首页>
外文OA文献
>ANALISIS SELISIH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, DAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. TARU MARTANI YOGYAKARTA
【2h】
ANALISIS SELISIH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, DAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. TARU MARTANI YOGYAKARTA
Analisis selisih biaya produksi terdiri dari analisis biaya bahan baku, biayaudtenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Analisis selisih biaya produksiuddapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi yaitu dengan caraudmembandingkan hasil dari analisis selisih biaya produksi dengan biaya sesungguhnyauduntuk mengetahui efisiensi atau tidak efisien biaya produksi.udPD. Taru Martani merupakan perusahaan yang memproduksi cerutu dan shagudtembakau, perusahaan menggunakan analisis selisih biaya produksi sebagai alatudpengendalian biaya. Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif yaituudmetode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang telah berlangsungudpada saat terjadi terjadi dan memeriksa sebab atau gejala yang terjadi padaudperusahaan.udBerdasarkan hasil penelitian dapat diketahui hasilnya sebagai berikut : Selisihudbiaya bahan baku tahun 2007 sebesar Rp 401.453.063 (TE), Selisih biaya bahan bakuudtahun 2008 sebesar Rp 108.933.955 (E), selisih biaya bahan baku tahun 2009 sebesarudRp 539.627.573 (TE), selisih biaya bahan baku tahun 2010 sebesar Rp 114.808.778ud(E), selisih biaya bahan baku tahun 2011 sebesar Rp 284.089.522 (E). Penyebabudterjadinya selisih biaya bahan baku adalah fluktuasi harga dan pengawasan kuantitasudpada bagian produksi serta penetapan standar. Selisih biaya tenaga kerja langsungudtahun 2007 sebesar Rp 785.272 (TE), selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2008udsebesar Rp 542.888 (E), selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2009 sebesar Rpud444.640 (E), selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2010 sebesar Rp 56.832 (E),udselisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2011 sebesar Rp 191.584 (E). Penyebabudterjadinya selisih biaya tenaga kerja langsung karena baiknya pengawasan bagianudpersonalia dan tarif upah yang terus naik, serta penetapan standar. Selisih biayaudoverhead pabrik tahun 2007 sebesar Rp 69.333.721 (E), selisih biaya overhead pabrikudtahun 2008 sebesar Rp 32.211.050 (E), selisih biaya overhead pabrik tahun 2009udsebesar Rp 123.789.143 (TE), selisih biaya overhead pabrik tahun 2010 sebesar Rpud28.953.050 (E), selisih biaya overhead pabrik tahun 2011 sebesar Rp 133.941.380ud(TE). Penyebab terjadinya selisih biaya overhead pabrik karena penetapan standarudtarif BOP, kapasitas standar dan kapasitas normal yang terlalu tinggi atau rendah.udKata Kunci : Analisis selisih biaya bahan baku, analisis selisih biaya tenaga kerja langsung, analisis selisih biaya overhead pabrik.
展开▼