Hubungan Terapi Retinopati Diabetik dengan Prognosis Kebutaan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RS Mata Undaan Surabaya. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran

摘要

Latar Belakang: Retinopati diabetik merupakan penyebab tersering dari kebutaan pada masyarakat usia antara 25-74 tahun di Amerika. Di negara berkembang 12% kasus kebutaan disebabkan oleh diabetes melitus. Saat ini telah berkembang beberapa jenis terapi pada retinopati diabetik, diantaranya adalah laser fotokoagulasi, antibodi monoklonal anti-VEGF, dan vitrektomi. Namun penelitian mengenai hubungan terapi retinopati diabetik dengan prognosis kebutaan pada pasien DM tipe 2 di Indonesia masih terbatas.ududTujuan: Untuk melihat hubungan terapi retinopati diabetik terhadap prognosis kebutaan pada penderita diabetes melitus tipe 2.ududMetode: Observasional analitik dengan pendekatan Cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Jumlah sampel 73 kasus mata. Dianalisis dengan uji regresi logistik.ududHasil Penelitian: Dari 73 kasus mata, 51 kasus mata dengan prognosis mata yang tergolong buruk, antara lain 3 mata mendapat terapi injeksi avastin, 35 mata mendapat terapi laser, 1 mata mendapat terapi laser, vitrektomi, dan injeksi avastin, serta 12 mata lainnya mendapat terapi laser dan injeksi avastin. Adapun dari 22 kasus mata dengan prognosis mata yang tergolong baik, terdapat 14 mata mendapat terapi laser, 1 mata mendapat terapi laser, vitrektomi, dan injeksi avastin, 6 mata mendapat terapi laser dan injeksi avastin, serta 1 mata lainnya mendapat terapi vitrektomi.ududKesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara terapi retinopati diabetik dengan prognosis kebutaan pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RS Mata Undaan Surabaya tahun 2010.