PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA EKSPOSISI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG MELALUI PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011

摘要

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengevaluasi peningkatan keterampilan menulis wacana eksposisi dengan menggunakan teknik objek langsung melalui penerapan metode Field Trip pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2010/2011, dan (2) Mendeskripsikan perubahan sikap dan tingkah laku setelah mendapatkan pembelajaran menulis wacana eksposisi dengan menggunakan teknik objek langsung melalui penerapan metode Field Trip pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2010/2011.udPenelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 2 Rembang. Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Subjekudpenelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa kelas X-2 SMA Negeri 2 Rembang dan objeknya adalah proses belajar mengajar, khususnya pembelajaran menulis eksposisi yang terjadi di kelas X-2.Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, tes dan angket. Data yang telah terkumpul dianalisis secara kritis dengan membandingkan hasil tindakan dalam tiap siklus dengan indikatorudkeberhasilan tindakan yang telah ditetapkan. Hasil analisis mencakup kegiatan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan kerja siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar.udHasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: (1) penerapan metode field trip dapat meningkatkan pembelajaran menulis. Hal ini ditandai dengan persentase keaktifan, perhatian, konsentrasi, minat, dan motivasi siswa dalamudpembelajaran menulis eksposisi yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang aktif sebesar 37,50% sedangkan pada siklus II siswa yang aktif meningkat menjadi 87,50%. (2) penerapan metode field tripuddapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis eksposisi. Hal ini ditandai dengan nilai hasil tulisan siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai terendah siswa 58 dan nilai tertinggi siswa adalah 85 sedangkan pada siklus II nilai terendah siswa 70 dan nilai tertinggi siswa adalah 94, (3) ketuntasan hasil belajar siswa meningkat. Dalam pretes hanya 17 siswa yang mencapai ketuntasanudhasil belajar (memperoleh nilai 65 ke atas). Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 65,00% atau 26 siswa dan pada siklus II menjadi 100% atau 40 siswa