KONSTRUKSI MEDIA TENTANG BENCANA KABUT ASAP (Analisis Framing Pemberitaan Bencana Kabut Asap di Televisi Nasional Metro TV dan Televisi Lokal Duta TV)

摘要

Kabut asap pada tahun 2015 merupakan bencana asap terparah sepanjangududsejarah peradaban. Tercatat hingga periode bulan September, lima provinsi dariududSumetera dan Kalimantan terdapat 24.086 titik api. Peristiwa tersebut memilikiududdampak sosial dan politik yang luas. Saat terjadi sebuah bencana, media massaududmempunyai peran penting untuk melaporkan peristiwa dan berkontribusi dalamududmenghadapi bencana. Informasi tentang bencana sebagaimana tercermin dalamududpemberitaan merupakan realitas hasil konstruksi pekerja media. Framing dapatududdipahamai sebagai proses jurnalis menyeleksi sejumlah informasi untukududditonjolkan atau dihilangkan, yang disampaikan kepada khalayak media dalamududbentuk realitas. Untuk melihat pembingkaian berita pada media, penelitiududmenggunakan metode analisis framing model Robert N. Entman. Pada penelitianududini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe interpretatif. Objek penelitianududadalah 6 berita yang diambil dari Metro TV sebagai televisi swasta nasional danududDuta TV sebagai televisi lokal di daerah bencana dengan rentang waktu 5ududSeptember hingga 25 Oktober 2015 atau pada saat fase darurat bencana kabutududasap. Hasil dari penelitian ini menunjukan perbedaan frame yang dibentuk keduaududmedia televisi tersebut. Metro TV mempresentasikan apa yang dirasakan danududdiingankan oleh publik terhadap pemerintah dengan memberikan kritikududmenggunakan gaya bahasa yang lugas. Berbeda dengan Metro TV, Duta TVududmenampilkan keberpihakan dalam pemberitaannya.