首页> 外文期刊>Mudra: Jurnal Seni Budaya >Commodification of Tektekan Calonarang At Baturiti Village, Kerambitan, Tabanan
【24h】

Commodification of Tektekan Calonarang At Baturiti Village, Kerambitan, Tabanan

机译:塔巴南(Tabanan)克兰比丹(Kerambitan)Baturiti村的Tektekan Calonarang的商品

获取原文
           

摘要

Tektekan Calonarang is a Calonarang dance drama performed as a new tourism model which in its presentation is accompanied by Tektekan gamelan; a small traditional bamboo music from Baturiti village, Kerambitan, Tabanan. Balinese communities usually disagree to showcase a sacred culture for tourism, but in Baturiti village this is different. They actually support the commodification of TektekanCalonarang using sacred barong and rangda for tourism. This raises questions because it is contrast with the attitude of Balinese communities in general. This research is conducted in Baturiti village, Kerambitan, Tabanan using qualitative method. There are three main problems in this study, such as: (1) why do the community of Baturiti village, Kerambitan, Tabanancommodify Tektekan Calonarang which uses sacred barong and rangda for tourism?, (2) what is the form of the commodified Tektekan Calonarang;? (3) what are the implications for those conducting it, the community and the performance itself. The purpose of this research is to understand the commodification of Tektekan Calonarang in Baturiti village, Kerambitan, Tabanan which uses sacred barong and rangda for tourism. To explain the problems, Deconstruction theory, Social Practice theory, Aesthetic theory, and Knowledge Relation theory are used. The results of this research are (1) the community of Baturiti village, Kerambitan, Tabanan commodify Tektekan Calonarang using sacred barong and rangda is motivated by market ideology, development ideology, religious ideology, and conservation ideology; (2) the community of Baturiti village, Kerambitan, Tabanan commodify Tektekan Calonarang using sacred barong and rangda in the form of procession and Tektekan Calonarang performance; (3) the commodification of Tektekan Calonarang using sacred barong and rangda has the implications for the increase of income of the conductors, community (multi flyer effect), the continuance of the barong and rangda’s mystical strength, the increase of interest from the market/ tourism, and as a reinforcing social solidarity of the community. The findings of this research are that desecration did not happen even though sacred barong and rangda is commodified for tourism because in every performance the conductor/ community conduct a special purification ceremony for the barong and rangda according to their individual context.Tektekan Calonarang merupakan sebuah drama tari Calonarang untuk pariwisata model baru. Penyajiannya diiringi oleh gamelan tektekan, sebuah musik tradisional bambu berukuran kecil, khas Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Pada umumnya masyarakat Bali tidak setuju menampilkan unsur budaya yang bersifat sakral untuk pariwisata. Namun, berbeda halnya dengan masyarakat Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Mereka justru mendukung komodifikasi Tektekan Calonarang dengan menggunakan barong dan rangda sakral untuk pariwisata. Hal itu menimbulkan berbagai pertanyaan, karena bertentangan dengan sikap masyarakat Bali pada umumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami komodifikasi Tektekan Calonarang Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan yang menggunakan barong dan rangda sakral untuk pariwisata. Penelitian yang berlokasi di Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan ini dilakukan dengan metode kualitatif. Permasalahan yang dikaji meliputi (1) mengapakah masyarakat di Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan mengomodifikasikan Tektekan Calonarang dengan menggunakan barong dan rangda sakral untuk pariwisata; (2) bagaimanakah bentuk komodifikasi Tektekan Calonarang tersebut; (3) apakah implikasinya bagi pelaku, masyarakat, dan pertunjukan itu sendiri. Untuk menjelaskan permasalahan tersebut digunakan teori dekonstruksi, teori praktik sosial, teori estetika, dan teori kuasa pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) masyarakat Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan mengomodifikasikan Tektekan Calonarang dengan barong dan rangda sakral untuk pariwisata dilatari oleh ideologi pasar, ideologi pembangunan, ideologi religi, dan ideologi konservasi; (2) masyarakat Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan mengomodifikasikan Tektekan Calonarang dengan barong dan rangda sakral dalam bentuk prosesi dan pertunjukan Tektekan Calonarang; (3) komodifikasi Tektekan Calonarang dengan barong dan rangda sakral itu berimplikasi pada peningkatan pendapatan pelaku, masyarakat (multiplier effects), kelangsungan kekuatan magis barong dan rangda tersebut, peningkatan animo pasar/pariwisata, serta sebagai penguat solidaritas sosial masyarakat setempat. Temuan baru penelitian ini adalah tidak terjadi desakralisasi walaupun barong dan rangda sakral itu dikomodifikasikan untuk pariwisata. Hal itu disebabkan oleh pelaku/masyarakat setempat melakukan upacara penyucian khusus terhadap barong dan rangda tersebut sesuai dengan konteksnya masing-masing pada setiap penyajiannya.
机译:Tektekan Calonarang是一部Calonarang舞蹈剧,是一种新的旅游模式,由Tektekan gamelan陪同演出;来自Tabanan的Kerambitan的Baturiti村的传统竹小音乐。巴厘岛社区通常不同意展示神圣的旅游文化,但是在巴图里提村,情况有所不同。他们实际上支持使用神圣的barong和rangda进行旅游的TektekanCalonarang的商品化。这引起了质疑,因为它与总体上巴厘岛社区的态度形成对比。这项研究是使用定性方法在塔巴南(Tabanan)的Kerambitan的Baturiti村进行的。这项研究存在三个主要问题,例如:(1)为什么巴图里提村,喀拉比坦,塔巴南将使用神圣的巴龙和兰达旅游的泰克卡伦纳格改造为泰克坎·卡罗纳朗格?(2)特克泰肯卡罗纳朗特化石的形式是什么? ;? (3)行为,社区和表演本身会对人们产生什么影响。这项研究的目的是了解塔巴南(Tabanan)的喀巴比坦(Kerambitan)巴图里提(Baturiti)村庄的泰克卡隆那(Tektekan Calonarang)的商品化,该村庄使用神圣的巴龙和朗达(rangda)进行旅游。为了解释这些问题,使用了解构理论,社会实践理论,美学理论和知识关系理论。这项研究的结果是:(1)塔巴南(Tabanan)的Katurambitan的Baturiti村社区使用神圣的巴龙使Tektekan Calonarang商品化,而rangda受市场意识形态,发展意识形态,宗教意识形态和保护意识形态的激励; (2)塔巴南(Tabanan)的喀巴比坦(Kerambitan)的巴图里提(Baturiti)村社区以游行和Tektekan Calonarang表演的形式,使用神圣的男ong和rangda使Tektekan Calonarang商品化; (3)使用神圣的barong和rangda对Tektekan Calonarang进行商品化,将对指挥家的收入增加,社区(多传单效应),barong和rangda的神秘力量的延续,来自市场/旅游业,以及加强社区的社会团结。这项研究的结果是,即使神圣的巴龙和朗达被旅游业商品化也没有发生亵渎行为,因为在每次表演中,指挥员/社区都会根据他们的个人情况为巴龙和朗达举行特别的净化仪式。Tektekan Calonarang merupakan sebuah戏剧tari Calonarang untuk pariwisata模型baru。 Penyajiannya diiringi oleh gamelan tektekan,sebuah musik tradisional bambu berukuran kecil,khas Desa Baturiti,Kerambitan,塔巴南。 Pada umumnya masyarakat巴厘岛tidak setuju menampilkan unsur budaya yang bersifat sakral untuk pariwisata。纳蒙(Namun),贝贝达(Berbeda halnya)dengan masyarakat德萨·巴图里提(Desa Baturiti),喀拉比丹,塔巴南Mereka justru mendukung komodifikasi Tektekan Calonarang dengan menggunakan barong dan rangda sakral untuk pariwisata。巴厘岛巴厘帕达姆乌纳(Hal itu Menimbulkan) Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami komodifikasi Tektekan Calonarang Desa Baturiti,Kerambitan,塔巴南yang menggunakan barong dan rangda sakral untuk pariwisata。 Penelitian yang berlokasi di Desa Baturiti,Kerambitan,Tabanan ini dilakukan dengan metode kualitatif。 Permasalahan yang dikaji meliputi(1)Mengapakah masyarakat di Desa Baturiti,Kerambitan,Tabanan mengomodifikasikan Tektekan Calonarang dengan menggunakan barong dan rangda sakral untuk pariwisata; (2)bagaimanakah bentuk komodifikasi Tektekan Calonarang tersebut; (3)apakah implikasinya bagi pelaku,masyarakat,dan pertunjukan itu sendiri。 Untuk menjelaskan permasalahan tersebut digunakan teori dekonstruksi,teori praktik sosial,teori estetika,dan teori kuasa pengetahuan。 Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1)masyarakat Desa Baturiti,Kerambitan,Tabanan mengomodifikasikan Tektekan Calonarang dengan barong dan rangda sakral untuk pariwisata dilatari oleh ideologi pasar,ideologi pembanganide, (2)Masyarakat Desa Baturiti,Kerambitan,Tabanan mengomodifikasikan Tektekan Calonarang dengan barong dan rangda sakral dalam bentuk prosesi dan pertunjukan Tektekan Calonarang; (3)komodifikasi Tektekan Calonarang dengan barong dan rangda sakral itu berimplikasi pada peningkatan pendapatan pelaku,masyarakat(乘数效应),kelangsungan kekuatan magis barong dan rangda tersebut,peningkatan animo pasartatas,peningkatan animo pasar / pariwiat Temuan baru penelitian ini adalah tidak terjadi desakralisasi walaupun barong dan rangda sakral itu dikomodifikasikan untuk pariwisata。 Hal itu disebabkan oleh pelaku / masyarakat setempat melakukan upacara penyucian khusus terhadap barong dan rangda tersebut sesuai dengan konteksnya masing-masing pada setiap penyajiannya。

著录项

相似文献

  • 外文文献
获取原文

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号