Ketidakmampuan ibu hamil mengidentifikasi dan mengenali tanda bahaya kehamilan mengindikasikanrendahnya pengetahuan, sikap dan persepsi ibu tentang kehamilan sehat, yang berdampak padarendahnya praktik pencegahan risiko tinggi kehamilan. Program Kelas Ibu Hamil (KIH) yangdiselenggarakan belum optimal karena terkendala rendahnya kehadiran ibu hamil dengan berbagaialasannya. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh model KIH Virtual terhadap praktik pencegahanrisiko tinggi kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan pendekatankasus-kontrol. Populasi adalah ibu hamil di Kota Semarang. Jumlah sampel 60 ibu untuk kelompokintervensi dan 61 ibu untuk kelompok kontrol. Variabel bebas yaitu intervensi KIH Virtual dan variabelterikatnya yaitu praktik pencegahan risiko tinggi kehamilan (meliputi 7 dimensi). Pengumpulan datamelalui wawancara dan observasi dengan 4 kali pengukuran (pretest, posttest-1,2,3). Analisis parsialmenggunakan uji beda independen dan berpasangan. Analisis simultan dengan Linear-Mixed-Model.Secara statistik ada perbedaan praktik pencegahan risiko tinggi kehamilan antara kelompok intervensidengan kontrol pada pengukuran terakhir (p0,05). Meski kedua kelompok mengalami peningkatanskor pada setiap tahap pengukuran, namun terbukti pada kelompok intervensi peningkatannya lebihtinggi untuk semua dimensi praktik. Peningkatan tertinggi efek intervensi pada praktik komunikasi dankerjasama, diikuti praktik pemantauan status kesehatan. Praktik perawatan diri sehari-hari dan praktikgaya hidup merupakan dimensi praktik dengan efek intervensi terendah. KIH Virtual memengaruhipraktik ibu hamil dalam pencegahan risiko tinggi kehamilan dan mampu meningkatkan praktik tersebutdengan lebih baik dibandingkan model konvensional yang selama ini berlangsung.
展开▼