Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) mengenai penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi perbandingan dan skala. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SD Kota Bandung. Partisipan penelitian ini adalah siswa kelas VB yang berjumlah 31 orang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi perbandingan dan skala; (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi perbandingan dan skala dengan menerapkan model Problem Based Learning. Pelaksanaan penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil tes awal siswa pada materi perbandingan dan skala, hal ini terlihat dari hanya 32,25% dari 31 siswa atau sekitar 10 siswa yang nilainya lulus KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang mengadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart sebanyak dua siklus. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah dari 65,25% menjadi 90,25%. Selain itu, nilai rata-rata kelas juga meningkat dari 66,1 menjadi 90,1. Sementara untuk persentase ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari 51,61% menjadi 96,77%. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model problem based learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi perbandingan dan skala.; This research is a classroom action research (PTK) regarding to the implementation of the model of Problem Based Learning to improve the problem solving ability in material of proportion and scale. This research was conducted in in one of elementary school in the Bandung city. Participants in the research are grade VB totalling 31. This research aims to (1) describe the learning process by using problem based learning model to improve mathematical problem solving ability in material of proportion and scale; (2) describe the increase of the problem solving ability in material of proportion and scale by applying Problem Based Learning model. The implementation of this research was caused by low the test results of students on the material of proportion and scale, it is visible from only 32.25% of 31 students or approximately 10 students whose value passed the KKM has set that is 70. Based on these problems, then do Class Action Research is adapted from the model of Kemmis and Mc. Taggart with two cycles. The results of the research done indicates an increase in the average indicator of the ability of problem solving from 65.25% to 90.25%. In addition, the average value of the class also increased from 66.1 became 90.1. As for the classical learning completeness percentage increased from 51.61% to 96,77%. From these results, it can be conclude that the model of problem based learning can enhance the ability of solving problems in material of proportion and scale.
展开▼
机译：这项研究是一项课堂行动研究（CAR），涉及基于问题的学习模型的应用，目的是提高比较和规模材料的问题解决能力。这项研究是在万隆的其中一所小学进行的。这项研究的参与者是VB班的31名学生。这项研究的目的是（1）描述通过应用基于问题的学习模型来提高比较和规模材料的问题解决能力的实施学习的过程； （2）通过应用“基于问题的学习”模型来描述学生在比较和规模材料上的解决问题能力的提高。这项研究的实施是由于学生在材料比较和规模上的初步测试结果偏低，仅从31名学生中的32.25％或大约10名学生的成绩通过既定的KKM（即70分）就可以看出。基于这些问题，进行了行动研究改编自Kemmis和Mc的班级。塔格特（Taggart）有两个周期。研究结果表明，解决问题的平均能力指标从65.25％提高到90.25％。此外，平均绩点也从66.1增加到90.1。而精通学习的百分比从经典的51.61％增加到96.77％。从这些结果可以得出结论，基于问题的学习模型可以在比较材料和规模上提高解决问题的能力。这项研究是一项课堂行动研究（CAR），用于实施基于问题的学习模型，以提高按比例和比例表示的材料的问题解决能力。这项研究是在万隆市的一所小学中进行的。该研究的参与者为VB等级，总计31。该研究旨在（1）通过使用基于问题的学习模型来描述学习过程，以提高比例和比例材料中的数学问题解决能力； （2）通过应用基于问题的学习模型来描述解决问题能力在比例和比例材料中的提高。这项研究的实施是由于学生在比例和规模材料上的测试结果偏低，在31名学生中只有32.25％或通过KKM设置为70的大约10名学生中可见。问题，然后根据Kemmis和Mc的模型改编Action Research Class。塔格特有两个周期。完成的研究结果表明，解决问题的能力的平均指标从65.25％提高到90.25％。此外，该类别的平均值也从66.1增加到90.1。至于经典学习的完成率，则从51.61％增加到96.77％。从这些结果可以得出结论，基于问题的学习模型可以提高按比例和规模的材料解决问题的能力。
展开▼
