PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANudKOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)udDENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING SEBAGAI UPAYAudPENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAMudPEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII J SMPudNEGERI 2 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

摘要

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaranudmatematika dengan model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisionud(STAD) dengan pendekatan Reciprocal Teaching yang dapat meningkatkanudkemandirian belajar siswa dan mengetahui besar peningkatan kemandirian belajarudsiswa dalam siswa kelas VIIIJ SMP Negeri 2 Mojolaban.udPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek pada penelitianudini adalah siswa kelas VIII J SMP Negeri 2 Mojolaban yang berjumlah 32 siswa.udData yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaanudpembelajaran dan data kemandirian belajar siswa. Metode yang digunakan untukudmengumpulkan data keterlaksanaan pembelajaran dan kemandirian belajar siswaudmenggunakan metode observasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalahudseluruh tahapan pembelajaran STAD dengan pendekatan reciprocal teaching telahuddilaksanakan dan setidaknya 70% dari jumlah total siswa mencapai kategori tinggiuduntuk masing-masing indikator kemandirian belajar siswa dalam pembelajaranudmatematika.udHasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah-langkah modeludpembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Reciprocal Teaching yanguddapat meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah : 1) Kegiatan Pendahuluan,udyaitu a) Guru memberikan salam, menanyakan kehadiran. b) Guru mengingatkanudkembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. c) Guruudmenginformasikan materi yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai, kriteriaudsukses kepada siswa pada awal pembelajaran. d) Guru melakukan apersepsi denganudmateri yang akan dipelajari. e) Guru memberikan motivasi akan pentingnya materiudyang akan dipelajari. 2) Kegiatan Inti yaitu a) Presentasi kelas : (1) Guruudmenjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, (2) Guru menggunakanudmetode tanya jawab dengan siswa tentang materi yang akan dipelajari. b) Kegiatanudtim : (1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (2) Guru membagikanudLKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan. (3) Guru mendampingiudsiswa saat melakukan diskusi dan membimbing kelompok yang mengalamiudkesulitan. (4) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untukudmenuliskan dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas c) Kegiatan individu :uda) Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan tentang materi yang telahuddisampaikan (Question Generating). b) Guru meminta siswa untuk menjawabudpertanyaan dari temannya kemudian guru mengklarifikasi jawaban tersebutud(Clarrifying). c) Guru meminta siswa untuk merangkum materi dengan bahasaudviiudmereka sendiri (Summarizing). d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihanudsoal (Predicting). 3) Kegiatan Penutup: a) Kuis: (1) Guru memberikan kesempatanudkepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas dan memberikan penjelasanudtentang beberapa pertanyaan tersebut. (2) Guru bersama siswa membuat simpulanudmengenai materi yang telah dipelajari. (3) Guru memberikan kesempatan kepadaudsiswa untuk mengerjakan kuis secara individu. b) Rekognisi/ Penghargaan tim: (1)udGuru memberikan dua reward kepada kelompok terbaik yaitu berdasarkan hasiludpresentasi kelompok dan LK yang diberikan di akhir pembelajaran serta rewardudberdasarkan skor kemajuan individu yang diberikan pada pertemuan selanjutnya.ud(2) Guru memberikan PR mengenai materi yang telah dipelajari dan meminta siswaudmempelajari materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnyaudHasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemandirianudbelajar siswa. Hasil ini terlihat dari masing-masing indikator 70% siswa beradauddalam kategori tinggi. Pada indikator tanggung jawab saat prasiklus sebesar 31,25%udsiswa dengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 75% siswauddengan kategori tinggi. Pada indikator percaya diri saat prasiklus sebesar 34,375%udsiswa dengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 71,875% siswauddengan kategori tinggi. Pada indikator inisiatif saat prasiklus sebesar 31,25% siswauddengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 76,042% siswauddengan kategori tinggi. Pada dorongan untuk maju saat prasiklus sebesar 34,375%udsiswa dengan kategori tinggi dan setelah penelitian siklus II menjadi 78,125% siswauddengan kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modeludkooperatif tipe STAD dengan pendekatan Reciprocal Teaching dapatudmeningkatkan kemandirian belajar siswa.udKata kunci : Student Team Achievement Division (STAD), Reciprocal Teaching,udKemandirian.