Penelitian ini bertujuan (1) membandingkan sifat optik C-dots berbahan dasarudgula pasir dengan metode hydrothermal dan microwave dan (2) membandingkanudsifat optik C-dots berbahan dasar air jeruk dengan metode hydrothermal danudmicrowave.udPenelitian ini menghasilkan empat buah sampel larutan C-dots berbahan dasarudgula pasir dan air jeruk. Larutan gula pasir dan air perasan jeruk yang terbentukuddisintesis dengan metode hydrothermal dan microwave. Hasil sintesis dari keduaudmetode dari masing-masing bahan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometerudUV-Vis, Photoluminescence (PL), Time-Resolved Photoluminescence (TRPL),udTransmission Electron Microscopy (TEM) dan Fourier Transform InfraredudSpectroscopy (FTIR).udSintesis C-dots larutan gula pasir dengan metode hydrothermal dan microwaveudmemiliki hasil penampakan dan karakterisasi yang berbeda. Hasil karakterisasi UVVisudkedua metode menghasilkan puncak absorbsi pada panjang gelombang yangudberbeda. Hasil karakterisasi PL menghasilkan emisi pada panjang gelombang puncakudserta lebar grafik yang berbeda. Hasil TRPL menunjukkan waktu luruh elektron padaudC-dots metode microwave lebih cepat luruh dibandingkan pada metode hydrothermal.udHasil karakterisasi tersebut menunjukkan C-dots larutan gula pasir yang dihasilkanuddengan metode microwave memiliki surface states yang dominan dibandingkan padaudmetode hydrothermal. Hasil TEM kedua metode menghasilkan C-dots dengan ukuranudyang berbeda. Hasil FTIR menunjukkan larutan C-dots telah berhasil dibuat dariudbahan dasar gula pasir dengan adanya gugus fungsi C=C. Hasil sintesis danudkarakterisasi C-dots larutan jeruk dengan metode hydrothermal dan microwaveudmemiliki kesimpulan yang sama dengan hasil C-dots larutan gula pasir.
展开▼