首页> 外文OA文献 >HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KECEMASAN PADA SISWAudKELAS XII SMU NEGERI 5 SURAKARTA YANG AKANudMENGHADAPI UJIAN NASIONAL
【2h】

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KECEMASAN PADA SISWAudKELAS XII SMU NEGERI 5 SURAKARTA YANG AKANudMENGHADAPI UJIAN NASIONAL

机译:焦虑与学生的宗教信仰关系第十二类国家5苏拉卡尔塔高级中学面对全国考试

摘要

Kecemasan akrab sekali dengan kehidupan manusia yang melukiskanudkekhawatiran, kegelisahan, ketakutan, dan rasa tidak tentram yang biasanyauddihubungkan dengan ancaman bahaya baik dalam maupun dari luar individu.udSensasi kecemasan sering dialami oleh hampir semua manusia. Perasaanudtersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan danudsamar-samar. Kecemasan juga ditandai dengan gejala otonomik seperti nyeriudkepala, berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada dan gangguan lambungudringan. Kumpulan gejala tertentu yang ditemukan selama kecemasanudcenderung bervariasi setiap individu (Kaplan dan Sadock, 2000).udKecemasan juga memiliki manfaat yaitu memperingatkan adanyaudancaman eksternal ataupun internal dan memiliki kualitas menyelamatkanudhidup seperti ancaman cidera pada tubuh, rasa takut, keputusasaan,udkemungkinan hukuman, atau frustasi dari kebutuhan sosial (Kaplan danudSadock, 2005).udKecemasan siswa kelas XII dalam menghadapi ujian dengan segalaudstandar kelulusan tak jarang terjadi. Ujian Nasional (UN) merupakan penentuudbagi siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.udKecemasan itu timbul akibat tuntutan syarat kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah. Departemen Pendidikan Nasional melalui Peraturan MendiknasudNomor 75 Tahun 2009, menentukan syarat kelulusan yang jauh lebih beratuddibanding tahun lalu. Seandainya syarat kelulusan itu benar-benaruddilaksanakan secara konsisten di lapangan, diperkirakan akan banyak sekaliudsiswa yang akan tidak lulus ujian. Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhiudstandar kelulusan UN yaitu memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untukudseluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk palingudbanyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnyaud(Depdiknas, 2009).udSyarat kelulusan yang cukup tinggi tersebut menimbulkan beban tersendiriudbagi siswa apabila tidak lulus. Kecemasan akan hal-hal buruk yang mungkinudterjadi jika tidak lulus UN menjadi beban mental bagi siswa. Dampak yanguddapat timbul akibat tidak lulus UN antara lain tertundanya siswa SMU untukudmelanjutkan ke Perguruan Tinggi yang diinginkan, harus mengikuti programudKelompok Belajar (Kejar) Paket C bila ingin mendapat ijazah dan rugi waktuudserta biaya bila mengulang UN tahun berikutnya. Siswa juga bisa mengalamiudfrustasi akibat rasa malu dan bersalah dengan teman ataupun keluarga karenaudtelah mengecewakan mereka (Dodi, 2010).udKecemasan yang berlebihan dalam menghadapi UN akan mengacaukanudemosi, mengganggu siklus tidur, menurunkan nafsu makan dan menurunkanudkebugaran tubuh. Hal tersebut bila terjadi dapat mengganggu konsentrasiuddalam belajar, sakit secara fisik atau menimbulkan problem dalamudberinteraksi-sosial. Bahkan jika kecemasan dan stres terus meningkat bisa menjadi depresi dan hal ini diperparah oleh tekanan orang tua yang panikud(Setyaningsih, 2007).udSetiap manusia memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghadapiudmasalah termasuk kecemasan. Menurut Rahayu (1997), dalam keadaan sehatudataupun sakit seseorang harus memandang dirinya tidak hanya sebagaiudmakhuk bio-psiko-sosial saja melainkan juga memandang sebagai makhlukudbio-psiko-sosio-spiritual. Seperti yang diungkapkan sebelumnya dapatuddiketahui bahwa spiritual sebagai bagian dari religiusitas memegang perananudyang besar dalam menghadapi masalah, supaya kecemasan tidak berlanjut.udReligiusitas merupakan tingkah laku manusia yang sepenuhnya dibentukudoleh kepercayaan terhadap alam gaib. Dalam hal ini religiusitas lebih melihatudaspek yang ada di dalam lubuk hati dan tidak dapat dipaksakan (Bustanuddin,ud2006).udReligiusitas bukan berarti penghayatan terhadap nilai-nilai agama semataudnamun juga mensyaratkan adanya pengamalan nilai-nilai tersebut.udKebermaknaan hidup adalah kualitas penghayatan individu terhadap seberapaudbesar ia dapat mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi-potensi sertaudkapasitas yang dimilikinya, dan terhadap seberapa jauh ia telah berhasiludmencapai tujuan-tujuan hidupnya, dalam rangka memberi makna dan artiuddalam hidupnya. Religiusitas yang dimiliki seseorang dapat memunculkanudperasaan tenang, aman sehingga rasa cemas dapat dihindariudMelihat potensi kecemasan yang bisa dialami oleh siswa kelas XII yangudakan menghadapi UN serta efek-efek yang mungkin timbul dari kecemasan yang berlebihan, dan di sisi lain keterlibatan religiuisitas secara teoritis dapatudmenciptakan rasa aman dan tenang sehingga kecemasan dapat dihindari, makaudpeneliti ingin membuktikan hubungan antara religiusitas dengan tingkatudkecemasan siswa kelas XII yang menghadapi Ujian Nasional (UN).
机译:焦虑对人类生活非常熟悉,它描绘了焦虑,焦虑,恐惧和不安全感,而焦虑,焦虑,恐惧和不安全感通常与个体内部和外部的危险威胁有关,几乎所有人类都会经历焦虑补偿。这些感觉的特征是弥漫,不愉快和模糊的恐惧。焦虑症的特征还在于植物性症状,例如头痛,出汗,心,胸部僵硬和胃部不适。在焦虑症中发现的某些症状往往因人而异(Kaplan和Sadock,2000年)。焦虑症还具有警告外部或内部威胁的作用,并具有挽救生命的特质,例如人身伤害,恐惧,绝望,受到惩罚或因社会需求而感到沮丧的可能性(Kaplan和Sadock,2005年)第十二类的学生面对所有通过标准的考试的焦虑并不少见。参加国家考试(UN)是决定学生能否继续进阶学习的决定性因素,由于政府对毕业要求的要求而引起焦虑。国民教育部通过2009年第75号国民教育部规定,规定毕业要求比去年严格得多。如果毕业要求在该领域得到真正的贯彻执行,则估计会有大量学生无法通过考试。联合国参与者如果符合联合国毕业标准,则被宣布通过,该标准的所有受测科目的平均值至少为5.50,最多两科最低成绩为4.00,其他科目最低成绩为4.25。 (Depdiknas,2009)。高毕业要求给那些不毕业的学生带来特殊负担。如果不通过联合国,可能会对坏事产生焦虑,这成为学生的精神负担。由于不通过国家考试而产生的影响包括高中生延期进入理想的高等教育机构的延误,如果他们希望获得文凭并在第二年再次申请联合国时浪费时间和成本,则必须参加Package C Study Group(Pursue)计划。学生也会因为对朋友或家人的失望而感到羞耻和内,从而感到沮丧(Dodi,2010年),面对联合国过度焦虑会破坏情绪,破坏睡眠周期,破坏睡眠周期,降低食欲并降低身体健康。 。当它会干扰学习的集中度,身体上的痛苦或引起社交互动问题时,就会发生这种情况。即使焦虑和压力持续增加也可能会变得沮丧,并且由于父母的恐慌压力而加剧(Setyaningsih,2007年)每个人都有不同的方法来应对包括焦虑在内的问题。根据拉哈尤(Rahayu,1997)的观点,在健康和患病的情况下,一个人不仅必须视自己为生物心理社会生物,而且还应视其为udbio-心理社会精神动物。如前所述,可以看出,灵性作为宗教的一部分在处理问题中起着很大的作用,因此焦虑不再持续,宗教是人类的行为,完全由对超自然信仰的塑造而形成。在这种情况下,宗教更多地关注内心深处且不能被强迫的方面(Bustanuddin,ud2006)。宗教并不意味着仅靠宗教价值生活,还需要实践这些价值观念。是个人理解自己的才能,实现自己的潜力和能力的能力,以及为实现人生的意义和意义而成功实现人生目标的能力的理解能力。一个人拥有的宗教信仰会引起镇定,安全感,从而避免焦虑感看到面对联合国的第十二类学生可能遇到的潜在焦虑症,以及过度焦虑症可能产生的影响,另一方面,宗教信仰的影响从理论上讲,它可以营造一种安全感和平静感,从而可以避免焦虑,因此研究人员希望证明宗教信仰与面临国家考试(UN)的第十二类学生的焦虑水平之间的关系。

著录项

  • 作者

    MUSTIKASARI KIRANA;

  • 作者单位
  • 年度 2010
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 {"code":"id","name":"Indonesian","id":20}
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号