Kebutuhan akan energi dewasa ini sangatlah tinggi. Namun pemakaian bahanudbakar yang tidak terkontrol mengancam keberadaan bahan bakar fosil yangudselama ini digunakan karena bahan bakar fosil yang bersifat tidak dapatuddiperbaharui. Untuk mengatasi hal tersebut sudah banyak dibuat bahan bakarudalternatif guna meminimalisir penggunaan baham bakar fosil. Pembuatan bahanudbakar alternatif menggunakan lignosenulosa saat ini banyak dikembangkanudsebagai bahan bakar alternatif generasi kedua. Pada penelitian ini digunakanudkertas koran sebagai bahan baku bioetanol, karena kertas koran merupakan bahanudber-lignoselulosa. Salah satu kandungan lignoselulosa yang penting untukudpembuatan bioetanol adalah hemiselulosa dan selulosa karena dapat diuraikanudmenjadi gula-gula penyusunnya. Gula tersebutlah yang digunakan untuk membuatudetanol. Penelitian ini bertujuan untuk membuat bioetanol dengan memanfaatkanudkertas koran bekas yang dapat menghasilkan bahan bakar alternatifbernilai oktanudtinggi. Sehingga emisi dari bahan bakar tersebut akan ramah lingkungan karenaudCO2 yang dihasikan akan digunakan tumbuhan untuk berfotosintesis serta sebagaiudupaya mengelola limbah kertas menjadi barang yang lebih bernilai. Sehinggauddengan bioetanol dari kertas bekas dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakarudyang dapat digunakan secara umum. Proses pembuatan bioetanol dariudlignoselulosa diawali dengan melakukan pretreatment yang bertujuan untukudmenghaluskan atau memperkecil permukaan bahan agar mudah direaksikan. Haludtersebut sangat penting dilakukan untuk memecah lignoselulosa menjadiudhemiselulosa, selulosa, dan lignin. Setelah lignoselulosa terurai menjadi strukturudpenyusunnya, selanjutnya adalah melakukan hirolisis enzimatis. Hidrolisisudenzimatis sangat penting dilakukan karena dapat meningkatkan kadar gula dariud20% menjadi 90% sebab adanya pemecahan hemiselulosa dan selulosa menjadiudgula-gula penyusunnya. Dengan meningkatnya kadar gula diharapkan akanudmeningkatkan juga kadar dan produksi etanol yang dihasilkan dari prosesudfermentasi dengan menggunakan Saccaromyces cerevisiaepada tahap selanjutnya.udUntuk memurnikan etanol yang didapatkan dari proses fermentasi maka perluuddilakukan destilasi untuk memisahkan etanol dari sisa-sisa air. Hasil destilasiudtersebut dikarekterisasi kandungannya menggunakan FTIR serta pengujian kadarudetanol dengan menggunakan Gas Cromatography. Kemudianbioetanol yanguddihasilkan dicampur dengan gasolie (bensin) dengan perbandingan tertentu untukuddapat diuji angka oktannya. Dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkanudproduk bioetanol generasi kedua yang beroktan tinggi dan sebagai upayaudpemecahan masalah pencemaran lingkungan karena kertas.
展开▼