首页>
外文OA文献
>Pandangan Masyarakat Tentang Sistem Kekuasaan Sosial DanudPolitik (Kajian terhadap Kumpulan Cerpen Soeharto dalam Cerpen Indonesia Perspektif Strukturalisme-genetik)ud
【2h】
Pandangan Masyarakat Tentang Sistem Kekuasaan Sosial DanudPolitik (Kajian terhadap Kumpulan Cerpen Soeharto dalam Cerpen Indonesia Perspektif Strukturalisme-genetik)ud
展开▼
机译:公众对社会权力体系和观点的看法政治(印尼短篇小说结构主义遗传观点中的Soeharto短篇小说研究) ud
Orde Baru yang berkuasa lebih dari 30 tahun telah menginspirasi sebagian sastrawan Indonesia untuk menulis karya sastra yang mengungkap kondisi pada masa itu. Berangkat dari kondisi tersebut, penelitian ini mencoba untuk mengungkap respon masyarakat terhadap gayaudkepemimpinan Soeharto beserta rezimnya pada saat dia berkuasa di era Orde Baru seperti yang tertuang dalam karya-karya sastra yang dihasilkan para pengarang, khususnya cerpen. Ada dua permasalahan dalam penelitianudini, yaitu bagaimana world view pengarang seperti yang tercermin dalam cerpen-cerpennya dan bagaimana menuangkannya dalam sebuah karya yang menonjolkan aspek estetis. Adapun untuk menjawab permasalahan tersebut dipergunakan pendekatan strukturalisme genetik seperti yang diperkenalkan oleh Lucien Goldmann. Pendekatan ini berusaha untuk memberikan jawaban atas kebuntuan yang dihadapi oleh teori struktural otonom, sedangkan dalam kaitan dengan teori sosial sastra, pendekatan ini menutupi kurangnyaudperhatian teori sosial terhadap teks sastra. Data-data yang dianalisis dalam penelitian ini diperoleh dari buku kumpulan puisi yang berjudul Soeharto dalam Cerpen Indonesia, namun hanya empat cerpen dari 18 cerpen. Adapunudteknik analisis data yang dijadikan pegangan dalam penelitian ini mempergunakan metode dialektis seperti yang telah dirumuskan oleh Goldmann yang menaruh perhatian pada makna koheren. Kajian dalam penelitian ini memfokuskan diri pada dua permasalahan yang harus dijawab. Dari fokus permasalahan pertama diperoleh tiga (3) temuan penting. Pertama, dari keempat cerpen yang dikaji, tiga di antaranyaudmenampilkan gaya simbolisme. Kedua, dari ketiga cerpen yang bercorak simbolis tersebut hanya cerpen yang berjudul “Paman Gober” yang secara langsung merujuk pada tokoh penguasa Orde Baru, yakni Soeharto. Ketiga, gaya penulisan yang konvensional yang dipilih oleh para pengarang dalamudmenulis cerpennya dapat ditemukan pada cerpen yang berjudul “Menembak Banteng” karya F. Rahardi, “Bapak Presiden yang Terhormat” karya Agus Noor, dan “Paman Gober” karya Seno Gumira Ajidarma. Sedangkan cerpen “Diam” karya Moes Loindong mempunyai gaya penulisan yang agak berbeda.udDari fokus permasalahan kedua diperoleh beberapa temuan penting. Pertama, terdapat keterpengaruhan dunia sosial pengarang dan masyarakatnya terhadap dunia sosial karya sastra. Kedua, relasi kekuasaan dalam sistem politik yang dianut oleh rezim Orde Baru cenderung bersifat feodalistik. Ketiga, world view masyarakat yang dapat dipahami melaluiudworld view pengarang seperti yang tercermin di dalam karya-karya yang dihasilkan memperlihatkan sikap-sikap masyarakat yang apatis, pasrah, dan menerima sebagai ‘given’.
展开▼