首页> 外文期刊>Public Health Perspective Journal >Analisis Pengaruh Fase Pengobatan, Tingkat Depresi dan Konsumsi Makanan Terhadap Status Gizi Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kecamatan Genuk Kota Semarang
【24h】

Analisis Pengaruh Fase Pengobatan, Tingkat Depresi dan Konsumsi Makanan Terhadap Status Gizi Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kecamatan Genuk Kota Semarang

机译:三宝垄Genuk区公共卫生中心工作区治疗阶段,抑郁水平和食物摄入量对肺结核(TB)患者营养状况的影响分析

获取原文
           

摘要

Infeksi Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan penurunan berat badan. Status gizi yang buruk meningkatkan resiko infeksi dan penyebaran penyakit tuberculosis (TB). Selain itu, seseorang yang telah didiagnosis dengan penyakit TB paru akan secara langsung maupun tidak langsung mengubah pola kesehariannya. Kenyataan harus mengonsumsi obat sepanjang hidupnya menyebabkan lama kelamaan sebagian dari ?penderita TB Paru akan mengalami depresi.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung fase pengobatan, tingkat depresi dan konsumsi makanan terhadap status gizi penderita TB paru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study serta menggunakan analisis jalur ( Path Analysis ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru yang terdaftar sebagai pasien rawat jalan di Wilayah Kerja Puskesmas Se-Kecamatan Genuk sejumlah 46 orang, sedangkan sampelnya menggunakan sampel minimal sejumlah 30 orang yang tersebar di 2 puskesmas yaitu Puskesmas Bangetayu dan Puskesmas Ganuk. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling . Hasil penelitian menunjukan fase pengobatan berpengaruh langsung terhadap kadar hemoglobin sebesar 15,7% dan kadar albumin sebesar 34,9%, namun fase pengobatan tidak berpengaruh langsung terhadap IMT dan LILA. Tingkat depresi tidak berpengaruh langsung terhadap IMT, LILA, kadar albumin dan kadar hemoglobin. Konsumsi makanan berpengaruh secara langsung terhadap IMT sebesar 40,1%, LILA sebesar 29,6% dan kadar hemoglobin sebesar 23,3%, namun konsumsi makanan tidak berpengaruh secara langsung terhadap kadar albumin. Fase pengobatan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kadar hemoglobin yaitu melalui konsumsi makanan sebesar 7%. Sehingga pengaruh total fase pengobatan, tingkat depresi dan konsumsi makanan terhadap IMT sebesar 40,1%, LILA sebesar 29,6%, kadar hemoglobin sebesar 46% dan kadar albumin sebesar 34,9%. Mycobacterium?tuberculosis?infections?can cause?weight loss. Poor nutritional status increases the risk of infection and spread of the disease tuberculosis (TB). In addition, someone who has been diagnosed with pulmonary?TB?disease?will?either directly?or indirectly?change the pattern of?her everyday.? The fact should be taking drugs all his life cause he Pulmonary TB sufferers from some will experience depression.?The purpose of?this study?was to?analyze the effect of?direct and?indirect?influences of?the treatment?phase, the level of?depression and?food consumption against pulmonary TB? sufferer?nutritional?status.?This research?uses a quantitative approach with approach Cross Sectional Study and using path analysis (Path Analysis).?The population?in this research?is the entire pulmonary TB patients are registered?as?outpatients?Clinics?in the region?all-Sub Genuk?a number of ?46 people, while ? the number of?the samples?use?the sample?at leasta number of?30 people scattered 2 clinics Bangetayu health centersand clinics, namely?Ganuk. Sampling is done by accidental sampling techniques. The research results show the phases of the treatment effect directly against the levels of hemoglobin and albumin levels 15.7% of 34.9%, however the treatment phase has no effect directly against the IMT and LILA.?The rate of?depression?has no effect?directly?against the?IMT,?LILA,?the levels? of albumin and hemoglobin levels. Food consumption take effect directly against IMT amounting to 40.1%, LILA of 29.6% and hemoglobin levels of 23.3%, but do not affect food consumption directly against the levels of albumin.?Phases of treatment effect in directly against?the levels of?hemoglobin?that is?through?food? consumption amounted to?7%.?So the influence of the total phase of the treatment, the level of depression and food consumption towards IMT of 40.1%, LILA of 29.6%, 46% of hemoglobin levels and albumin levels amounted to 34.9%.
机译:结核分枝杆菌感染可引起体重减轻。营养状况差会增加感染和传播结核病(TB)的风险。此外,已被诊断出患有肺结核的人将直接或间接改变他们的日常模式。一生中都必须服药这一事实使一些肺结核患者出现抑郁症。本研究的目的是分析治疗阶段,抑郁症程度和食物摄入量对肺结核患者营养状况的直接和间接影响。本研究使用定量方法和“横断面研究”方法,并使用路径分析。该研究的人群均为在Genuk街道的Puskesmas工作区注册为门诊病人的所有肺结核患者,共有46人,而样本使用的样本最少为30人,分布在2个puskesmas中,即Bangetayu Puskesmas和Puskesmas Ganuk。采样是通过意外采样技术完成的。结果表明,治疗阶段对血红蛋白水平的直接影响为15.7%,白蛋白水平为34.9%,但是治疗阶段对BMI和LILA没有直接影响。抑郁水平对BMI,LILA,白蛋白水平和血红蛋白水平没有直接影响。食用食物对BMI的直接影响为40.1%,对LILA的影响为29.6%,对血红蛋白的直接影响为23.3%,但是食用食物并没有直接影响白蛋白的水平。治疗阶段间接影响血红蛋白水平,即通过食用7%的食物。总治疗阶段,抑郁水平和食物消耗对BMI的影响为40.1%,LILA为29.6%,血红蛋白水平为46%,白蛋白水平为34.9%。分枝杆菌?结核?感染?可引起?体重减轻。营养状况差会增加感染和传播结核病(TB)的风险。另外,被诊断出患有肺结核病的人会直接或间接改变她每天的生活方式。事实是应该一生都在服药,导致他的一些肺结核患者会感到抑郁。本研究的目的是为了分析“直接”和“间接”影响的“治疗”阶段,抑郁水平和食物摄入量对肺结核的抵抗力患者的营养状况。本研究采用定量方法,横断面研究和路径分析(路径分析)。本研究中的人群是整个肺结核患者都注册为门诊患者。 “该地区”所有“ Sub Genuk”中有“ 46人”,而“? “样本”的数量“使用”“样本”的数量至少有“ 30人散布” 2个诊所Bangetayu保健中心和诊所,即“ Ganuk”。采样是通过意外采样技术完成的。研究结果表明,治疗阶段直接对抗血红蛋白水平和白蛋白水平的34.9%的15.7%,但是治疗阶段对IMT和LILA没有直接作用。直接针对IMT,LILA,水平?白蛋白和血红蛋白水平。食用食物对IMT的直接影响为40.1%,LILA为29.6%,血红蛋白的水平为23.3%,但并不直接影响食用白蛋白的水平。是通过食物?消费量占“ 7%”。因此,在整个治疗阶段,抑郁水平和食物摄入量对IMT的影响为40.1%,LILA为29.6%,血红蛋白水平为46%,白蛋白水平为34.9%。

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
获取原文

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号