Manusia dianugrahi kemampuan persepsi untuk merespon stimulus yang ada disekitarnya. Kemampuan persepsi tersebut meliputi visual, auditif, taktil, serta kinestetik. Seperti yang sering dijelaskan oleh para ahli, bahwa ternyata ada hubungan antara persepsi-persepsi yang dimiliki oleh manusia, diantaranya adalah kemampuan koordinasi visual motorik dimana persepsi visual dan gerak motorik seseorang saling mempengaruhi satu sama lainnya saat melakukan suatu aktivitas bermakna. Tidak menutup kemungkinan setiap manusia memiliki hambatan pada komponen-komponen yang disebutkan tadi, termasuk siswa yang mengalami hambatan pada fisik dan motoriknya atau tunadaksa. Perlu diketahui bahwa untuk mencapai atau memiliki keterampilan tertentu, seseorang perlu berusaha untuk mendapatkannya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan secara rutin atau latihan. Fokus subjek penelitian yang diambil peneliti adalah siswa tunadaksa yang bersekolah di SDLB dengan hambatan skoliosis yang mengalami distropi otot pada keempat organ geraknya dan kontraktur dikedua kaki serta siswa di SD umum yang mengalami amputee pada jari tangannya. Guna memperbaiki kemampuan koordinasi visual motorik anggota gerak atas kedua subjek tersebut peneliti mengambil keputusan untuk memberikan latihan rutin melalui pembelajaran keterampilan 3D papercraft. Dimana melalui kegiatan tersebut subjek akan senantiasa dilatih menggunting, melipat dan menempel desain 3D papercraft secara kontinu. Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subject Reaserch dengan desain A-B-A’. Data hasil penelitian ini ditampilkan dalam bentuk grafik dan diolah sedemikian rupa menggunakan prosedur analisis dalam kondisi dan antar kondisi hingga akhirnya dapat menunjukkan perubahan perilaku pada subjek selama penelitian berlangsung. ududKata kunci: koordinasi, visual, motorik , skoliosis, amputee, papercraft
展开▼