首页> 外文期刊>Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam >Hermeneutika Emillio Betti dan Aplikasinya dalam Menafsirkan Sistem Kewarisan 2:1 pada Surat an-Nisa Ayat 11
【24h】

Hermeneutika Emillio Betti dan Aplikasinya dalam Menafsirkan Sistem Kewarisan 2:1 pada Surat an-Nisa Ayat 11

机译:诠释学埃米利奥·贝蒂(Emillio Betti)及其在解释Surat an-Nisa Verse 11中的继承系统2:1中的应用

获取原文
       

摘要

Salah satu ciri khas sistem kewarisan dalam hukum islam yang membedakan dengan sistem kewarisan lainya adalah ada perbedaan pembagian antara bagian laki-laki dan bagian perempuan, sebagaimana disebutkan dalam al-Quran dalam surat an-nisa ayat 11 yaitu bagian laki-laki adalah sama dengan dua bagian perempuan, aturan ini seakan sudah dibakukan dalam kajian berbagai fikih di berbagai madzhab yang mu’tabaroh . Bahkan sistem tersebut sudah dibakukan dan diakui legal di Pengadilan Agama di seluruh Indonesia melalui legalisasi Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang diwajibkan penggunaanya di seluruh Pengadilan Agama di tanah air. Tidak hanya legal dan diakui di Pengadilan Agama, namun juga beberapa kasus penyelesaian sengketa di luar pengadilan juga tetap berpegang teguh pada teks surat an-nisa ayat 11 ini dalam menyelesaikan sengketa waris yang dilakukan oleh beberapa ahli hukum/tokoh masyarakat di luar pengadilan. Tulisan ini berusaha untuk menghadirkan kajian tersebut diatas dari perspektif berbeda dengan menggunakan pendekatan studi hermeneutika Emmilio Betti. Ia seorang filusuf, teolog dan ahli hukum dari italia, tokoh hermeneutika apad 19 yang berpegang pada prinsip verstehen sebagai sebuah bentuk pemahaman yang bisa ditelusuri dan dibenarkan secara metodologis yaitu penafsiran yang obyektif-lah yang dapat dijadikan dasar ilmu pengetahuan, Bagi Betti, makna seharusnya diderivasi dari teks dan bukan dimasukkan ke dalam teks. Menggunakan Hermeneutika Betti dalam menafsirkan ayat ini akan menghasilkan sebuah pemikiran, bahwa makna ayat 11 surat an-nisa harus juga dikaitkan dengan sebab sebab turunya wahyu dalam penyelsaian masalah waris ini secara komprehensif dan obyektif, terlepas ayat ini dapat dijadikan secata tekstual ataupun konteks turunya ayat yang menginginkan penyelesaian waris menurut wahyu, dan Nabi sudah membuktikan bahwa ayat tersebut dapat memenuhi keadilan para sahabat yang bertanya tentang pembagian waris di kalangan sahabat.
机译:伊斯兰法中的继承制度与其他继承制度不同的特征之一是,如《古兰经》中《古兰经》第11节所述,男性部分与女性部分之间的划分存在差异,即男性部分与两个部分相同从女性的角度来看,在穆塔巴罗各种学校中研究各种鱼的规则似乎已经标准化。该系统甚至已通过印度尼西亚《伊斯兰法汇编》的合法化而被标准化,并在整个印度尼西亚的宗教法院中得到法律认可,该法律必须在该国的所有宗教法院中使用。在解决法院外的几位法律专家/社区领袖所犯的继承权纠纷时,不仅在宗教法院获得法律认可并得到宗教法院的认可,而且在法院外的一些争端解决案件也都遵循本第11段的案文。本文试图通过使用Emmilio Betti的诠释学研究方法从不同的角度介绍上述研究。他是意大利的哲学家,神学家和法学家,是诠释学家apad 19,他遵循verstehen原则,作为一种可以在方法上进行探索和证明的理解形式,即可以用作科学基础的客观解释,对于Betti而言,应该得出其含义。从文本,而不是输入文本。使用贝蒂的诠释学来解释这节经文,将会产生一个思想,即《古兰经》第11节的含义还必须与客观,全面地解决继承问题的启示原因相关,无论该节可以用作文本还是上下文。希望根据启示来解决继承问题,而先知已经证明这节经文可以满足那些询问继承关系的朋友的正义。

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 专利
获取原文

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号