LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGANudPUSAT PEMBERDAYAAN KAUM DIFABEL DI BANTULud(REDESAIN YAYASAN PENYANDANG CACAT MANDIRI)udDENGAN PENDEKATAN ERGONOMIC FOR DISABLEDudDAN CONTRAST IN CONTEXT

摘要

Isu umum di Bantul dari proyek Pusat Pemberdayaan Kaum Difabel adalah kuranguddihargainya kedudukan kaum difabel dalam hal ketersediaan lahan kerja. Sejak tahun 2007,udYayasan Penyandang Cacat Mandiri (YPCM) hadir dan menyediakan fasilitas kriya kayuudbagi kaum difabel dan yayasan ini masih akan dikembangkan demi mencapai visi dan misiudmereka. Pada pengembangan YPCM, akan mewujudkan mimpi mereka denganudmenciptakan fasilitas yang nyaman fisik dan psikis kaum difabel dan desain yangudkomunikatif. Keberlanjutan dan kemandirian akan menjadi konsep besar kehadiran YPCM diudmasa depan.udPermasalahan yang diangkat pada Pusat Pemberdayaan Kaum Difabel adalahudbagaimana wujud tatanan ruang dalam dan ruang luar pada Pusat Pemberdayaan KaumudDifabel di Bantul (Redesain YPCM) sesuai persyaratan fisik dan psikis kaum difabel melaluiudpendekatan ergonomic for disabled dan wujud fasad yang komunikatif melalui pendekatanudcontrast in context?udPusat Pemberdayaan Kaum Difabel nantinya akan didesain dengan konsepudberkelanjutan, yang menyediakan fasilitas dan program ruang yang mencerminkanudkehidupan dan penghidupan sebagai sarana rekreasi dan edukasi bagi penghuni danudpengunjung yayasan. Kehidupan penghuni yayasan dan penghidupan bagiudkeberlangsungan kebutuhan hidup mereka. Sehingga akan tercipta yayasan selayaknyaudrumah yang selalu adalah citra sang manusia pembangunnya (Mangunwijaya, 2009:47).udSecara makro, wilayah YPCM akan menyediakan suvenir hasil kriya kayu bagiudwisatawan Pantai Parangtritis melintas Bantul-Yogyakarta. Secara mikro, akan mewujudkanudyayasan yang mandiri dan berkelanjutan. Susunan tatanan massa baru yang tertata danudmemudahkan orientasi kaum difabel. Susunan organisasi radial dengan pusat yang menjadiudpusat kegiatan dan orientasi pergerakan. Eksekusi pelingkup yang komunikatif denganudpermainan kayu, mencerminkan yayasan kaum difabel yang ahli dalam berkriya kayu. Padaudakhirnya, gagasan desain ini mencoba mewujudkan mimpi penghuni YPCM untuk diakuiudsama dengan kaum nondifabel, mengubah pandangan negatif dan rendah terhadap kaumuddifabel, merasakan hangatnya rasa kekeluargaan yang mereka bangun, dan menularkanudsemangat mereka untuk terus berjuang dalam hidup in