首页> 外文OA文献 >PENGUKURAN ARSITEKTUR HIJAU (GREEN ARCHITECTURE) PADA TATA GUNA LAHAN KAMPUNG ADAT DI JAWA BARAT : Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh
【2h】

PENGUKURAN ARSITEKTUR HIJAU (GREEN ARCHITECTURE) PADA TATA GUNA LAHAN KAMPUNG ADAT DI JAWA BARAT : Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh

机译:土地利用中绿色建筑的测量西爪哇省的土地利用:Naga村和Hamlet村的土地利用模式研究

摘要

Kesesuaian arsitektur hijau dengan arsitektur tradisional di kampung adat menjadi penting karena terkait dengan kebutuhan manusia dan pelestarian alam. Indonesia memiliki sistem pengukuruan arsitektur hijau yang dilakukan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Salah satu kategorinya adalah tata guna lahan (appropriate site development). Aspek ini merupakan dasar dari penilaian karena menyangkut penggunaan lahan dalam pembanguna arsitektur yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks arsitektur hijau adat dan mengetahui kaidah arsitektur hijau (green architecture) masyarakat kampung adat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kualitatif. Poin yang dijadikan tolok ukur penilaian yaitu: area hijau, infrastruktur pendukung, pengendalian hama dan penanganan air limpasan hujan.udMetode penelitan yang digunakan ialah mixed methods dengan pendekan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kajian, observasi, wawancara dan dokumentasi pada kampung adat. Kampung adat yang diteliti adalah Kampung Adat Naga dan Kampung Adat Dukuh. Objek yang diteliti adalah perilaku masyarakat Kampung Adat Naga dan Kampung Adat Dukuh dalam mengelola tata guna lahan berdasarkan parameter arsitektur hijau yang digunakan dalam penelitan ini. Pengelohan data dilakukan dengan cara mengukur tingkat penerapan konsep tata guna lahan yang mengadopsi GBCI, serta melakukan kajian terhadap penerapan arsitektur hijau pada kedua kampung.udHasil penelitian menunjukkan bahwa konsep arsitektur hijau di kampung adat secara tradisi sudah diterapkan oleh masyarakat adat, walaupun konsep yang dianut masyarakat tersebut bukan merupakan rasionalitas konsep modern. Dari hasil pengukuran, kampung Naga dan kampung Dukuh mendapatkan predikat sangat baik pada aspek area hijau, infrastruktur pendukung dan penanganan air limpasan hujan. Dan mendapatkan predikat baik pada aspek pengendalian hama.
机译:在传统村庄中,绿色建筑与传统建筑的兼容性非常重要,因为它与人类需求和自然保护相关。印度尼西亚拥有由印度尼西亚绿色建筑委员会(GBCI)实施的绿色建筑测量系统。类别之一是土地使用(适当的场地开发)。这方面是评估的基础,因为它涉及在可持续建筑发展中使用土地。本研究旨在衡量土著绿色建筑的指标,并找出土著村庄社区的绿色建筑(绿色建筑)规则。本研究采用定量定性方法。评估的基准点是:绿地,辅助基础设施,病虫害防治和雨水径流管理,研究方法是混合使用描述性抑制剂的方法。数据收集是通过在传统村庄进行研究,观察,访谈和记录来完成的。研究的土著村庄是纳迦习惯村和杜库习惯村。研究对象是Kampung Adat Naga和Kampung Adat Dukuh人民根据本研究中使用的绿色建筑参数管理土地使用的行为。数据欺骗是通过测量采用GBCI的土地使用概念的应用水平并进行两个村庄的绿色建筑应用研究而进行的,研究结果表明,即使采用了传统概念,传统村庄中的绿色建筑概念还是由土著人民采用的。这样的社会不是现代观念的合理性。从测量结果来看,Naga和Hamlet村在绿化方面,基础设施建设和雨水径流处理方面有很好的判断力。并在害虫防治方面获得了很好的称号。

著录项

  • 作者

    Jurizat Aldissain;

  • 作者单位
  • 年度 2014
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号