RE-BRANDING DHAMMA TV SEBAGAI TV KOMERSIAL LOKAL

摘要

Salah satu media audio visual yang memiliki pengaruh besar adalah televisi. Pengaruh pesebaran informasi maupun hiburan yang terdapat pada program-program televisi. Program-program yang disajikan oleh tayangan televise tersebut mampu mempengaruhi image atau brand televisi itu sendiri.ududDhamma TV merupakan salah satu televise lokal yang berdiri pada tahun 2006. Pada awal berdirinya, televise ini merupakan TV komunitas Buddha. Program acara pada televise ini juga identik dengan ajaran-ajaran Buddha. Pada tahun 2010, Dhamma TV sudah menjadi televise lokal bersifat komersial. Program acara yang ditayangkan televise ini tidak hanya acara yang berbau ajaran Buddha saja, namun lebih universal dan beragam. Namun masyarakat masih sulit untuk menilai bahwa Dhamma TV sudah bukan televisi yang berbau Buddha. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan strategi re-branding agar Dhamma TV agar tidak dipandang sebagai televisi yang identik dengan televisi Buddha oleh masyarakat.ududTeori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dasarbranding yang memiliki tujuan dan fungsi untuk memberikan suatu identitas produk dan menjadi pembeda dari produk-produk lain agar produk tersebut lebih dikenal oleh masyarakat. Selain itu, digunakan juga teori re-branding yang bertujuan untuk membentuk citra (image) atau merefleksikan perubahan identitas.ududJenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Dalam penelitianini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi partisipatif.ududGambaran umum objek penelitian meliputi identitas Dhamma TV, logo, visi misi, sejarah dan perkembangan Dhamma TV. Dalam penelitian ini ada dua informan penelitian yaitu Direktur Dhamma TV dan Manager Produksi Dhamma TV.ududBerdasarkan hasil analisis data diperoleh strategi re-branding Dhamma TV dilakukan baik secara off air maupun on air. Strategi off air yang dilakukan meliputi pergantian logo dengan tidak memakai lagi simbol-simbol yang berbau Buddhis,ududvududmenerapkan brosur penawaran iklan, event diluar acara tayang. Saat ini, proses penayangan di Dhamma TV lebih fleksibel. Produksi di luar studio (tidak siaran langsung) dan promo akses penangkapan TV melalui facebook, twitter dan streaming untuk mempromosikan program-program tayangannya. Selain itu, diadakan juga program bakti social ke desa-desa dan pemberian seragam, pin danstikerkepadapemirsa yang ada di pelosokdesasertapenggunaanseragamoleh para crew yang bertuliskanseluruh program-program Dhamma TV.Sedangkanstrategion air yang dilakukanolehpihakDhamma TV adalahdenganmengurangitayangan-tayangan yang berbau agama Buddha danmenggantinyadengantayangan-tayangan yang lebih universal namuntetapmemilikinilai-nilaifalsafahkehidupan.ududImplikasidaripenelitianinirelevanbagiorganisasimaupunperusahaan yang akanmelakukanre-brandingterutama di sektorpertelevisian, sehinggadapatmemaksimalkanstrategioff airmaupunstrategion air di dalam proses re-branding.