udPenelitian berparadigma budaya yang dalam realitas pendekatannya menekankan konsep bentuk (Bagus, 1988 : 55) menyatakan bahwa konsep bentuk menyoroti dan membatasi (aspek ontologi) yang ingin diketahui. Dalam kaitan ini, keterwujudan atau bentuk menandai keberadaan sesuatu yang fenomenal dapat digapai dan dicapai secara indrawi sehingga dapat diperoleh fakta-fak-ta empirik. Fakta-fakta emprik seperti peristiwa dan gejala kealaman yang terlihat dengan manusia, masyarakat, dan kebudayaan itu dihubungkan dan diangkat saripatinya. Dengan demikian, maka pengetahuan kebenaran obyektif tentang sesuatu apa yang terbentuk itu menjadi lebih menyeluruh dan tuntas.
展开▼