首页>
外文OA文献
>Analisis Kebijakan Sistem Gudang Produk Original Equipment Manufakturer (OEM) Sebagai Dasar Pembuatan Layout Gudang Guna Menerapkan Good Manufacturing Strategic Dengan Pendekatan ABC 80 - 20 Di PT. Agronesia (INKABA).
【2h】
Analisis Kebijakan Sistem Gudang Produk Original Equipment Manufakturer (OEM) Sebagai Dasar Pembuatan Layout Gudang Guna Menerapkan Good Manufacturing Strategic Dengan Pendekatan ABC 80 - 20 Di PT. Agronesia (INKABA).
PT.Agronesia (Inkaba) divisi IV teknik barang dan karet adalah udperusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan karet mentahudmenjadi produk jadi. Dalam menjalankan aktivitas pergudanganya PT.Agronesiaudmemiliki gudang yang menjadi satu dengan lantai produksi, sehingga karet udmentah dan barang jadi bercampur dalam satu ruangan. Tentu saja hal tersebutudberdampak pada penurunan kualitas dan nilai dari produk jadi tersebut. udAdapun masalah yang terjadi di dalam perusahaan adalah ketika ruangudproduksi menjadi satu dengan gudang produk jadi, dimana hal tersebutudberdampak pada banyaknya produk yang terbengkalai, sehingga dapat membuatudnilai dari produk tersebut menjadi berkurang, serta membuat tata letak gudangudmenjadi kurang efisien. Oleh karena itu guna menanggulangi permasalahanudtersebut maka dilakukanlah proses Pengklasifikasian pada barang jadi gunaudmenentukan design tata letak barang agar lebih efektif dan efisien. udPemecahan masalah yang dilakukan untuk mengklasifikasikan jenisudbarang, yaitu dengan menggunakan Metode Analisis ABC yaitu suatu metodeudyang digunakan untuk mengetahui kategori produk yang termasuk class A (FastudMoving), produk class B (Medium Moving) dan produk class C (Slow Moving).udSetelah melalui proses pengklasifikasian barang, guna menerapkan goodudmanufacturing strategic pada gudang barang jadi maka barang harus tersusunuddengan rapih dan disesuaikan dengan nilai dari barang tersebut. udTerdapat beberapa tahapan dalam menentukan good manufacturingudstratgic pada gudang barang jadi, yaitu dengan menentukan tahapan pengadaanudbarang dimana pada tahapan ini mencari pemesanan optimum (Q*), Backorderudoptimum (J*), persediaan optimum (M*), siklus pemesanan optimum, frekuensiudpemesanan dan titik pesan kembali. Dalam tahapan pengadaan barangudpendekatan yang dilakukan, yaitu dengan pendekatan model Q. udOutput dari tahapan pengadaan barang menjadi input untuk tahapanudpengendalian barang, dimana produk jadi diberi kemasan agar tetap terjagaudkualitas dan nilai dari produk tersebut. Setelah itu produk diberi rak sebagaiudtempat penyimpanan produk agar tidak mudah hilang dan produk tersebut mudahuduntuk dicari. udDengan output dari tahapan pengendalian maka dapat mencari luas lantaiudshipping berdasarkan jumlah data rak yang diperoleh pada tahapan sebelumnya,uddan luas lantai shipping ditambah allowance menjadi dasar design tata letakudbarang di dalam gudang barang jadi. Sehingga dapat dilihat usulan penataanudlayout dapat mengakibatkan gudang menjadi lebih efisien dan efektif.
展开▼