Pada mulanya, kuda bukan hanya sekadar metafora. Ia telah dari mulanyaudmenjadi kekuatan yang memberi sumbangan terhadap aktivitas manusia.udmisalnya, menjadi alat penunjang pertanian, transportasi dan lain sebagainya.udSejarah telah mendudukkan sifat-sifat yang tampak pada sumbangan dari binatangudyang satu ini. Kuda telah lama menjadi saksi atas kekuatan yang dimilikinya itu,udsehingga tak salah kalau selama ini mendompleng metafora-metafora tentangudketangguhan, keperkasaan, kejantanan, dan lainnya.udKuda sebagai sumber ide merupakan imajinasi dari pengamatan. Metaforudkuda sebagai simbol kekuatan bias dilihat pada manusia sebagai nilai. Dari hasiludobservasi inilah memberi kebebasan imajinasi dalam merekonstruksi bentukudmetafor kuda menjadi bentuk-bentuk baru. Dengan melihat bentuk dan alatudperlengkapan kuda, muncul ide tentang alat kuda beban. Ia menjadi metafor,udbahasa yang menujukkan sesuatu tentang “sesuatu” nilai pada masyarakat.udArtinya, metafor berbicara tentang kuda bukan lagi semata-mata kuda secara fisik.udRepresentasi kuda dapat divisualkan ke dalam bentuk-bentuk baru, salahudsatu di antaranya adalah abstraksi kuda sebagai pencitraan. Bentuk yang lainudadalah dengan merespons elemen-elemen yang membentuk konstruksi bentuk.udDengan memilih bentuk kuda sebagai konsep penciptaan, memberi pola yanguddinamis dan representatif untuk menampilkan bentuk karya dua dimensi cetakudcukil atau lebih dikenal hardboardcut. Dalam mengkaji, mengolah, danudmewujudkan bentuk kuda menjadi bentuk karya merupakan proses kreativitasudseniman. Kreativitas tidak hanya dibutuhkan dalam proses mengimajinasikanudbentuk kuda, tapi juga dalam proses perwujudannya. Dibutuhkan ketelitian,udkesabaran, dan ketekunan untuk merepresentasikan wujud karya. Adanyaudperubahan dalam prosesnya merupakan kewajaran selama tidak mengganggu temaudatau konsep. Seni grafis yang mengungkapkan metafor kuda menjadi kegiatanudyang imajinatif dan kreatif.
展开▼
