OBSERVATORIUM EDUKATIF DAN REKREATIF DENGAN PENDEKATAN CRITICAL REGIONALISM DI GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

摘要

Stargazing atau pengamatan benda langit merupakan salah satu kegiatan yanguddiminati sebagai sarana pembelajaran astronomi. Minat yang cukup besar terhadap kegiatanudstargazing ini terlihat dari keberadaan klub-klub yang sering mengadakan kegiatan pengamatanudbersama, misalnya di Jogja Astro Club di Yogyakarta. Dalam melakukan kegiatan pengamatanudakan lebih baik apabila dapat ditunjang dengan fasilitas pengamatan astronomi yaituudobservatorium. Akan tetapi keberadaan fasilitas observatorium di Indonesia masih sangatudminim, hanya terdapat satu observatorium besar yaitu observatorium Bosscha yang memilikiudfungsi utama sebagai fasilitas penelitian. Melihat kondisi tersebut, adanya observatoriumudalternatif yang bersifat lebih terbuka terhadap publik dapat menjadi sebuah pertimbangan.udKetersediaan fasilitas observatorium alternatif juga menjadi dambaan komunitasudastronomi di Indonesia. Jogja Astro Club pernah mewacanakan pendirian observatorium diuddaerah Gunungkidul. Daerah Gunungkidul memiliki potensi pemandangan langit yang dapatuddimanfaatkan untuk situs observatorium, serta dekat dengan klub, universitas, dan SMA, yanguddapat menggunakan observatorium untuk kegiatan bersama. Sekolah Menengah Atas diudGunung Kidul ini mampu mewadahi kegiatan pendidikan dengan pendekatan arsitektur hijauudmelalui sekolah Adiwiyata yang berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Murid-murid tidakudhanya diajarkan pendidikan formal melainkan juga bagaimana cara menjaga lingkungan hidupudyang ada disekitar sekolah.udGunungkidul sebagai daerah pegunungan memiliki sky view yang luas yangudmemungkinkan pengamatan/stargazing menjadi lebih leluasa, selain itu terdapat titik denganudtingkat polusi cahaya yang rendah yang memberikan kejelasan visual. Akan tetapi, selainudpotensi-potensi tersebut, lokasi Gunungkidul juga memiliki tantangan tersendiri, yaituudperlunya desain bangunan untuk menyelaraskan diri dengan keadaan lokal seperti yang telahuddigagaskan oleh pemerintah setempat.udHal-hal tersebut di atas memunculkan suatu gagasan observatorium untuk publik yangudselaras dengan lingkungan Gunungkidul. Keselarasan dapat dicapai melalui pendekatan criticaludregionalism yang memadukan kemajuan teknologi dengan elemen elemen regional. Makauddalam skripsi ini akan dibahas mengenai rancangan observatorium yang edukatif dan rekreatifuddengan pendekatan critical regionalism di Gunungkidul.