Penyembuhan kanker stadium lanjut pada daerah laring haruslah dilakukan operasi.Operasi iniudakan mengambil bagian tenggorokan yang terkena kanker sampai bersih. Dampak dari operasi ini akanudmenjadikan trachea (saluran yang menghubungkan antara rongga mulut-hidung dengan paru)udterpisah dengan eshopagus dan pasien tidak dapat lagi bernapas dengan hidung, melainkan melaluiudstoma (sebuah lubang di leher pasien).Pengangkatan laring, otomatis akan mengangkat perangkat suaraudmanusia. Sehingga pasca operasi laring, pasien tidak dapat lagi berbicara (bersuara) sebagaimanaudsebelumnya. udSuara merupakan salah satu alat komunikasi utama manusia. Tanpa suara manusia tidakuddapat berbicara yang pada akhirnya, tidak akan dapat lagi menyampaikan kemauannya kepada orangudlain secara bebas. Bahasa tubuh atau tulis yang dapat dilakukan manusia, tetap akan membatasiudkomunikasi. Karena kecepatan tulis atau bahasa tubuh tidak secepat dan sejelas bahasa suara. Olehudkarena itu diperlukan suatu terobosan agar para penyandang tuna laring bisa berbicara kembali secaraudmudah dan murah. Pada penelitian ini dikembangkan model alat bantú wicara berbasis microcamera.udMicrocamera akan memodelkan bentuk mulut ketika menghasilkan suara. Selanjutnya modeluddari mulut ini digunakan untuk membangkitkan suara bagi para pasien tuna larynx. udPada tahun pertama sistema telah dibangun dan hasilnya telah dikenali gambar diamud(ucapan vokal) dengan nilai validasi kebenaran 78,3 %. Pada tahun ke 2, sistema diperbaiki kualitasnya.udHasilnya sistem telah dapat mengenali video pedek (ucapan dua suku kata) dengan nilai kebenaran ud81 %. Proses pengolahan video dilakukan dengan menjadikan masing masing video menjadi beberapaudbuah frame gambar diam. Selanjutnya dari masing masing gambar diam dilakukan proses pengubahanudRGB to gray, peningkatan intensitas gambar, pengubahan skala gambar, deteksi tepi, danudpenggambungan data masing masing frame. Data ini selanjutnya diolah oleh sistem pattern recognitionud(jaringan syaraf tiruan).
展开▼