5S merupakan disiplin kerja Jepang yang merupakan bagian dari konsepudperbaikan berkesinambungan (Kaizen) mengenai manajemen pengorganisasianudtempat kerja. 5S terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, dalamudBahasa Indonesia yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Penerapan 5Sudsangat penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan baik skala besar,udmenegah maupun kecil dengan tujuan untuk perbaikan kualitas yang berdampakudpada sistem dalam organisasi secara keseluruhan. Peneliti melakukanudpengamatan dengan penerapan 5S dalam SME (Small Medium Enterprise) atauudUMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dengan menggunakan metode SevenudTools dengan Seven Steps. Metode ini mengumpulkan, menganalisis,udmemvisualisasikan dan menentukan solusi perbaikan dengan langkah sistematisuddari permasalahan 5S yang ada di UMKM handcraft Industri Gerabah, DaerahudIstimewa Yogyakarta.udDalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi permasalahan 5S yang terjadi diudUMKM dengan seven steps method. Kemudian mengidentifikasi permasalahanudutama dengan metode seven tools. Permasalahan utama 5S kemudian dianalisisudakar penyebabnya dan menentukan bagaimana solusi yang tepat untukudmengatasi permasalahan tersebut. Dari hasil identifikasi dan analisis diketahuiudbahwa permasalahan umum yang ada di UMKM yang di teliti adalahudpenggabungan area yang padat dan tidak tertata sehingga mengganggu alurudlintas barang dan orang. Permasalahan ini dianalisis penyebab utamanya danudkemudian peneliti merancang usulan perbaikan yang paling mungkin dan sesuaiudditerapkan di UMKM. Perbaikan yang dilakukan adalah pengorganisasianudperalatan di area kerja yaitu Self Tools Management (STM).
展开▼