Transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Tuntutan kebutuhan masyarakat untuk melakukan mobilisasi sangat dipengaruhi oleh transportasi, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan transportasi darat sebagai kendaraan mereka. Pengemudi merupakan aspek penting karena pengemudi adalah subyek yang menjalankan alat transportasi yang ada. Mengemudi adalah pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi. Pengemudi dalam hal ini adalah pengemudi bus, bukan hanya bertanggung jawab terhadap keselamatan dirinya tetapi juga keselamatan penumpang.udKecelakaan dapat ditimbulkan oleh beberapa hal yang tidak terduga oleh pengemudi. Kondisi tersebut dapat menimbulkan beban kerja yang tinggi pada pengemudi, sehingga perlu dilakukan pengukuran beban kerja bagi pengemudi baik fisik maupun mental. Penelitian ini mengukur beban kerja fisik yang dilakukan menggunakan denyut jantung dan beban kerja mental dengan metode RNasa TLX.udHasil pengukuran beban kerja fisik yang telah dilakukan menggunakan denyut jantung untuk perjalanan Solo-Semarang diperoleh sebesar 92,33 denyut/menit dan untuk perjalanan Solo-Semarang-Solo sebesar 89,88 denyut/menit yang termasuk dalam kategori beban kerja ringan. Pengukuran beban kerja mental diperoleh skor untuk kondisi perjalanan pagi-sore sebesar 72,29 dan untuk perjalanan sore-malam sebesar 71,13 yang termasuk dalam kategori beban kerja sedang. Dari kedua kondisi perjalanan faktor/dimensi tuntutan mental dan tuntutan visual adalah dua faktor terbesar yang menyebabkan beban mental.
展开▼