARIR SISWA SMA DAN KETERKAITANNYA DENGAN ORIENTASI NILAI, ASPIRASI KARIR ORANG TUA,DAN KESEMPATAN YANG TERSEDIA Dl DALAM MASYARAKAT : Studi Deskriptif - AnaHtik pada Siswa Kelas HI SMA Negeri se Kabupaten Kupang
【2h】
PERENCANAAN KARIR SISWA SMA DAN KETERKAITANNYA DENGAN ORIENTASI NILAI, ASPIRASI KARIR ORANG TUA,DAN KESEMPATAN YANG TERSEDIA Dl DALAM MASYARAKAT : Studi Deskriptif - AnaHtik pada Siswa Kelas HI SMA Negeri se Kabupaten Kupang
Perencanaan karir merupakan salah satu aspekudesensial dalam perkembangan kepribadian individu, dan yangudharus menjadi kepedulian pendidikan maupun bimbingan danudkonseling. Kecakapan mengambil keputusan mengenai aspekaspekudkarir yang akan ditempuh, merupakan esensiudperencanaan karir. Sedangkan keputusan yang diambiludseseorang mengenai aspek-aspek karir yang akan ditempuhuditu tidak lepas dari timbangannya terhadap berbagai faktorudyang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat yang merupakanudsumber nilai dan tempat tersedianya berbagai hal yanguddapat dimanfaatkan oleh individu bagi pengembanganuddirinya. Berkaitan dengan perencanaan karir ini, adaudberbagai keresahan yang menunjukkan bahwa kemampuan siswauddalam mempersiapkan karirnya masih rendah, yang tampakuddalam berbagai masalah baik berkaitan dengan pemilihanudjenis studi lanjutan, pemilihan rencana pekerjaan, danudaspek-aspek karir lainnya, maupun yang berkaitan denganudketidaksiapan para lulusan SMA dan sekolah kejuruanudmemasuki pendidikan lanjutan atau dunia kerja.udKeresahan ini memberikan isyarat bagi duniaudpendidikan (dalam hal ini sekolah menengah), untuk mengemban tugas pengembangan kemampuan siswa dalamudmerencanakan karirnya, baik melalui kegiatan-kegiatanudinstruksional maupun kegiatan bimbingan dan konseling.udBerkaitan dengan keresahan itulah, makaudkepedulian studi ini terletak pada persoalan yang telahuddidiskusikan di atas, yaitu tentang perencanaan karirudsiswa SMA dan keterkaitannya dengan orientasi nilai,udaspirasi karir orang tua, dan kesempatan yang tersedia diuddalam masyarakat. Persoalan pokok yang menjadi fokus danudkepedulian studi ini, dirumuskan sebagai berikut :udpWtf»imanakah P_ro_f_il perencanaan karir siswa SJiA^ danudapakah orientasi nilai siswa, aspirasi karir orang tna^uddan kP.RP.mpatan vang tersedia di dalam. masyarakat merupakanudfgkt.nr-faktor vang bprhnhnngan dengan perencanaan karirudsi swa SMA?- Studi terhadap permasalahan tersebut dilakukanudsecara deskriptif-analitik, yang artinya menggambarkanudkeadaan yang sedang berlangsung mengenai perencanaan karirudsiswa dengan faktor-faktor yang terkait; selanjutnyauddianalisis secara deskriptif, komparatif, korelatif, danuddilakukan pembahasan untuk merumuskan kesimpulan yanguddilengkapi dengan implikasi dan rekomendasinya.udBerdasarkan hasil uji hipotesis dan buktiudstatistis yang dipadukan dengan hasil analisis logisudtentang kecenderungan-kecenderungan yang tampak dalamudstudi ini, maka temuan dan kesimpulan dari studi ini dirumuskan sebagai berikut :udPerencanaan karir siswa SMA Negeri di KabupatenudKupang berada pada tahap eksplorasi, yang tampak dalamudupaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangkaudmempersiapkan diri untuk masa depan, dengan menjajagi danudmenyelidiki berbagai alternatif kemungkinan yang dijumpaiuddan masalah yang dihadapi dalam situasi sosial di mana iaudterlibat sepenuhnya sebagai pribadi yang sedang bersiapuduntuk menghadapi kehidupan masa depan. Dalam hal ini walaupun tahap perencanaan karirudmereka masih berada pada tahap eksplorasi, namun sudahudmenunjukkan bahwa dalam diri siswa telah tumbuh kesadaranudakan pentingnya persiapan untuk kehidupan di masa depan,udyang tampak dalam upaya-upaya yang telah dilakukannya.udPerbedaan latar belakang intensitas layananudbimbingan dan konseling yang diperoleh dan dimanfaatkanudsiswa di sekolah, menjadi sumber yang melatarbelakangiudperbedaan perencanaan karir siswa. Hal ini mengisyaratkanudbahwa intensitas layanan bimbingan dan konseling yang adauddi sekolah mempunyai andil dalam membantu siswaudmerencanakan karirnya. Dalam merencanakan karir tersebut, segi manfaatuddan hasil, nilai-nilai yang berpusat pada perolehanudpengetahuan secara obyektif dan menekankan pemikiranudlogis, dan kehidupan sosial dengan segala bentuknyaudmerupakan dasar yang cukup kuat bagi mereka untukudmenentukan alternatif keputusan dalam bertindak dan mempersiapkan masa depan.udSedangkan di pihak lain, keinginan dan harapanudorang tua serta berbagai sumber yang tersedia di dalamudmasyarakat merupakan dua kekuatan yang mendukung persiapanudkarir siswa. Dalam hal ini terungkap keterkaitan yang eratudantara perencanaan karir siswa dengan orientasi nilai,udaspirasi karir orang tua, dan kesempatan yang tersedia diuddalam masyarakat. Bila temuan ini didekati kembali dariudsudut pendekatan perkembangan karir, maka tampak adanyaudkeselarasan, di mana perkembangan diri seseorangudditentukan oleh faktor-faktor fisik dan psikologisnya,udserta oleh kondisi-kondisi lingkungannya.udBila konsep ini dikaitkan kembali denganudperencanaan karir sebagai wilayah studi bimbingan danudkonseling, maka temuan studi di atas membawa implikasiudtertentu dalam kaitannya dengan pengembangan konsep maupunudlayanan bimbingan dan konseling.udSecara teoritis implikasinya merujuk pada konsepudbimbingan dan konseling yang bukan semata-mata merujukudpada proses pemecahan masalah klien (walaupun hal iniudpenting bagi klien), melainkan harus juga merujuk padaudproses membantu klien menyiapkan diri untuk dapatudmelaksanakan tugas hidupnya sebagai pribadi dalamudkaitannya dengan lingkungan sosialnya; yang dalam hal ini. Dengan demikian fungsi utama layanan bimbinganuddan konseling adalah mengembangkan dan meningkatkan skilludindividu dalam proses persiapan diri untuk dapatudmelaksanakan tugas hidupnya dengan peranan tertentu yangudharus dimainkan, dalam lingkup kehidupan tertentu yanguddimasukinya, dan dengan peristiwa hidup tertentu yanguddialaminya, dengan terlebih dahulu memahami danudmemanfaatkan faktor-faktor pribadi yang dimilikinya, sertaud.emahami dan memanfaatkan faktor-faktor sosial dan budayaudyang ada di sekelilingnya. Agar fungsi utama layanan bimbingan danudkonseling itu dapat tercapai, maka diperlukan upaya-upayaudyang praktis dan operasional dalam pengembangan konsep danudlayanan bimbingan dan konseling, yang menjadi tugas utamaudsemua pihak yang terkait, khususnya pembimbing di SMA,udkepala sekolah, serta personil sekolah lainnya yangudberkaitan langsung dengan layanan bimbingan. dan konselinguddi sekolah. Selain itu, dibutuhkan penelitian yang luas danudmendalam mengenai berbagai hal yang berkaitan denganudpelaksanaan bimbingan dan konseling itu sendiri (khususnyauddi sekolah), dan yang berkaitan dengan individu yangudmenjasi subyek yang dibantu (dalam hal ini siswa), denganudmengindahkan berbagai keterbatasan yang terdapat dalamudstudi ini.
展开▼