Proses Rekrutmen Karyawan Ukm Makanan Dan Kerajinan Di Kodya Yogyakarta Dan Kabupaten Bantulud

摘要

Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting sebagai penunjang kesuksesan suatu bisnis. Tanpa adanya sumber daya manusia yang bekerja, usaha tidak dapat beroperasi dengan baik dan usaha tidak akan bisa maju tanpa karyawan yang berkualitas. Usaha yang maju dan berkembang memerlukan karyawan yang dapat bekerja sesuai dengan harapan usaha. Kemajuan suatu usaha yang disebabkan oleh karyawan dapat dilihat dari seberapa besar kemampuan yang dimiliki karyawan dalam memajukan suatu usaha.Banyaknya UKM yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta membuat tenaga kerja pun bertambah banyak, yang menyebabkan satu per satu permasalahan bermunculan dalam menjalankan bisnis.UKM yang khususnya terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta lebih terfokus terhadap salah satu permasalahan, yaitu rekrutmen karyawan. Kebanyakan UKM dalam merekrut karyawan lebih mencari tenaga kerja yang memiliki hubungan kekerabatan atau pertemanan, dalam arti kenal dengan orang yang mau direkrut.udDalam model rekrutmen seperti ini, bukan kompetensi, kemampuan, keahlian atau pengetahuan yang menjadi kriteria utama, melainkan hubungan kekerabatan dan kedekatan pertemanan yang menjadi pertimbangan utama.Hal ini bisa dipahami karena dengan menggunakan model rekrutmen seperti itu maka karyawan yang direkrut tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan rekan kerja atau pemilik karena sudah dikenalnya dengan baik.Biasanya rekrutmen model ini hanya berjalan mulus di awalnya saja. Mungkin hanya beberapa bulan, lalu terpaksa berakhir dengan putusnya hubungan kerja karena karyawan yang direkrut tersebut tidak memiliki kompetensi, kemampuan, keahlian atau pengetahuan yang memadai. Tentu saja hal tersebut disebabkan oleh metode dan proses perekrutan yang tidak tepat dan hal ini banyak dilakukan oleh para pemilik UKM.udBerdasarkan hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa proses rekrutmen karyawan yang telah berjalan di UKM Makanan dan Kerajinan di Kodya Yogyakartadan Kabupaten Bantul, yaitu: Wawancara 66,68% dan 65,49%, 70,53% dan 69,19%. Tes kepribadian 70,17% dan 67,57%, 82,6% dan 58,37%. Tes contoh pekerjaan 65,3 dan 68,56%, 70,03% dan 72,23%. Tes kemampuan fisik 54,06% dan 60,47%, 61,25% dan 59,27%. Pusat penilaian 53,8% dan 68,97%, 71,57% dan 67,7% dan isu disabilitas 55,2%.