Bali memiliki banyak sumber energi aliran air sungai atau saluran irigasi yang mempunyai debit aliran relatif kecil pada head yang rendah, dengan demikian Hydropower dapat memberikan solusi praktis terhadap masalah konservasi energi dan masalah lingkungan. Pada penelitian ini didesain model kincir sudu melengkung ke belakang (back curve vanes) skala laboratorium, mengikuti kaidah-kaidah desain turbin air, dengan metode satu busur lingkaran, sehingga pengusaha bengkel nanti dapat membuat sudu kincir air dari potongan pipa besi. Data-data yang diamati adalah : kapasitas aliran (Qa), head (Ha), putaran kincir (n), pada setiap variasi beban, sudut aliran air masuk sudu, dan sudut kelengkungan sudu dengan demikian menjadi jelas karakteristik dari kincir air. Empat sudu yang diuji memiliki sudut kelengkungan sudu (?) yang berbeda yaitu 10o, 20o, 30o dan 40o, sudut air masuk (?1) yaitu 2/5 ?, 3/5 ?, 4/5 ? dan 5/5 ?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja sudu lengkung ke belakang dengan besarnya sudut aliran air masuk sudu (?1) yang sesuai/sama dengan sudut kelengkungan sudu (?) akan menghasilkan unjuk kerja yang paling baik. Empat sudu yang diuji pada konstan dan variasi kapasitas maka sudut kelengkungan sudu (?) = 20o menunjukkan hasil terbaik. Semakin kecil sudut kelengkungan sudu maka unjuk kerja akan semakin baik dalam batas toleransi atas meningkatnya kerugian gesekan/hidrolis dari fluida kerja yang terjadi.
展开▼