首页> 外文OA文献 >PROBLEM PEREMPUAN JURNALIS DALAM PRAKTIK JURNALISME BERPERSPEKTIFudGENDERud(Studi Kualitatif Tentang Pengalaman Subjektif Perempuan Jurnalis dalam Praktik MembangunudJurnalisme Berperspektif Genderm di Surat Kabar Kedaulatan Rakyat)
【2h】

PROBLEM PEREMPUAN JURNALIS DALAM PRAKTIK JURNALISME BERPERSPEKTIFudGENDERud(Studi Kualitatif Tentang Pengalaman Subjektif Perempuan Jurnalis dalam Praktik MembangunudJurnalisme Berperspektif Genderm di Surat Kabar Kedaulatan Rakyat)

机译:审美新闻实践中的女性新闻工作者问题性别 UD(女性记者在建筑实践中的主观体验定性研究)Kedaulatan Rakyat报纸上的性别新闻观点

摘要

Jurnal Perempuan mengungkapkan bahwa setidaknya ada 3 hal yang menggambarkan persoalanudperempuan di media, yaitu berita perempuan yang belum sensitif gender, minimnya keterlibatanudperempuan dalam organisasi media, serta kepentingan media massa (iklan). Menanggapi persoalanudtersebut, Mary Lan (dalam Jurnal Perempuan) mengungkapkan bahwa pada dasarnya minimnyaudkeberadaan perempuan di ranah media, menjadi salah satu penyebab pemberitaan perempuan bias gender.udPernyataan tersebut, mendorong peneliti untuk mengangkatkan topik gender ini, melihat kiprah perempuanudjurnalis, hubungannya dengan jurnalisme yang berperspektif gender. Karena peneliti melihat bahwaudperempuan jurnalis memiliki posisi penting, terutama untuk memperbaiki citra perempuan lewat tulisanudmereka di media. Tetapi apakah perempuan jurnalis sudah menerapkan jurnalisme yang berperspektifudgenderdalam praktiknya? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problem yang ditemui perempuanudjurnalis dalam praktik membangun jurnalisme yang sensitif gender lewat pengalaman mereka selamaudbekerja di KR. Peneliti menggunakan teori gender dan teori feminisme untuk melihat problem gender yanguddialami perempuan jurnalis. Konsep dalam penelitian ini adalah perempuan jurnalis, pengalaman subjektifuddan pendekatan jurnalisme yang berperspektif gender. Pendekatan jurnalisme berperspektif gender tidakudhanya melihat dari sisi praktik di lapangan saja, tetapi juga melihat dari sisi ideologi dan dukungan mediauddilihat dari bagaimana mereka memperlakukan perempuan jurnalis di media, serta dukungan mediaudterhadap pemulihan citra perempuan dalam pemberitaannya. Jenis penelitian ini kualitatif, dengan metodeudpengumpulan data wawancara mendalam (indepth interview) didukung dengan data dokumentasi,udkepustakaan dan internet. Penelitian ini dimulai pada bulan November 2011 dengan melakukan wawancaraudmendalam dengan ketiga perempuan jurnalis KR, yaitu Wahyu, Anik, dan Riyana. Menggunakan teknikudanalisis Miles dan Huberman, data berupa transkrip data kemudian dikategorisasikan dan dianalisis sesuaiuddengan komponen Jurnalisme berperspektif gender (Eriyanto, 2001:33). Berdasarkan hasil penelitian,uddiketahui Wahyu dari sisi ideologinya memihak kaum perempuan, dan tulisannya pun tidak menyudutkanudperempuan. Meskipun dirinya mengaku jarang mengangkat topik perempuan dalam tulisannya, hal iniuddikarenakan goncangan emosi yang dialaminya. Anik, baik dari segi ideologi maupun praktik di lapanganudsudah berperspektif perempuan (memihak). Anik banyak mengangkat topik-topik tentang perempuan diudKR, tulisannya pun menarik dan inspiratif. Sedangkan Riyana belum konsisten antara apa yang diucapkanuddengan praktiknya di lapangan. Menurut Riyana, seorang jurnalis itu harus netral. Tetapi dalam praktik diudlapangan, Riyana justru memperlihatkan keberpihakannya terhadap perempuan yang menjadiudnarasumbernya. Dalam lingkungan media terkait dukungan dan relasi dengan media, ketiganya masihudterikat dengan penempatan dan pembagian kerja serta stigma terkait keperempuan mereka di media massa.
机译:佩纳潘(Jurnal Perempuan)透露,至少有三件事描述了媒体中妇女的问题,即对性别不敏感的妇女新闻,妇女在媒体组织中的参与不足以及大众媒体的利益(广告)。针对这一问题,玛丽·兰(Mary Lan)(《妇女日报》)透露,基本上媒体领域缺乏女性,已成为报道性别偏见女性的原因之一。该声明鼓励研究人员提出这一性别话题,着眼于女性对新闻业的参与。 ,从性别角度看与新闻业的关系。因为研究人员认为女记者具有重要的地位,尤其是通过在媒体上写作来提高妇女的形象。但是,女记者是否在实践中以性别观点应用新闻业?这项研究旨在通过在KR工作期间的经历来确定女记者在建立对性别敏感的新闻的实践中遇到的问题。研究人员使用性别理论和女权主义理论来观察女记者遇到的性别问题。本研究的概念是女记者,主观经验和性别观点方法。性别观点新闻方法不仅从实地实践的角度出发,而且从意识形态和媒体支持的角度,从她们如何对待媒体中的女记者,以及从媒体支持中恢复妇女在报道中的形象方面来看。这种类型的研究是定性的,深入的访谈数据由文档,图书馆和互联网数据支持。这项研究始于2011年11月,对三位女KR记者(Wahyu,Anik和Riyana)进行了深度采访。使用Miles和Huberman的分析技术,然后根据性别观点新闻学的组成部分对数据转录形式的数据进行分类和分析(Eriyanto,2001:33)。根据这项研究的结果,Wahyu从意识形态的角度支持女性,而他的著作并没有使女性受挫。尽管他承认自己很少在自己的著作中提到女性话题,但由于他经历了情感上的震惊,这还是很神秘的。无论在意识形态上还是在实践中,Anik都具有女性的观点(立场)。 Anik在udKR中提出了许多有关女性的话题,他的写作有趣而富启发性。而Riyana在所说的话和他在该领域的实践之间并不一致。里雅纳认为,新闻工作者必须保持中立。但实际上,在该领域的实践中,蕾雅娜(Riyana)表现出了自己对作为其出身的女人的偏爱。在与媒体的支持和关系相关的媒体环境中,三者仍然与大众媒体中与她们的女性有关的工作的位置和分工以及污名联系在一起。

著录项

  • 作者

    Lahagu Anataria Dewi;

  • 作者单位
  • 年度 2012
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号