Masalah yang diteliti dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana Peran Nahdlatul Ulama Terhadap Perkembangan Pers Islam di Indonesia? (2) Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Harian Umum Duta Masyarakat? (3) Bagaimana Sikap Harian Umum Duta Masyarakat Terhadap Keadaan Sosial-Politik Indonesia Tahun 1954-2016 M? Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu (1) Heuristik adalah pengumpulan data yang terdiri dari sumber tertulis berupa buku-buku, arsip Duta Masyarakat berupa surat-surat formalnya, koran Duta Masyarakat tahun 1958-1971, dan majalah Berita Nahdlatoel Oelama, Swara NO, Warta, Aula, Risalah, D&R edisi 31 Oktober 1998, serta sumber wawancara dengan pelaku sejarah (KH. Chalid Mawardi, Choirul Anam). (2) Kritik. (3) Interpretasi. (4) Historiografi. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan historis dan sosiologis. Sedangkan teori yang penulis gunakan adalah teori siklus peradaban oleh Ibnu Khaldun, teori peranan oleh Levinson. Dengan kedua teori ini dapat dilihat bagaimana pola sejarah dan perkembangan koran Duta Masyarakat serta peran NU terhadap perkembanga pers Islam di Indonesia.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Peran NU terhadap perkembangan pers Islam di Indonesia diejawantahkan ke dalam beberapa bentuk, yakni koran, majalah, tabloid dan lainnya salah satu yang paling berperan aktif adalah Harian Umum Duta Masyarakat. (2) Harian Umum Duta Masyarakat berdiri sejak tahun 1954 namun pada tahun 1971 dibredel oleh pemerintahan orde baru. Namun, kembali terbit pada tahun 1998 hingga sekarang. (3) Sikap Duta Masyarakat mengalami berbagai perubahan sejalan dengan garis sosial-politik NU yang terjadi pada masa orde lama hingga orde baru, yang secara umum bersikap bebas aktif, yakni bersifat mendukung kepada pemerintah (Soekarno) dan kontra terhadap PKI. Setelah masa reformasi sikap Duta Masyarakat juga mengalami berbagai perubahan sejalan dengan pemimpin umumnya, pada masa Gus Dur Duta Masyarakat bersikap sebagai penengah antara masyarakat dengan pemerintah, dan pada masa Cak Anam, Duta Masyarakat sempat bersikap sebagai media Partai PKB, media Partai PKNU, dan pada akhirnya menjadi koran umum yang bernafaskan NU serta berdakwah melalui dakwah bil qalam dengan berprinsip pada Iqomatul haq wal ‘adl ( menegakkan kebenaran dan keadilan).
展开▼