首页> 外文OA文献 >KETERJEMAHAN SECONDARY MEANING TUTURAN IMPERATIF DALAM ALQURANud: Analisis Keterjemahan Tuturan Imperatif dan Quran Terjemah DEPAG dan Quran Terjemah Al Furqan
【2h】

KETERJEMAHAN SECONDARY MEANING TUTURAN IMPERATIF DALAM ALQURANud: Analisis Keterjemahan Tuturan Imperatif dan Quran Terjemah DEPAG dan Quran Terjemah Al Furqan

机译:在《古兰经》中必须进行二次过渡式翻译:DEPAG和Al Furqan翻译的《古兰经》对祈使语和古兰经的翻译分析

摘要

Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk mengalihkan bahasa. Kegiatan tersebut sudah dilakukan dari sejak zaman dulu. Begitupun dengan menerjemahakan ayat-ayat Alquran, tetapi masih saja ada perbedaan dalam menterjemahkan makna dari ayat-ayat Alquran tersebut. Karena adanya perbedaan budaya, kebiasaan, situasi dan kondisi di setiap tempat. Selain itu juga karena dalam Alquran terdapat banyak jenis perkataan atau tuturan, salah satunya adalah tuturan imperatif (‘amr) yang memiliki banyak bentuk yang bermacam-macam sehingga tuturan ini tidak hanya menunjukkan makna aslinya, tapi juga menunjukkan maknanya yang lain. Hal tersebut seringkali menimbulkan perbedaan pendapat dalam memaknainya. Makna lain yang terdapat dalam tuturan imperatif tersebut diantaranya du’a, iltimas, irsyad, tamanny, ibaahah, takhyiir, tahdid, ta’jiz, taswiyah dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk tuturan imperatif dalam Alquran, analisis makna-makna sekunder tuturan imperatif dan keterjemahannya dalam bahasa Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah ayat-ayat Alquran yang mengandung makna sekunder imperatif saja, karena makna sekunder yang diteliti dalam penelitian ini tidak hanya satu makna saja, dan tidak memungkinkan jika seluruh ayat Alquran satu persatu dianalisis, maka sampel dalam penlitian ini menggunakan satu ayat untuk contoh di setiap makna sekunder. Kemudian Alquran terjemahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quran terjemah DEPAG dan Quran terjemah Alfurqan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, studi pustaka, dan teknik catat. Kemudian data yang sudah terkumpul dianalisis dengan mengidentifikasikan karakter khusus suatu pesan secara objektif, sistematis, dan kemudian digeneralisasikan. Setelah data tersebut dianalisis, maka dapat diambil hasil temuan dari penelitian ini. Sehingga peneliti menemukan beberapa bentuk imperatif dalam Alquran, yaitu fi’il ‘amr, dan fi’il mudhari yang disertai lam ‘amr. Dan makna sekunder dari tuturan imperatif adalah makna do’a, makna iltimas(perintah kepada sebaya), makna tamanny (berangan-angan), makna tahdid (ancaman), makna ta’jiz (melemahkan), makna taswiyah (menyamakan), makna takhyir (memilih), makna ibahah (membolehkan), makna irsyad (bimbingan), makna ihanah (merendahkan), makna i’tibar (memikirkan), makna takwiin (penetapan), dan makna ta’ajjub. Kemuadian dari dua Quran terjemahan yang dijadikan penelitian dalam penelitian ini, ditemukan bahwa Quran terjemahan DEPAG lah yang dapat menyampaikan secondary meaning tuturan imperatif dengan baik jika dibandingkan dengan Quran terjemahan Alfurqan.ududThere have been many efforts are being done in translating language, it has been being undertaking since ancient times. Likewise with translating the verses of the Qur'an, on other words there are still differences in interpreting the meaning of the verses of Qur'an. Because of the differences in cultures, customs, and conditions of the situation in each place. In addition, there are some types of utterances in the Qur’an, one of them is imperative utterances ('amr) which have many diverse forms that not only show the original meaning, but also show that another meaning. It frequently creates a distinction idea in its interpretation, the other meanings in imperative utterances including du'a, iltimas, irshad, tamanny, ibaahah, takhyiir, tahdid, ta'jiz, taswiyah and else. The purpose of this Research is to discover the forms of imperative utterances in the Qur’an, analyse the secondary meanings of imperative utterances in Bahasa. The sample that used in this research is the Qur’an verses contained the common secondary meanings of imperative utterances. Then, In this research was used DEPAG’s Qur’an Translation and Al Furqan’s Qur’an Translation. The Data collection techniques that used in this research are documentation, literature study, technical notes. Afterwards, the data that had been collected by identifying the particular instruction objectively, systematically, and generalizing it. So, the researcher found some imperative forms in the Qur’an namely fi’il ‘amr, fi’il mudhari accompanied lam ‘amr, isim fi’il ‘amr, and mashdar substituted fi’il. And, the secondary meaning from imperative utterances are meaning of prayer, meaning iltimas (order to peer), meaning of tamanny (delusion), tahdid (threat), ta'jiz (weaken),taswiyah (equalizing),takhyir (selecting), ibahah (allowing), irshad (guidance),ihanah (degrading), I'tibar (thinking), takwiin (determination), and the meaning of ta'ajjub. Afterwards, two translations of the Qur'an that are used in this reasearch, it was found that the DEPAG’s Quran translation can deliver secondary meaning of imperative utterances well, If it is compared with the translation of the Al Furan’s Quran translation.
机译:已经进行了许多切换语言的尝试。这些活动自远古时代就开始进行。翻译古兰经的经文也是如此,但是翻译古兰经经文的含义仍然存在差异。因为每个地方都有文化差异,习惯,情况和条件。另外,由于在古兰经中有多种类型的单词或话语,其中一种是祈使语(amr),其形式多种多样,因此这些话语不仅显示其原始含义,还显示其其他含义。这通常会导致在解释上的意见分歧。命令性言语中包含的其他含义包括du'a,iltimas,irshad,tamanny,ibaahah,takhyiir,tahdid,ta'jiz,taswiyah等。本研究旨在寻找《古兰经》中祈使语的形式,分析祈使语的次要含义及其在印尼语中的翻译。本研究中的人口是古兰经的经文,其中包含命令性的次要意义,因为本研究中考察的次要意义不仅仅是一种意义,而且不可能对古兰经的所有经文一一进行分析,然后本研究中的样本使用一句经文来每个次要含义中的示例。然后,本研究中使用的古兰经翻译是DEPAG翻译的古兰经和阿尔富克翻译的古兰经。本研究中使用的数据收集技术是文献,文献研究和笔记记录技术。然后,通过客观,系统地识别消息的特殊特征,然后对其进行概括,来分析已收集的数据。在对数据进行分析之后,可以采用本研究的结果。因此,研究人员在《古兰经》中发现了几种命令式形式,即fi'il'amr和fi'il mudhari以及lam'amr。祈使语的次要含义是祈祷的含义,iltimas(对同伴的命令)的含义,parkny(如意的想法)的含义,tahdid(威胁)的含义,ta'jiz(弱化)的含义,taswiyah(相等)的含义,takhyir的含义(选择),ibahah(允许)的含义,irshad(指导)的含义,ihanah(降级)的含义,i'tibar(思考),takwiin(测定)的含义以及ta'ajjub的含义。然后,从本研究中用作研究的《古兰经》的两种译本中发现,与《 Alfurqan》的古兰经译本相比,宗教部的《古兰经》译本能够很好地传达命令性言语的次要含义。自古以来一直在从事。同样,翻译《古兰经》经文时,换句话说,在解释《古兰经》经文的含义上仍然存在差异。由于各地文化,习俗和情况的不同,此外,《古兰经》中有几种类型的话语,其中一种是祈使语('amr),其具有多种形式,不仅显示了原始含义,还显示了另一种含义。它常常在其解释中产生一个区别性的想法,在命令性言语中产生其他含义,包括杜阿,伊尔蒂马斯,厄尔沙德,坦妮妮,伊巴阿赫,塔赫吉尔,塔赫迪德,塔吉兹,塔斯维雅等等。这项研究的目的是发现古兰经中祈使语的形式,分析语言中祈使语的次要含义。本研究使用的样本是《古兰经》,其中包含命令性言语的常见次要含义。然后,在这项研究中,使用了DEPAG的《古兰经》译本和Al Furqan的《古兰经》译本。本研究中使用的数据收集技术是文档,文献研究,技术说明。之后,通过客观,系统地识别特定指令并对其进行概括来收集数据。因此,研究人员在古兰经中发现了一些命令式形式,即fi'il'amr,伴随有'amr,isim fi'il'amr和mashdar取代fi'il的fi泥日。而且,祈使语气的次要含义是祈祷的含义,意思是礼节(对等),花园的意思(妄想),tahdid(威胁),ta'jiz(弱化),taswiyah(均衡),takhyir(选择), ibahah(允许),irshad(指导),ihanah(有辱人格),I'tibar(思考),takwiin(确定)以及ta'ajjub的含义。之后,在这项研究中使用了古兰经的两种译本,发现DEPAG的古兰经翻译可以很好地传达命令性言语的次要含义,如果将其与Al Furan的古兰经翻译进行比较。

著录项

  • 作者

    Andayani _;

  • 作者单位
  • 年度 2014
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号