Kadar air tanah merupakan satu dari dua faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman kakao. Kekurangan kadar air tanah dapat menyebabkan penurunan produksi bahkan kematian karena pada kondisi ini penyakit mudah menyerang seperti penyakit Vascular Streak Dieback (VSD), sehingga petani merugi dan berdampak pada keberlanjutan budidaya kakao. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi konservasi kadar air tanah sehingga dampak kemarau tersebut dapat diminimalisasi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal dalam penerapan irigasi kendi dan pengelolaan serasah dalam konservasi kadar air tanah. Secara garis besar, penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu di kebun percobaan (kebun kakao) dan di laboratorium. Pada kebun percobaan dilakukan perlakuan dengan beberapa tingkatan jumlah kendi dan kondisi tutupan tanah oleh serasah. Kegiatan dilakukan dengan untuk mengetahui jumlah kendi dan persentase tutupan lahan yang optimal. Kegiatan selanjutnya adalah penerapan kondisi optimal pada beberapa lahan untuk mengetahui keandalan kondisi tersebut. Di lapangan juga dilakukan pengamatan terhadap pengaruh pemberian irigasi terhadap tanaman kakao dan distribusi kadar air tanah. Sementara di laboratorium dilakukan pengukuran terhadap konduktivitas hidraulik kendi, pengukuran kadar air tanah dan biomassa. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan uji regresi permukaan tanggap untuk mendapatkan kondisi optimal. Kondisi optimal tersebut sebanyak 3 kali. Keandalan kondisi optimal diuji dengan menggunakan uji-t. Selanjutnya kelayakan penerapan teknologi diukur berdasarkan pendekatan analisis ekonomi dengan B/C rasio. Parameter yang diukur berupa: konduktivitas hidraulik kendi, distribusi kadar air tanah sekitar kendi, pengaruh perlakuan terhadap pembentukan buah, kualitas buah, jumlah buah, jumlah biji, bobot biji pembentukan biomassa, serta tingkat serangan penyakit pada buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konduktivitas kendi berkisar 6,04x10-8 m/dt, pemberian irigasi kendi meningkatkan pembentukan buah, jumlah buah, bobot jenis biomassa, bobot kering biomassa, dan mempertahankan kadar air tanah di sekitar kendi. Penyebaran pola pembasahan disekitar kendi mengikuti suatu kecenderungan berupa model power. Berdasarkan pada uji keandalan model dengan uji-t, diperoleh bahwa kondisi optimal yang telah diterapkan berpengaruh secara nyata. Sedangkan analisis ekonomi menunjukkan bahwa penerapan model dinayatakan layak dengan indicator nilai B/C rasio > 1. Capaian kegiatan penelitian telah mencapai 100% dari keseluruhan rencana kegiatan.
展开▼