IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEKudPADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSIudKELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIAudDI SMK NEGERI 1 WONOSARI

摘要

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikanudimplementasi strategi pembelajaran berbasis proyek pada Mata Pelajaran Animasiud3 Dimensi Kompetensi Keahlian Multimedia di SMK Negeri 1 Wonosari.udPenelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatifudyang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wonosari. Subjek penelitian ini adalahudkepala sekolah, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan denganudwawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakanudmodel Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajianuddata, dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakanudtriangulasi sumber dan metode.udHasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Perencanaan pembelajaranudberbasis proyek pada Mata Pelajaran Animasi 3 Dimensi yaitu denganudmerumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan strategi pembelajaran, merancangudkebutuhan sumber belajar, dan merancang alat evaluasi; 2. Pelaksanaanudpembelajaran berbasis proyek pada Mata Pelajaran Animasi 3 Dimensi yaitu guruudmempersiapkan sumber belajar, guru menjelaskan tugas proyek kepada siswa, danudpengerjaan proyek oleh siswa secara individu; 3. Evaluasi pembelajaran berbasisudproyek pada Mata Pelajaran Animasi 3 Dimensi dilakukan dengan melakukanudpenilaian terhadap hasil kerja proyek melalui pelaporan berupa presentasi olehudsiswa secara individu; 4. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaanudpembelajaran berbasis proyek pada Mata Pelajaran Animasi 3 Dimensi yaitu: a.udFaktor pendukung: kesesuaian karakteristik bidang studi dengan strategiudpembelajaran proyek sehingga guru mudah untuk menerapkannya, guru telahudmemiliki pengalaman mengajar selama sepuluh tahun, peralatan yang adaudlengkap, kondisi baik, dan komputer laboratorium memiliki spesifikasi yangudsesuai untuk aplikasi pemodelan 3D. b. Faktor penghambat: pemetaan waktuudpraktik terkadang kurang sesuai, jam yang telah disiapkan mengalamiudpenambahan yang tidak teratur, sehingga rencana kerja siswa selanjutnya menjadiudtertunda.