Kekalahan Koalisi Partai Politik Besar Dalam Iklan Rokok Surya Pro Mild(Analisis Semiotika Iklan Televisi Surya Pro Mild Versi “Robot” Sebagai RepresentasiudKekalahan Koalisi Partai Politik Besar dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil GubernurudDKI Jakarta Tahun 2012)

摘要

Iklan Surya Pro Mild versi “Robot” merupakan salah satu iklan yangudmenggunakan momentum atas sebuah peristiwa social dalam mencitrakanudkeunggulan produk yang diiklankannya. Dalam versi ini divisualisasikan sebuahudkekalahan suatu sistem raksasa ketika melawan sistem lain yang lebih sederhanaudsebagai representasi kekalahan koalisi partai politik besar dalam eventudPemilukada DKI Jakarta tahun 2012.udPenulis mencoba membongkar tanda-tanda dalam iklan televisi Surya ProudMild versi “Robot” untuk melihat bagaimana representasi kekalahan koalisiudpartai politik besar dalam event Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012 yangudterkandung di dalamnya. Untuk membongkar dan memaknai kekalahan dalamudiklan televisi Surya Pro Mild versi “Robot” sebagai obyek analisis, penulisudmenggunakan semiotika Roland Barthes yang menggunakan dua level analisisudkonotasi. Pada analisis konotasi level pertama, keadaan kota, kemunculan sosokudrobot berukuran besar dan lingkaran merah menjadi alat analisisnya dimanaudsemua obyek tersebut merupakan sebuah konotasi dari denotasi sebuah realita diudmasyarakat yang ada. Pada analisis konotasi level kedua, konotasi yangudditemukan dianggap sebagai sebuah denotasi lain yang kemudian akan dianalisisudmakna tambahan yang terkandung di dalamnya.udBerdasarkan kedua level tersebut, telah berhasil diidentifikasi gambaranudsebuah pertarungan yang terjadi antara koalisi parpol besar melawan parpoludkecil di sebuah kota metropolitan yang merupakan representasi kota JakartaudSedangkan analisis level kedua dimana mitos ikut berperan di dalamnya, padaudakhirnya kekalahan robot pada iklan merupakan gambaran kekalahan parpoludbesar dalam pertarungan Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012 yang dianggapudtidak mampu menyelesaikan permasalahan kota Jakarta di kepemimpinanudsebelumnya.