Perkembangan industri konstruksi semakin menunjukkan prestasi,udwalaupun kondisi perekonomian tidak menentu. Seperti terlihat banyak gedunggedungudmaupun perumahan tumbuh pesat seakan kebutuhan akan hal itu tidakudakan habis. Untuk dapat mewujudkan bangunan fungsional yang sesuai keinginanuddan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya, maka diperlukanudperencanaan yang baik serta pemilihan terhadap pihak-pihak yang akanudmelaksanakannya.udConstructability sebagai program pengelolaan proyek konstruksi masihudbelum populer di Indonesia, padalah program ini telah mendapat pengakuanudsebagai aspek unik yang penting dalam pengelolaan proyek konstruksi.udConstructability didefinisikan sebagai pemanfaatan secara optimum pengetahuanuddan pengalaman konstruksi pada proses perencanaan, perancangan, pengadaanuddan pelaksanaan konstruksi untuk mencapai tujuan proyek. Constructabilityudsebagai program pengelolaan proyek konstruksi masih belum populer diudIndonesia, padahal program ini telah mendapat pengakuan sebagai aspek unikudyang penting dalam pengelolaan proyek konstruksi.udPengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner keudperusahaan-perusahaan kontraktor di Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, yangudseluruhnya berjumlah 30 responden. Hasil jawaban responden diolah denganudmetode analisis deskriptif yaitu mencari nilai mean dan metode persentase.udPenelitian ini dilakukan pada lima belas kontraktor golongan menengah keudatas di Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta dengan menilai pemahaman danudpenerapan constructability melalui empat komponen pemahaman dan empatudkomponen penerapan. Komponen pemaahaman terdiri atas: (1) definisi, (2)udmanfaat, (3) konsep dan perkembangan constructability, serta (4) hubunganudconstructability dengan value engineering dan total quality management.udSementara itu, komponen penerapan terdiri atas: (1) aturan perusahaan, (2)udpersonil, (3) implementasi, dan (4) dokumentasi yang dipadukan dengan dua belasudprinsip-prinsip constructability.udHasil penelitian menunjukkan interpretasi nilai rata-rata pemahamanudconstructability 73,98% atau "pemahaman kuat", sedangkan penerapanudconstructability berada pada angka 74,65% atau "penerapan kuat". Komponenudpemahaman yang paling kuat adalah "manfaat", sedangkan komponen penerapanudyang paling kuat adalah "dokumentasi".
展开▼