首页> 外文OA文献 >PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROBudTERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METERudDITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN
【2h】

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROBudTERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METERudDITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN

机译:厌氧间歇训练方法的效果迈向100米速度运行的改进从长期和高评级机构的角度看

摘要

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan peningkatan kecepatan lari 100 meter antara siswa yang dikenai latihan interval anaerob dengan rasio kerja dan istirahat 1 : 5, 1 : 10 dan 1 : 15; (2) Perbedaan peningkatan kecepatanlari 100 meter antara siswa yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan tinggi,sedang dan rendah; dan (3) Pengaruh interaksi antara metode latihan interval anaerob dan rasio panjang tungkai dan tinggi badan terhadap peningkatan kecepatan lari 100 meter.udPenelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo dan Stadion Gelora Merdeka Jombor Sukoharjo.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra SMA Veteran 1 Sukoharjo sebanyak 147 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA Veteran 1 Sukoharjo sebanyak 45 siswa yang dipilih tiga kelas masing-masing 15 siswa dengan purposive random sampling. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan faktorial 3 x 3 yang melibatkan dua buah factor sebagai variable independen, yaitu latihan interval anaerob (A) dan rasio panjang tungkai dan tinggi badan(B). Latihan interval anaerob terdiri dari tiga sel, yaitu latihan interval dengan rasio kerja-istirahat 1:5 (A1), 1:10 (A2) dan 1:15 (A3). Rasio panjang tungkai dan tinggi badan dibedakan menjadi tiga sel, yaitu rasio tinggi (B1), rasio sedang (B2) dan rasio rendah (B3). Sebagai variable dependent adalah peningkatan kecepatan lari 100 meter. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA rancangan faktorial 3x3 pada α = 0,05, dilanjutkan dengan uji rentang Newman-keuls dengan uji asumsi normalitas (Uji lilliefors) dan homogenitas (uji Bartlett).udBerdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval anaerob dengan rasio kerja-istirahat 1:5, rasio 1:10 dan rasio 1:15 terhadap peningkatkan kecepatan lari 100 meter, pengaruh latihan interval anaerob rasio 1:15 lebih baik dari pada latihan interval anaerob rasio 1:10 dan rasio 1:5 terhadap peningkatan kecepatan lari 100 meter, Fhitung = 5,196 > Ftabel = 3,259. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara rasio panjang tungkai dan tinggi badan kategori tinggi, sedang dan rendah terhadap peningkatan kecepatanlari 100 meter, peningkatan kecepatanlari 100 meter pada siswa yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan tinggi lebih baik dari pada yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan sedang dan siswa yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan sedang lebih baik daripada yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan rendah, Fhitung = 3,380 > Ftabel = 3,260 (3) Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara latihan interval anaerob dan rasio panjang tungkai dan tinggi badan terhadap peningkatan prestasi lari 100 meter, siswa yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan tinggi lebih cocok jika mendapat latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 15, siswa yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan sedang lebih cocok jika mendapat latihan interval anaerob dengan rasio 1:10, siswa yang memiliki rasio panjang tungkai dan tinggi badan rendah lebih cocok jika mendapat latihan interval anaerob dengan rasio 1:5, Fhitung = 2,652 > Ftabel = 2,634.udKata Kunci: kecepatan lari 100 meter, latihan interval anaerob, rasio panjang tungkai dan tinggi badan
机译:这项研究的目的是确定:(1)在以1:5、1:10和1:15的厌氧间隔训练的学生之间,100米跑步速度增加的差异; (2)腿长与身高与身高之比为中,低的学生之间100米跑步速度增加的差异; (3)无氧间歇训练方法与腿长与身高之比对提高100米跑步速度之间的相互作用的影响是在Veterans 1 Sukoharjo高中和Gelora Merdeka Jombor Sukoharjo体育场进行的,研究对象均为老兵高中的男生。 1 Sukoharjo多达147名学生。本研究的样本是X SMA 1 Sukoharjo班的45名男学生,由15名学生中的3个班选出,每人有目的性随机抽样。这种类型的研究是一项采用3 x 3析因设计的实验,涉及两个作为独立变量的因素,即无氧间隔训练(A)和肢体长与高之比(B)。无氧间歇训练由三个单元组成,即间歇训练的工作休息比为1:5(A1),1:10(A2)和1:15(A3)。腿长和身高的比例可以分为三个单元格,即身高比(B1),中身比(B2)和低身比(B3)。作为因变量,运行速度增加了100米。使用的数据分析技术是α= 0.05的3x3析因设计ANAVA,然后进行Newman-keuls范围检验和正态性假设检验(lilliefors检验)和同质性(Bartlett检验),根据研究和数据分析的结果,得出的结论为以下。 (1)无氧间歇训练以1:5的工作休息比,1:10比率和1:15的比率在增加100米的跑步速度方面有显着差异,无氧间歇训练的比率比运动有更好的效果(1)无氧间隔比为1:10,比例为1:5,则跑步速度提高了100米,Fcalculate = 5.196> Ftable = 3.259。 (2)腿长高高比好于长高比的学生,肢体长高比高,中,低与跑步速度增加100米,跑步速度增加100米之间存在显着差异。中肢和身高的比例以及腿长与身高的比例的学生要好于肢体与身高和比例的学生,Fcount = 3.380> Ftable = 3.260(3)无氧间歇训练与比例之间有显着的相互作用腿长和身高达到100米的跑步成绩,肢长与身高比为1:15的无氧间歇训练比较适合,肢长与身高比为运动的学生更适合厌氧间隔为1:10的比例如果您以1:5的比例进行无氧间歇训练,则肢长与低矮的身高比更合适。Fcount = 2,652> Ftable = 2,634。关键词:100米跑步速度,无氧间歇训练,腿长与身高比

著录项

  • 作者

    Dwi Utomo Dhanang;

  • 作者单位
  • 年度 2016
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号