首页> 外文OA文献 >EKSISTENSI DESA PAKRAMAN DALAM PELESTARIAN ADAT DAN BUDAYA BALI
【2h】

EKSISTENSI DESA PAKRAMAN DALAM PELESTARIAN ADAT DAN BUDAYA BALI

机译:巴厘岛文化与文化保护中巴克拉村的存在

摘要

udAbstrakudDesa pekraman adalah organisasi tradisional masyarakat Bali, dan organisasi ini, pada saat yang sama, merujuk kepada adanya masyarakat. Bentuk struktur organisasinya beragam dan pengalaman pasang surut berawal dari zaman Bali kuna, zaman kerajaan di Bali, zaman kolonial, hingga zaman reformasi. Penggunaan istilah ini sebagai identitas organisasi tradisional pertama kali disebut sebagai wanua pada zaman Bali kuna, kraman pada masa kerajaan, desa adat pada zaman penjajahan Belanda. Istilah desa adat masih digunakan pada masa kemerdekaan; dan, setelah zaman reformasi desa pakraman desa, sesuai dengan Perda (Peraturan Pemerintah) No.3 Tahun 2003, digunakan. istilah desa pakraman yang menjadi tulang punggung bagi kelangsungan kehidupan adat, budaya dan agama Hindu di Bali. Tugas pokoknya adalah melaksanakan upacara panca yadnya yang dilaksanakan oleh desa/kelurahan berdasarkan awig-awig (aturan masyarakat), permasalahn politik yang mempengaruhi kehidupan orang Bali, maupun susunan desa pakraman. Juga, pengaruh yang bersifat positif atau negatif; khusus yang negatif dipandang bisa merangsang sumber konflik antar anggota desa pakraman desa.udThe Existence of Desa Pakraman in Preserving Bali’s Tradition and Culture AbstractudDesa Pekraman is the traditional organization of Bali’s society, its attendance at the same time with existence of the society. The structure form of organization varies and experience of ebb started from the ancient Bali epoch, monarchic epoch in Bali, colonial epoch, until the reform epoch. The use of the term as a traditional organization identity was first referred to as Wanua in the ancient Bali epoch, kraman in the empire period, desa adat (custom village) in the epoch the Dutch colonization. The term desa adat (custom village) still used in the independence period; and after the reform epoch the term desa pakraman, as according to Perda (Government Rule) No.3 Year 2003, has been used. Desa pakraman has become the backbone of continuity for the customary life, cultural and Hinduism in Bali. Its fundamental duty is to execute the panca yadnya ritual which is carried out by the desa/village based on the awig-awig (society’s rule). Political issues influence the life of the Balinese as well the arrangement of the desa pakraman. The influence an be either positive or negative; the negative one stimulates the source of conflicts within members of the desa pakraman.ududKeywords : Desa pakraman and culture of Bali
机译:佩克拉曼(Pekraman)村是一个传统的巴厘岛式组织,同时该组织指的是社区的存在。该组织的结构形式各不相同,潮汐经历从古老的巴厘岛时代,巴厘岛王国的时代,殖民时代到改革时代开始。这个术语作为传统的组织身份的使用最初是在古代巴厘岛,王国时期的kraman,荷兰殖民时代的传统村庄中被称为女性。独立期间仍使用“阿达特村”一词;在乡村帕克拉曼村的改革时代之后,按照2003年第3号Perda(政府法规)的规定使用。 pakraman村庄一词,是巴厘岛印度教传统,文化和宗教生活连续性的支柱。主要任务是执行村庄/ kelurahan基于awig-awig(社区规则),影响巴厘人生活的政治问题以及pakraman村庄的安排而举行的panca yad仪式。同样,积极或消极的影响;特别是负面因素被认为能够激发帕克拉曼村成员之间冲突的根源。帕克拉曼村在保存巴厘岛传统文化中的存在该组织的结构各不相同,退潮的经历始于古代巴厘岛时代,巴厘岛君主制时代,殖民时代直到改革时代。在古代巴厘岛时期,该词最初被称为瓦努阿瓦(Wanua),在帝国时期为克拉曼,在荷兰殖民时期为风俗村。在独立时期仍然使用习俗村一词;在改革时代之后,根据2003年第3号Perda(政府法规),使用了pakraman村庄一词。 Pakraman村已经成为巴厘岛习惯生活,文化和印度教延续的支柱。它的基本职责是执行由一个或多个村庄基于awig-awig(社会规则)执行的五种仪式。政治问题影响着巴厘岛人的生活以及Pakraman村庄的布局。影响是正面的或负面的;消极的一面激发了帕克拉曼村成员内部冲突的根源。 ud ud关键字:帕克拉曼村和巴厘岛文化

著录项

  • 作者

    I Wayan Suarjaya;

  • 作者单位
  • 年度 2010
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号