MANAJEMEN PROGRAM BERITA TELEVISI “KANAL 22”udDI STASIUN TVRI YOGYAKARTAud(PERUBAHAN POLA SIARAN 6 JAM KE 4 JAM)

摘要

MANAJEMEN PROGRAM BERITA TELEVISI “KANAL 22” DIudSTASIUN TVRI YOGYAKARTA (Andis Dwi Rochmadi, 2014) SkripsiudSarjana Strata-1(S-1), Program Studi Televisi dan Film, Jurusan Seni MediaudRekam.udProgram berita menjadi identitas khusus atau identitas lokal yang dimilikiudsuatu stasiun televisi. Pada dasarnya manajemen dibutuhkan oleh semuaudorganisasi, begitu juga dengan televisi. Menempatkan fungsi televisi sebagaiudinstitusi merupakan ranah dari penelitian ini. Perubahan status TVRI Yogyakartaudmenjadi Lembaga Penyiaran Publik mengakibatkan perubahan pola siaran yangudawalnya 6 jam menjadi 4 jam. Hal tersebut secara otomatis mempengaruhi pulaudpada perubahan manajemen penyiaran berita. Selain itu, tuntutan diberikan kepadaudstasiun TVRI Yogyakarta dalam pembuatan program yang menarik namun harusudtetap konsisten untuk mempertahankan unsur budaya lokal dengan keterbatasanudwaktu siaran. Program berita “KANAL 22” merupakan salah satu program beritaudberdurasi tayang 60 menit, yang mampu menyajikan berita berbeda-beda denganudmenggunakan tiga presenter, tiga bahasa yang berbeda, dan tetapudmempertahankan unsur budaya lokal di dalamnya. Peneliti melakukan analisisudberdasarkan metode penelitian observasi dengan membaginya ke dalam dua tahapudproses analisis, yaitu: analisis manajemen sebelum terjadi perubahan LPP padaudprogram “Berita Jogya”, “Yogya Warta” dan “Jogja Weekend” dengan pola siaranud6 jam dan analisis manajemen setelah terjadi perubahan LPP program beritauddengan pola siaran 4 jam pada program “KANAL 22”. Mengacu tiga pilar utamaudyaitu program, pemasaran, dan teknik menurut teori Morissan guna membedahudpenelitian ini. Menggunakan landasan teori televisi sebagai media komunikasiudmassa dengan pembahasan penelitian fungsi manajemen yang meliputiudperencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk menganalisis.udJenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitianudini dapat menunjukkan kurangnya sumber daya manusia baik dalam jumlah danudkemampuan yang ada di stasiun TVRI Yogyakarta bidang berita. Adanyaudegosektoral antara stasiun TVRI daerah dengan TVRI pusat karena belum adanyaudmanajemen secara khusus untuk mengatur kewilayahan.