PREVALENSI MALARIA PADA BURUNG DI TAMAN NASIONALudGUNUNG MERAPI DENGAN METODE NESTED PCR

摘要

Molekuler menjadi alternatif terbaik saat ini dalam bidang kesehatan danudkonservasi genetik terutama sebagai jawaban atas kesulitan diagnosa penyakit malariaudpada burung dengan metode konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk melihatudkeberadaan parasit malaria yakni Plasmodium, Leucocytozoon, dan Haemoproteusudpada 24 sampel burung yang berasal dari 11 spesies burung yang ada di TamanudNasional Gunung Merapi, serta menghitung prevalensi nya. Penelitian iniuddilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler, Fakultas Teknobiologi UniversitasudAtma Jaya Yogyakarta dan Wild Life Laboratory, Kasetsart University, KamphaengudSaen, Thailand, yang dilaksanakan dari bulan Februari hingga Maret 2016.udMetode ekstraksi DNA yang digunakan adalah PCE sedangkan metodeuddeteksi parasit malaria pada sampel yang digunakan melalui amplifikasi DNA adalahudnested PCR. Dari 24 sampel, 3 sampel dinyatakan positif memiliki parasit malaria diuddalamnya. Tahap selanjutnya adalah sekuensing dimana diketahui bahwaudHaemoproteus adalah jenis parasit yang ada pada 3 sampel positif tersebut.udPerhitungan prevalensi menunjukkan angka 12,5% dimana angka ini tergolong sangatudrendah dibandingkan dengan penelitian serupa lainnya yang memiliki angkaudprevalensi tinggi.