首页>
外文OA文献
>IMPLEMENTASI MATA KULIAH BUDAYA SUNDA SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM PEMBINAAN AKHLAK : Studi Kasus Pada Mahasiswa FKIP UNPASUPAYA PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM MEMBINA DISIPLIN SISWA Dl SEKOLAH : Studi tentang Upaya Guru Membina Disiplin Siswa pada SMU Negeri 2 Bandung
【2h】
IMPLEMENTASI MATA KULIAH BUDAYA SUNDA SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM PEMBINAAN AKHLAK : Studi Kasus Pada Mahasiswa FKIP UNPASUPAYA PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM MEMBINA DISIPLIN SISWA Dl SEKOLAH : Studi tentang Upaya Guru Membina Disiplin Siswa pada SMU Negeri 2 Bandung
Penelitian kualitatif. Upaya pendidikan nilai moral dalam membinauddisiplin siswa di sekolah, bertujuan mengidentifikasi: Upaya guruudmembina disiplin siswa terhadap peraturan tata tertib sekolah, nilai-nilaiudyang ditanamkan oleh guru melalui Pendidikan Nilai Moral membinauddisiplin siswa, hambatan-hambatan yang dihadapi guru membina disiplinudsiswa. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkanudbahwa:udPertama, upaya guru dan Kepala Sekolah dalam membina disiplinudsiswa di sekolah diterapkan tiga pendekatan yaitu: (1) keteladanan dariudKepala Sekolah dan para guru serta karyawan sekolah, (2) penegakanudhukum secara preventif-persuasif dengan sosialisasi tata tertib sedini danudmelibatkan siswa dalam kegiatan sekolah, dan (3) penegakan hukumudsecara represif dengan memberi sangsi pada siswa yang melanggar.udKedua, nilai-nilai yang ditanamkan guru dalam membina disiplinudsiswa terhadap tata tertib sekolah yang digali dari keteladanan danudpenataan kegiatan sekolah, adalah nilai religius, tanggung jawab,udkebersihan, kesehatan, kesopanan, kerjasama, pengetahuan, ukhuwah,udkepercayaan, keikhlasan, kebersamaan dan rekreasi. Seperangkat nilaiudtersebut belum memiliki makna, jika belum diupayakan pembinaannyaudkepada siswa, sehingga menjadi kebiasaan hidup sehari-hari.udKetiga, hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam membinauddisiplin siswa seperti : (1) ketidaktegasan dalam menjatuhkan sangsi;ud(2) sangsi yang tidak seragam; (3) lemahnya pengawasan, dan (4) faktorudsubyektif siswa. Hambatan-hambatan tersebut dapat ditanggulangiudmelalui : (1) Meningkatkan kekompakan dan kedisiplinan Kepala Sekolahuddan para guru serta karyawan sekolah, baik dalam pemberian sangsiudmaupun menjalankan tugas yang telah digariskan; (2) Lebih mengacuudkepada peraturan tata tertib sekolah yang telah disepakati; (3)udMengintensifkan program pertemuan tripartit antara sekolah, orangudtua/wali siswa dan masyarakat serta menyatukan sekolah denganudmasyarakat melalui kegiatan sosial; (4) Sosialisasi peraturan tata tertibudsekolah kepada siswa sedini mungkin dan meningkatkan pemahamanudsiswa terhadap nilai agama melalui kegiatan keagamaan.udPenelitian ini direkomendasikan kepada Kepala Sekolah:udmengefektifkan program supervisi, pengawasan yang dilanjutkan denganudmelakukan pembinaan terhadap guru-guru dalam mendisiplinkan siswa.udBagi Guru: hendaknya memberi sanksi yang tegas kepada siswa yangudmelanggar tata tertib sekolah, lebih konsisten dalam menerapkan disiplinudsiswa dengan menampilkan sikap dan perilaku yang dapat diteladani olehudsiswa. Sedangkan bagi siswa: memiliki kesadaran untuk melaksanakanudperaturan tata tertib yang berlaku di sekolah.
展开▼