首页> 外文期刊>Bulletin of Health Research >PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PUSKESMAS DI TIGA PROVINSI DI INDONESIA
【24h】

PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PUSKESMAS DI TIGA PROVINSI DI INDONESIA

机译:印尼三省普斯卡马斯市职业健康和安全的实施

获取原文
           

摘要

Active pulmonary Tuberculosis (TB) cases and drug resistance Myco-baterium tuberculosis strain increase the risk of health workers who contact to TB patients. Primary Health Care (PHC) workers in Indonesia have the risk to be exposed to M. tuberculosis in workplace. This study aimed to evaluate the implementation of occupational health and safety concerning prevention of M. tuberculosis transmission in PHC and the obstacles. It was a cross sectional study in 50 microscopic referral PHCs (PRM) and PHCs with capability in microscopic examination (PPM) in Banten Province, Gorontalo Province, and South Kalimantan Province. Data collection was conducted in 2012 through interview and observation to obtain data on PHC characteristic, occupational health and safety implementation, the completeness of guidelines, and facilities. Occupational health and safety implementation on pulmonary TB prevention in PHCs had not fulfilled all the WHO M. tuberculosis transmission prevention guideline yet. Training on TB prevention for the PHC workers had been conducted. Only 58 % of PHCs implemented the program and 56 % had regular health check-up and TB screening activities. Health promotion equipments and facilities for occupational health and safety were still lacking in 26 % of PHCs. Personal Protection Equipments (PPE) such as gloves and disposable maskers were available in almost all PHCs (98 % and 96 %). General facilities and laboratory facilities were still lacking in 68 % and 40 % of PHCs (n=50), respectively. Conclusions : Occupational health and safety implementation in PRM/PPM need to be improved by completing the facilities of PHC, laboratory, and health promotion. Key words : Primary health care, occupational health and safety AbstrakMunculnya kasus TB paru aktif dan kedaruratan strain TB resisten obat, meningkatkan risiko bagi pekerja yang kontak dengan penderita TB. Pekerja puskesmas di Indonesia mempunyai risiko terpajan kuman TB dari lingkungan kerja. Penelitian bertujuan mengevaluasi penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam pencegahan penularan Mycobaterium tuberculosis di puskesmas dan hambatannya. Disain cross sectional, pada 50 puskesmas (PRM/PPM puskesmas rujukan mikroskopis/puskesmas pelaksana mandiri) di provinsi Banten, Gorontalo, dan Kalimantan Selatan, tahun 2012, data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik puskesmas, penerapan K3, kelengkapan pedoman, sarana dan prasarana. Penerapan K3 dalam rangka pencegahan TB paru di puskesmas belum seluruhnya sesuai dengan Pedoman Pencegahan Penularan M. tuberculosis WHO. Pelatihan pekerja puskesmas terhadap pencegahan penularan TB telah dilaksanakan oleh puskesmas. Penerapan K3 yang masih kurang adalah pelaksanaan kegiatan yang perlu dilakukan dan pemeriksaan kesehatan berkala/skrining TB masing-masing pada 58 % dan 56 % puskesmas. Alat promosi kesehatan terkait K3 masih kurang pada 26 % puskesmas. Alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker tersedia pada hampir semua puskesmas 98% dan 96%. Sarana prasarana masih kurang pada 68 % puskesmas dan sarana prasarana laboratorium masih kurang pada 40 % puskesmas (n=50). Penerapan K3 di PRM/PPM perlu ditingkatkan dengan melengkapi sarana dan prasarana puskesmas dan laboratorium, serta alat promosi kesehatan.Kata kunci : puskesmas, kesehatan dan keselamatan kerja
机译:活动性肺结核(TB)病例和耐药性结核分支杆菌菌株增加了接触结核病患者的卫生工作者的风险。印度尼西亚的初级卫生保健(PHC)工人有在工作场所接触结核分枝杆菌的风险。这项研究旨在评估在预防初级卫生保健中结核分枝杆菌传播的职业健康和安全方面的实施情况及其障碍。这是在万丹省,哥伦打洛省和南加里曼丹省的50个显微推荐PHC(PRM)和具有显微检查功能(PPM)的PHC的横断面研究。通过访谈和观察在2012年进行了数据收集,以获取有关PHC特征,职业健康与安全实施,指南和设施完整性的数据。在初级卫生保健中,预防肺结核的职业健康和安全措施尚未满足所有WHO WHO结核分枝杆菌传播预防指南。对初级卫生保健工作者进行了结核病预防培训。只有58%的PHC实施了该计划,而56%的人定期进行了健康检查和结核病筛查活动。 26%的初级保健中心仍缺乏用于职业健康和安全的健康促进设备和设施。几乎所有的初级保健中心(98%和96%)都可以使用个人防护设备(PPE),例如手套和一次性掩膜。普通医院和实验室设施仍然分别缺少68%和40%的初级卫生保健(n = 50)。结论:需要完善PHC,实验室和健康促进设施,以改善PRM / PPM中的职业健康和安全实施。关键词:初级卫生保健,职业健康与安全AbstrakMunculnya kasus TB paru aktif dan kedaruratan菌株TB抵抗肥胖,meningkatkan risiko bagi pekerja yang kontak dengan penderita TB。 Pekerja puskesmas di Indonesia mempunyai risiko terpajan kuman TB dari lingkungan kerja。 Penelitian bertujuan mengevaluasi penerapan kesehatan dan keselamatan kerja(K3)dalam pencegahan penularan Mycobaterium tuberculosis di puskesmas dan hambatannya。 Disain横截面,pada 50 puskesmas(PRM / PPM puskesmas rujukan mikroskopis / puskesmas pelaksana mandiri)di provinsi Banten,Gorontalo,dan Kalimantan Selatan,tahun,2012年,数据dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan。资料包括:杨(Yang Dikumpulkan),佩拉潘(Peraerapan)K3,凯伦卡潘(Kenengkapan)脚踏车手,萨拉纳(Sarana)Dan prasarana。 Penerapan K3达兰rangka pencegahan结核病百日咳百日咳seluruhnya sesuai dengan Pedoman Pencegahan Penularan M.结核病世卫组织。 Pelatihan pekerja puskesmas terhadap pencegahan penularan TB telah dilaksanakan oleh puskesmas。 Penerapan K3 yang masih kurang adalah pelaksanaan kegiatan yang perlu dilakukan dan pemeriksaan kesehatan berkala / skrining TB masing-masing pada 58%dan 56%puskesmas。 Alat promosi kesehatan terkait K3 masih kurang pada 26%puskesmas。 Alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker tersedia pada hampir semua puskesmas 98%和96%。 Sarana prasarana masih kurang pada 68%脓肿dan sarana prasarana labatorium masih kurang pada 40%脓囊(n = 50)。 Penerapan K3 di PRM / PPM perlu ditingkatkan dengan melengkapi sarana dan prasarana puskesmas dan laboratorium,serta alat promosi kesehatan.Kata kunci:puskesmas,kesehatan dan keselamatan kerja

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利
获取原文

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号